Home  /  Berita  /  Pemerintahan

Wagub Nasrul Abit Perintahkan, Hentikan Semua Pungutan di Masjid Raya Sumbar!

Wagub Nasrul Abit Perintahkan, Hentikan Semua Pungutan di Masjid Raya Sumbar!
Wagub Sumbar H. Nasrul Abit berdialog dengan Anggota DPRD Sumbar HM Nurnas saat coffe morning Selasa (1/3/2016). (Foto: Calva/GoSumbar)
Selasa, 01 Maret 2016 13:27 WIB

PADANG - Meskipun belum rampung dibangun seluruhnya, namun Masjid Raya Sumatera Barat telah menjadi ikon wisata religi di ranah Minang. Akan tetapi, menurut Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit, sebagai ikon wisata religi di Kota Padang, penggelolaan di Masjid Raya Sumatera Barat masih perlu dibenahi dari sisi kenyamanan, khususnya masih terdapat persoalan pungutan.

“Kalau sudah jadi ikon, harusnya semua gratis. Jangan ada lagi parkir bayar. Apalagi ini pengawasannya masih ada di bawah Pemerintah Provinsi Sumatera Barat,” ungkapnya di Padang, Senin (29/02/2016).

Menyikapi masih adanya pungutan di Masjid Raya Sumatera Barat, Nasrul Abit mengaku akan segera mengambil langkah tegas untuk mengoptimalkan fungsi Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dalam menjaga kenyamanan di Masjid Raya.

“Sat Pol PP harus tegas. Kalau mereka justru tidak menjalankan tugasnya, kita ganti saja dengan minta tolong bantuan personil dari aparat kepolisian,” tegasnya.
Sementara itu, menindaklanjuti permasalahan pungutan di Masjid Raya, Kepala Bagian Agama Biro Bina Sosial Provinsi Sumatera Barat, Jumaidi mengatakan, dalam waktu dekat akan dilaksanakan rapat untuk menuntaskan permasalah pungutan itu.

“Kita akan rapatkan ini. Memang harusnya ditertibkan. Yang memungut itu kan pemuda di wilayah sekitar. Kita akan berikan arahan baik-baik,” paparnya.
Sementara, ihwal pungutan di Masjid Raya Sumatera Barat diakui oleh Musthafa warga Lubuk Minturun, Padang yang sering mengikuti sholat berjamaah di Masjid itu. Pungutan yang terjadi yakni untuk parkir kendaraan bermotor dan sandal atau sepatu.

“Parkir motor Rp 2.000, lalu sandal Rp 2.000. Sebenarnya tidak besar, tapi rasanya tidak pas. Masjid dibangun dari uang daerah untuk memfasilitasi ibadah masyarakat, justru dijadikan ladang mencari uang,” ungkapnya. (Humas)

wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77