Home  /  Berita  /  GoNews Group

Wawancara Ketua DPD Asita Sumbar Terpilih, Ian Hanafiah: Bangun Industri Pariwisata Harus dengan SDM yang Layak

Wawancara Ketua DPD Asita Sumbar Terpilih, Ian Hanafiah: Bangun Industri Pariwisata Harus dengan SDM yang Layak
Ketua DPD Asita Sumbar Ian Hanafiah dalam sebuah perjalanan di Mesir. (dok. Pribadi)
Jum'at, 11 Maret 2016 16:45 WIB
Penulis: Calva

PADANG - Terpilih kembali menjadi Ketua DPD Asita Sumbar periode 2016-2020, H. Ian Hanafiah bertekad akan bersama-sama seluruh elemen masyarakat dan pemerintah memajukan industri pariwisata di Sumatera Barat. Ia mengajak seluruh perusahaan travel biro di Sumbar mengembangkan wisata dalam negeri dan memperbanyak paket kunjungan ke Sumbar. Sehingga banyak pihak yang menikmatinya.

Penegasan ini dikatakan Ian Hanafiah, dalam wawancara dengan GoSumbar.com, usai terpilih kembali jadi Ketua DPD Asita Sumbar untuk jabatan kedua periode 2016-2020, Jumat (11/3/2016). Ian merefleksikan, membangun SDM insan pariwisata, bukan saja pelaku industri pariwisata, tapi juga pendidikan masyarakat yang sadar wisata.

Ian mencontohkan, kondisi pariwisata di Mentawai. " Saat ini kunjungan wisatawan ke Mentawai, hanya biro-biro perjalanan yang mendapat hasil, sementara masyarakat disana kecil sekali atau tak ada dapat apa-apa dari kunjungan wisatawan. Karena wisatawan ke Mentawai hanya datang dan pergi dan tak singgah," kata Ian.

Bahkan yang memprihatinkan, pengelola pariwisata, seperti kapal dan resort di Mentawai, membeli semua kebutuhan makanan dari Padang, dan tidak dibeli dari pedagang di Mentawai. "Kondisi ini juga sangat timpang, pedagang dan petani di Mentawai tidak bisa dapat apa-apa dari transaksi bahan makanan untuk keperluan wisatawan di Mentawai," kata Ian.

Untuk itu, sambung Ian, ke depan pengembangan pariwisata di Mentawai harus menyentuh sendi-sendi kehidupan masyarakat. Misalnya, membangun resort atau penginapan, membangun rumah adat Uma Mentawai yang higienis, sehingga wisatawan bisa bermalam di sana. Tak lupa, membenahi pasar dan sentra-sentra pertanian dan sayuran.

"Sehingga pengelola pariwisata bisa membeli kebutuhan harian di Mentawai. Sehingga petani dan pedagang bisa juga menikmati uang dari wisatawan," kata Ian.

Bagitu juga dengan pariwisata di Pesisir Selatan. Ia melihat, kondisinya masih sama. Yakni, warga masih belum punya sadar wisata dan lokasi rest area serta pendukung wisata seperti kamar kecil dan jamban masih belum memenuhi standar.

Paling mirisnya, banyak pengunjung yang tak memperhatikan lingkungan. "Mereka seenaknya selfi di atas batu karang. Padahal itu jelas merusak biota laut dan merusak lingkungan," tegasnya.

Jadi, pelaku dunia pariwisata bersama pemerintah bertanggung jawab dalam mengembangkan pendidikan dan SDM. Baik untuk pengelola pariwisata, pengusaha dan pengunjung yang datang.

"Salah satu caranya yakni dengan menggandeng dunia pendidikan, baik SMK atau perguruan tinggi pariwisata," katanya. (***)

wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77