Home  /  Berita  /  GoNews Group
Wonderful Indonesia 2016

Wonderful Indonesia Tebar Pesona di Seatrade Cruise Global 2016

Wonderful Indonesia Tebar Pesona di Seatrade Cruise Global 2016
Menpar Arief Yahya (tengah) saat meninjau ITB Berlin 2016 di Jerman. (humas)
Sabtu, 12 Maret 2016 13:58 WIB
Penulis: Daniel Caramoy
JAKARTA- Kementerian Pariwisata (Kemenpar) bersama Konsulat Jenderal RI di Houston USA kompak. Kali ini keduanya menggarap pasar kapal pesiar atau cruise yang amat terkenal di Negeri Paman Sam itu. Maka, Wonderful Indonesia bakal tampil di perhelatan Seatrade Cruise Global, di Fort Lauderdale, Florida, 14-17 Maret 2016.

“Para pelaku industri yang bergerak di bidang cruise line baik pemerintah maupun swasta bakal terbang ke sana,”ujar Nia Niscaya, Asisten Deputi Pengembangan Pasar Eropa, Timur Tengah, Amerika dan Afrika Kemenpar yang mendampingi I Gde Pitana, Deputi Pemasaran Mancanegara.

Nia juga menjelaskan, pihaknya juga menggandeng Kementerian Koordinator Kemaritiman (Kemenkomaritim), Kementerian Perhubungan, Badan Keamanan Laut (Bakamla), Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang (BPKS Sabang), Pelindo III. Sama-sama bergerak di sector bahari, dan menjadikan pariwisata sebagai anak panah, untuk membangun Indonesia sebagai poros maritime dunia.

”Selain itu industri pariwisata yang bergelut di bidang kapal pesiar yaitu Cruise Asia by Destination Asia dan PT. Indonesia GAC juga akan ikut bagian,” kata wanita berhijab itu.

Nia juga menambahkan, masih dengan mengusung brand Wonderful Indonesia (WI) dan desain yang terinspirasi oleh keanggunan kapal Phinisi, partisipasi di Amerika tersebut diharapkan mampu menarik banyak minat industri yang berkecimpung di bidang pariwisata kapal pesiar.

”Sudah tercatat tidak kurang dari 59 perusahaan kapal pesiar yang turut berpartisipasi untuk datang ke pavilion Indonesia dan bertransaksi dengan industri pariwisata kapal pesiar yang ada di Indonesia,” ujarnya.

Dengan begitu, imbuh Nia, semakin banyak kapal pesiar yang bersandar di port-port yang ada di Indonesia seperti di Benoa Bali, Tanjung Perak Surabaya, Tanjung Mas Semarang. ” Dan di Pelabuhan lainnya, karena tentu saja hal itu dapat meningkatkan jumlah wisatawan mancanegara ke Indonesia,”tambah wanita ramah itu.

Untuk memeriahkan keikutsertaan Indonesia dalam kegiatan ini, masih kata Nia, media oculus diharapkan akan menjadi primadona dengan menyediakan video keindahan bawah laut di pavilion Indonesia. ” Ya tentunya seperti partisipasi pada kegiatan promosi pariwisata lainnya, akan ditampilkan pula tarian khas Indonesia dari berbagai daerah yang biasanya menjadi destinasi utama wisata kapal pesiar di Indonesia. Kita akan genjot terus dengan konsisten,”kata Nia dengan tersenyum.

Tahun 2016 ini, harapan akan banyak cruise yang masuk ke Indonesia juga semakin tinggi. Hal itu juga diungkapkan Duta Besar RI untuk Jerman, Fauzy Bowo, bahwa cruise dari Jerman yang berukuran middle juga sudah mulai banyak yang merapat ke Sabang, dan memasuki wilayah Indonesia yang lain. “Ini perkembangan yang sangat menyenangkan,” ucap Foke, panggilan akrab Fauzy Bowo saat menjamu makan malam Menpar Arief Yahya di KBRI Berlin, 11 Maret 2016.

Cruise, kata Foke, adalah bisnis besar di wisata bahari di Indonesia. Benchmark-nya ada di Mediterania. Dari Italia, Turki, Spanyol, Tunisia, itu semua hidup dari wisata maritime. “Saya lihat, fasilitas dermaganya juga tidak hebat-hebat amat. Artinya, kalau kita bangun, juga bisa seperti mereka,” kata Mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Menpar Arief Yahya menjelaskan, sejak pencabutan Cabotage, atau deregulasi bidang kapal pesiar, sector ini cukup bergairan. Kapal-kapal pesiar itu sekarang boleh embarkasi dan dis-embarkasi di pelabuhan-pelabuhan besar di Indonesia. Boleh menaik-turunkan penumpang di pelabuhan di Indonesia.

“Lalu mempermudah pelayanan atas perizinan. Juga terhadap yacht, perahu pesiar yang lebih kecil, kami regulagi soal CAIT. Hasilnya, respons pasar sangat bagus, karena dua per tiga coral dunia ada di Indonesia. Garis pantai Indonesia itu terpanjang nomor dua di dunia, setelah Canada,” ujar Arief Yahya. (*/dnl)

wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/