Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Susanto Megaranto Kalah, IM Gilbert Elroy Tarigan Bermain Remis
Olahraga
17 jam yang lalu
Susanto Megaranto Kalah, IM Gilbert Elroy Tarigan Bermain Remis
2
PT Pertamina Siap Dukung PB Percasi Lahirkan Pecatur Andal
Olahraga
17 jam yang lalu
PT Pertamina Siap Dukung PB Percasi Lahirkan Pecatur Andal
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  Pemerintahan

Damkar Terkendala dengan Posko yang Sempit

Damkar Terkendala dengan Posko yang Sempit
Empat Unit mobil Damkar, 1 unit layak operasi, 3 diantaranya rusak.(f/nura)
Jum'at, 11 Maret 2016 22:09 WIB
Penulis: Nur Akmal

PAYAKUMBUH-Posko komando atau tempat bergeraknya pasukan pemadam kebakaran (Damkar) kota Payakumbuh yang berlokasi di jalan Luhak Limapuluh, kelurahan Nunang Daya Bangun, kecamatan Payakumbuh Barat, dinilai banyak pihak tidak pas, karena sempit dan sulit untuk keluar masuknya mobil Damkar.

Kepala Unit Pelaksana Teknis (UTD) Damkar dibawah Badan Penunggalangan Bencana Daerah (BPBD) kota Payakumbuh, Ahdion, ketika dihubungi wartawan Jum’at (12/2) di poskonya, menyebutkan, persoalan posko ini tidak baru lagi dan sudah lama diusulkan kepada pihak terkait.

Namun entah bagaimana ceritanya, hingga sekaranag tak kunjung jelas. Jika posko Damkar ini dibiarkan berlama-lama di tempat yang sempit ini, tentu mengganggu aktifitas pasukan untuk bergerak, apalagi jika kejadian kebakaran terjadi pada hari Minggu, macetnya minta ampun, karena pedagang cukup ramai ditambah lagi adanya terminal bayangan di seputar posko Damkar.

Kesulitan awak Damkar dalam bertugas tidak saja terhadap posko yang sempit akan tetapi juga sulitnya keluar, karena jalan satu arah, andainya awak Damkar melabrak rambu-rambu berlainan arah sangat beresiko, tapi apa boleh buat, kebakaran tidak boleh terlambat, meskipun satu detik.

Harapan kita kepada pihak terkait, posko komando tentu pindah ke lokasi yang agak luas, agar mobil Damkar leluasa keluar masuk. Solusinya, pindah ke eks kantor Kependudukan dan Catatan Sipil yang berlokasi di kelurahan Padang Tinggi, eks kantor Kehutanan Limapuluh Kota yang berlokasi di jalan Rasuna Said dan kantor Pertanian Limapuluh Kota yang saat ini dihuni oleh Kemenag.

Berbicara terhadap mobil Damkar yang saat ini ada 4 unit, berdasarkan uji kelayakan atau cek fisik dari UPT di Perhubungan dan Kominfo kota Payakumbuh, hanya satu unit yang lolos dapat dioperasikan, sedangkan 3 unitnya lagi tidak layak pakai dan dikuatirkan rusak ditengah jalan saat operasi.

Kemudian, kami juga mengalami kesulitan terhadap personil, saat ini awak Damkar berjumlah 35 orang, setelah dihitung-hitung, Damkar kekurangan personil 14 orang lagi, idealnya 49 orang. Untuk mendapatkan air, Damkar juga mengalami kesulitan karena sejumlah hidran dibeberapa titik di Payakumbuh tidak berfungsi lagi.

“Sebetulnya, jika kota Payakumbuh mempunyai bank air di beberapa titik padat penduduk, awak Damkar bekerja enjoy. Mudah-mudahan, pada tahun berkutnya, kota Payakumbuh mempunyai bank air sehingga petugas Damkar tidak kelabakan mencari air dan kejadian kebakaran dapat diatasi dengan cepat, “ujar Ahdion.

Terpisah, ketua komisi A DPRD Kota Payakumbuh Drs. Fitrial Bachri ketika dihubungi wartawan di kantornya, Jum’at (12/2), mengatakan, pihaknya sangat prihatin melihat kondisi Damkar. Terhadap posko komando, kami sangat setuju dipindahkan ke tempat lain, agar mobil Damkar leluasa berputar dan cepat ngacir menuju lokasi kejadian.

“Intinya, kendala yang dihadapi Damkar menjadi catatan khusus bagi komisi A. Pada rapat-rapat kerja nantinya akan kita bahas secara bersama-sama. Yang jelas, awak Damkar tetap bekerja maksimal dan tetap semangat, “ujar Fitrial.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/