Pelajar SDI-RJ Payakumbuh Canangkan 21 HSG-PM

PAYAKUMBUH-Pengurus Cabang Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Payakumbuh-Limapuluh Kota, gelar acara gerakan bebas karies melalui program 21 Hari Sikat Gigi Pagi dan Malam (21 HSG-PM). Pencanangan kegiatan itu, berlangsung di halaman SDI RJ Payakumbuh, Jumat (18/3). Ditandai pelepasan balon ke udara.

Kegiatan dalam rangka World Oral Health Day 20 Maret 2016 itu, dalam rangka memecahkan Guinnes Book of Record (GBR) dan Rekor Muri.  Seluruh murid SDI RJ, 1.134 pelajar, secara serentak  menyikat gigi didepan Walikota Payakumbuh H.Riza Falepi, Kapolresta AKBP Yuliani, SH, Kadiskes Elzadaswarman, Kadikdis diwakili Kabid Dikdas Dasril, sejumlah pimpinan SKPD, pimpinan perbankan,  dan camat serta undangan lainnya.

Seluruh dokter gigi di kedua daerah Payakumbuh dan Limapuluh Kota yang tergabung dalam PDGI, memandu para pelajar tersebut, untuk menyikat gigi dengan benar. Target PGDI, ke depan angka penyakit gigi di kedua daerah berkurang secara signifikan.

Walikota Payakumbuh Riza Falepi, mengajak seluruh murid SD di kota ini, untuk membudayakan pemeliharaan, perawatan gigi. Para orang tua diajak untuk  mendorong dan mengawasi putera-puterinya, melakukan sigat gigi secara tepat dan benar selama 21 hari ke depan.

Habis 21 itu, keterangan Ketua PDGI Payakumbuh-Limapuluh Kota, Muhammad Fadlan dan Kadiskes Elzadaswarman, diharapkan, budaya menyikat gigi dengan baik akan melekat pada sanubari para pelajar dan diharapkan bias kepada pelajar lainnya di Payakumbuh.  Menurut Walikota Riza Falepi yang juga disikapi Kadisdik Payakumbuh, pemko akan membantu mensosialisasikan kegiatan sikat gigi yang baik kepada seluruh pelajar SD di kota ini. “Kapan saja, kita siap membantu,” tegas Riza Falepi.

Malahan, saking semangatnya walikota, bersama Kapolresta Yuliani, juga mengajak seluruh murid SDI-RJ menyanyikan lagu  sikat gigi bersama-sama. “Mari sikat gigi siang dan malam,” teriak walikota yang disambut meriah murid SDI-RJ.

Laporan Ketua PDGI Muhammad Fadlan, nyaris penyebab  penyakit yang diderita pasien,  bersumber dari mulut, karena kerusakan kareas. Dampaknya, penurunan daya tangkap, terutama para pelajar mencapai tujuh kali lipat. Karena itu, PDGI bertekad, untuk mensosialisasi perawatan gigi atau mulut ke tengah masyarakat.

Di Sumatera Barat kegiatan pencanangan 21 HSG-PM, hanya dilakukan di Payakumbuh, Tanah Datar dan Padang. Keterbatasan sponsorship, membuat kegiatan ini hanya dapat dilakukan pada sebuah sekolah di Payakumbuh. Terhadap keinginan pemko membantu kegiatan ini, sangat diharapkan PDGI. Mudah-mudahan, kegiatan yang sama dapat diikuti seluruh pelajar SD di Payakumbuh, harapnya.***