Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Bernard van Aert Resmi Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
14 jam yang lalu
Bernard van Aert Resmi Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
2
PERBASI Panggil 14 Pemain untuk Ikut TC Tahap Kedua Timnas Basket U-18 Putri di Bali
Olahraga
14 jam yang lalu
PERBASI Panggil 14 Pemain untuk Ikut TC Tahap Kedua Timnas Basket U-18 Putri di Bali
3
PT Pertamina Siap Dukung PB Percasi Lahirkan Pecatur Andal
Olahraga
3 jam yang lalu
PT Pertamina Siap Dukung PB Percasi Lahirkan Pecatur Andal
4
Susanto Megaranto Kalah, IM Gilbert Elroy Tarigan Bermain Remis
Olahraga
3 jam yang lalu
Susanto Megaranto Kalah, IM Gilbert Elroy Tarigan Bermain Remis
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  GoNews Group
Pesona Indonesia 2016

Kerja Keras Kemenpar Hasilkan Penghargaan "Pays d'Honneur" untuk Wonderful Indonesia

Kerja Keras Kemenpar Hasilkan Penghargaan Pays dHonneur untuk Wonderful Indonesia
Logo Wonderful Indonesia.
Kamis, 03 Maret 2016 14:20 WIB
Penulis: Daniel Caramoy
JAKARTA- Menpar Arief Yahya tidak sedang “haus award” atau gila penghargaan. Apalagi harus membabi buta hanya untuk mengejar popularitas dan seremonial awarding. Tetapi, sebagai professional, mantan Dirut PT Telkom ini tidak mau tampil biasa-biasa saja dan hanya menjadi penonton dalam kompetisi global.

Kemenpar harus menjadi bagian dari kompetisi di level manapun juga, dan otomatis targetnya juara. “Kemenangan itu harus direncanakan,” kata Menteri Pariwisata Arief Yahya, di Jakarta.

Keuntungannya, kata Arief, performance internal harus benar-benar excellent, harus perfect, harus dijaga, harus dimanage agar tetap berstandar global. Kalau standar internalnya sudah menggunakan level dunia, maka bersaing dengan manapun, Kemenpar tidak perlu merasa minder.

"Jadi awarding itu hanyalah akibat. Sebabnya sendiri adalah, spirit internal yang kuat untuk bersaing di pentas dunia. Karena itu WIN-Way atau Wonderful Indonesia Way, dengan tiga S, speed, solid, smart, itu harus benar-benar menjadi corporate culture Kemenpar,” kata Arief Yahya.

Bersaing di kompetisi, itu adalah best practice untuk mengontrol internal agar membangun performance yang terbaik. Juga menjaga diri agar tetap menjadi yang terbaik. “Ujungnya adalah achievement atau capaian yang terbaik juga,” ucap Menpar.

Karena itu, saat Arief Yahya mendapat penghargaan Men’s Obsession 2016 di Kempinski Hotel Jakarta, dari Benua Biru Eropa juga terdengar nada yang nyaring. Di Prancis, Indonesia terpilih menjadi "Pays d'Honneur" dalam pameran pariwisata Salon International du Tourisme de Nantes di kota Nantes, 26-28 Februari 2016.

"Kami terpilih jadi negara tamu dengan branding Wonderful Indonesia paling komprehensif. Jadi "pays d'honneur" di International du Tourisme de Nantes pun memberikan special award kepada taktik berpromosi menancapkan branding di seluruh pusat keramaian di Kota Nantes, Prancis Barat itu,” terang Asdep Pengembangan Pasar Eropa, Amerika, Afrika dan Asia, Nia Niscaya, Kamis (03/03/2016).

Menurut Nia, pengunjung yang mampir ke booth Wonderful Indonesia dari 40.000 orang pengunjung pameran itu, paling heboh. Sebagian besar adalah keluarga, pasangan usia pensiun, dan mahasiswa pendidikan pariwisata. Berdasarkan statistik nasional Prancis, INSEE, penduduk di pantai barat (provinsi Bretagne dengan ibukota Rennes dan Pays de la Loire dengan ibukota Nantes) termasuk provinsi dengan pendapatan per kapita tertinggi di Prancis. Penduduknya selalu meluangkan waktu untuk kegiatan liburan/pariwisata ke luar negeri.

Sadar akan potensi besar tadi, kerja keroyokan pun kembali dilakukan. Kemenpar tak sendirian. Ada KBRI Prancis yang ikut membantu. Selain itu, di pameran yang sudah memasuki musim ke-17 itu, Kemenpar ikut memboyong perwakilan dari industri pariwisata seperti Garuda Holiday France, Azimuth Travel, Kampoeng Kita, Melati Putih Hijau, Eka Voyages dan Don Biyu Munduk.

"Pengunjung yang datang umumnya mencari informasi mengenai Indonesia dengan touchscreen interaktif yang menjelaskan berbagai destinasi unggulan. Ada juga pengunjung yang berfoto pada photobooth corner dengan 12 pilihan pemandangan alam Indonesia. Di pavilion Indonesia, pengunjung juga bisa menikmati penampilan misi kesenian Indonesia yang menampilkan tarian dari berbagai daerah,” urai Nia.

Wanita berkerudung itu pun tak menyia-nyiakan kesempatan emas tadi. Maklum, pada 2015 silam jumlah wisatawan Prancis yang berlibur ke Indonesia mencapai 200 ribu wisatawan. Jumlah kunjungan tadi diyakini bisa melonjak hingga 250 ribu orang seiring dengan gencarnya promosi yang dilakukan di Prancis.

Setidaknya ada 10 destinasi prioritas di Indonesia yang dipromosikan ke masyarakat Nantes, Prancis. Bali, Jakarta, Batam, Medan, Makassar, Yogya-Solo-Semarang, Bunaken-Wakatobi- Raja Ampat, Lombok, Bandung dan Banyuwangi, diperkenalkan melalui brosur, flyer dan video.“Paviliun Indonesia juga mengelar acara "Indonesian Night" yang dihadiri Duta Besar RI, Dr. Hotmangaradja Pandjaitan. Seluruh tamu yang hadir bisa menikmati kuliner khas Indonesia dan tarian tradisional dari Jawa Tengah dan Sumatera Barat,” ungkap wanita berkerudung itu.

Daya tarik lainnya, peserta pameran juga berkesempatan memenangkan dua paket perjalanan ke Indonesia dengan mengikuti penarikan undian berhadiah yang disponsori Kementerian Pariwisata. Selain itu KBRI Paris dan Garuda Indonesia Holiday France dan Qatar Airways mengadakan undian berhadiah paket perjalanan ke Indonesia untuk dua orang. (*/dnl)

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/