Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
Olahraga
6 jam yang lalu
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
2
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
Olahraga
6 jam yang lalu
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
3
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
Pemerintahan
2 jam yang lalu
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
4
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
Olahraga
2 jam yang lalu
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  Pemerintahan
Menanggapi Keluhan Walinagari

Irfendi: “Kenapa harus Ditangguhkan? Kalau Bisa Cepat, Kenapa Harus Diperlambat ?

Irfendi: “Kenapa harus Ditangguhkan? Kalau Bisa Cepat, Kenapa Harus Diperlambat ?
Bupati Limapuluh Kota Irfendi Arbi mengadkan rakor dengan Forwanaliko (f/humas)
Selasa, 15 Maret 2016 14:40 WIB
Penulis: Trinanda

LIMA PULUH KOTA-Wali nagari mengadukan pembayaran honornya selalu terlambat dan penyampaian petunjuk teknis (Juknis) penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Nagari (APBN) juga molor. Keluhan itu disampaikan wali nagari dalam rapat koordinasi pengurus Forum Wali Nagari Kabupaten Lima Puluh Kota (Forwanaliko) dengan Bupati Lima Puluh Kota Ir. Irfendi Arbi, MP di ruang rapat bupati, Senin (14/3).

“Kami berharap honor kami bisa dibayarkan setiap bulan. Jangan seperti selama ini, gaji kami baru bisa diterima pada bulan ke empat,” ungkap Wali Nagari VII Koto Talago Yon Hendri dihadapan Bupati.

Tak hanya soal honor, Yon Hendri juga mengadukan lambatnya penyampaian petunjuk teknis (Juknis) penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Nagari (APBN). Bahkan hingga pertengahan  bulan Maret ini Juknis itu tak kunjung sampai ke nagari.

“Plafon anggaran sudah ada, tetapi kami tidak tahu anggaran itu masuk ke mana. Buntutnya, penyusunan APBN menjadi molor,” ungkap Yon Hendri.

Selain itu ia juga mengharapkan pihak DPPKAD segera mencairkan anggaran nagari kalau nagari sudah selesai menyusun APBN-nya. Jangan seperti selama ini pencairan menunggu sejumlah nagari lain menyiapkan penyusunan APBN-nya.

“Kami berharap pencairan dana nagari tidak lagi menunggu penyelesaian APBN nagari lain. Akibat keterlambatan penyusunan APBN nagari lain, nagari kami yang sudah lebih duluan menyusun APBN tetap saja terlambat menerima kucuran dana,” sesal Yon hendri yang dianggukan wali nagari lainnya.

Menyikapi keluhan para wali nagari tersebut, Irfendi langsung memintak klarifikasi dari salah seorang Kabid DPPKAD dan sejumlah pejabat lainnya. Mendapati jawaban dari dinas terkait, bupati seketika memerintahkan DPPKAD untuk memenuhi tuntutan para wali nagari tersebut.

“Kalau honor wali nagari bisa dibayarkan setiap bulan, mengapa harus ditangguhkan hingga bulan ke empat. Begitu pula Juknis penyusunan APBN nagari dan pencairan APBN nagari, jika bisa secepatnya mengapa harus diperlambat,” ujar Bupati.

Lebih lanjut Irfendi juga mengapresiasi para wali nagari yang secara terbuka memberikan berbagai informasi terkait dengan pembangunan nagari dan daerah. Menyimak pentingnya pertemuan dengan para pemimpin pemerintahan terbawah itu, bupati meminta anak buahnya mengagendakan rapat rutin setiap bulannya dengan wali nagari.

Dalam kesempatan itu putera Koto Tangah Simalanggang itu juga mengingatkan wali nagari agar segera memiliki perangkat yang ahli di bidang keuangan. Begitu juga Camat, diharapkan bisa memberikan pelatihan-pelatihan tentang keuangan bagi perangkat nagari. Sebab, dana yang akan di dapat nagari sudah jauh bertambah hingga lebih dari Rp1 milyar.

“Ke depan dana buat nagari mencapai Rp1 milyar lebih. Ini menuntut nagari harus siap dengan teknis pengelola keuangannya agar nantinya tidak berurusan dengan aparat hukum,” papar Irfendi.

Bila nagari sudah siap dengan perangkatnya, tentunya bisa dipastikan tidak ada yang perlu ditakutkan nagari.

“Kalau takut, kita tidak akan maju-maju,” ingat Irfendi sembari menekankan perlu nagari membekali kemampuan perangkatnya tentang bidang keuangan.

Pada bagian lain Irfendi juga menyebut semua pihak harus bersatu membangun Lima Puluh Kota, termasuk dengan Wali Nagari merupakan poros terdepan dalam pembangunan daerah ini.***

 

Editor:M.Siebert
Kategori:Pemerintahan, GoNews Group, Limapuluh Kota
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/