Home  /  Berita  /  GoNews Group
Pesona Indonesia 2016

Gelar Rapat di Simalungun Sumut, Ini Pesan Presiden Joko Widodo

Gelar Rapat di Simalungun Sumut, Ini Pesan Presiden Joko Widodo
Presiden Jokowi ketika sampai di Kota Simalungun Sumatera Utara. (foto: Humas)
Selasa, 01 Maret 2016 22:42 WIB
Penulis: Daniel Caramoy
SIMALUNGUN- Tanda cintanya Presiden Joko Widodo terhadap rakyat yang bermukim di kawasan wisata Danau Toba, Sumatera Utara, tak perlu diragukan. Rapat Terbatas (Ratas) yang dibungkus dengan tema "Bersatu untuk Danau Toba" pun dilangsungkan di Hotel Niagara, Parapat, Simalungun.

"Ini saya finalkan, setelah ini tidak ada lagi rapat dengan saya, langsung pelaksanaan," kata Presiden Jokowi, Selasa (01/03/2016).

Presiden sangat senang dengan kemajuan yang pesat terhitung sejak rapat di istana sebulan yang silam. Menpar Arief Yahya yang menjadi moderator rapat terbatas bersama tujuh bupati itu sudah memaparkan progres dari sejak tujuh pimpinan daerah itu meneken komitmen untuk bersatu 11 Agustus 2015 lalu.

Ketujuh bupati itu masih solid, kompak dan mau maju bersama. Bersama Plt Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi yang duduk di ujung kanan Presiden Jokowi, mereka diberi kesempatan untuk bicara masing-masing 5 menit. Mereka boleh mengusulkan apa saja terkait dengan infrastruktur untuk memajukan Toba.

Mereka itu antara lain, Bupati Dairi KRA Johnny Sitohang Adinegoro, Bupati Simalungun Binsar Situmorang, Bupati Samosir Rapidin Simbolon, Bupati Humbang Hasundutan Dosmar Bamjarnahor, Bupati Toba Samosir Darwin Siagian, Bupati Karo Terkelin Brahmana, dan Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan.

Presiden Jokowi memang sengaja menggelar rapat tersebut, karena ingin mendengarkan langsung usulan mereka. Mantan Walikota Solo ini bersungguh-sungguh untuk mempercepat Danau Toba senagai destinasi berskala internasional. "Leading sectornya adalah Kemenpar," tegas Jokowi yang mengenakan kemeja putih lengan panjang itu.

Setelah 75 menit memimpin rapat, Presiden mengatakan kepada wartawan bahwa dalam ratas tadi, Plt. Gubernur Sumatera Utara dan tujuh bupati di Kawasan Danau Toba, semuanya sepakat membangun bersama-sama. "Rapatnya diberi judul bersatu untuk Danau Toba. Ini menyangkut 7 kabupaten, kalau tidak bersatu, tidak ada sepakat, ya, pemerintah pusat akan kesulitan," ujar Presiden.

Ada beberapa kesepakatan strategis antara pemerintah pusat dengan pemerintah Provinsi Sumatera Utara, dan 7 bupati itu. Isinya antara lain pembentukan Badan Otoritas Danau Toba. "Artinya yang berkaitan dengan izin-izin dalam lingkup kawasan wisata yang sudah ditentukan sebesar 500 hektar akan jadi kewenangan badan otorita, lainnya menjadi kewenangan pemerintah daerah," ucap Presiden.

Hal lain yang disepakati dalam rapat tersebut adalah Pengembangan Bandara Silangit yang akan dimulai pada bulan April dan selesai pada bulan September 2016. Pengembangan bandara meliputi perluasan landasan pacu dari 2400 x 30 meter menjadi 2650 x 45 meter dan perluasan pembangunan terminal penumpang.

Sarana akomodasi juga tak luput menjadi perhatian Presiden, pemerintah akan membangun hotel di kawasan Danau Toba dengan fasilitas yang lebih baik. "Dengan positioning lebih baik, promosi lebih baik, kita percaya Danau Toba akan jadi lokasi wisata yang lebih baik lagi," kata Presiden lagi.

Seperti diketahui, Danau Toba adalah salah satu dari 10 destinasi wisata prioritas tahun 2016 selain Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, Bromo-Tengger-Semeru, Kepulauan Seribu, Wakatobi, Tanjung Lesung, Morotai, dan Tanjung Kelayang.

Turut hadir dalam rapat tersebut adalah Menteri Koordinator Politik Hukum dan Ham Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Pariwisata Arief Yahya, Sekretaris Kabinet Pramono Anung.

Menpar Arief Yahya yang ditugasi presiden untuk percepatan pembangunan kawasan Danau Toba itu menyebut, kesepakatan dalam ratas ini akan menjadi modal untuk melangkah lebih cepat lagi. "Infrastruktur akan dikebut, bandara akan dipercepat, dan masyarakat akan disiapkan untuk menjadi tuan rumah yang baik. Saya senang, karena para bupati sepakat untuk tetap bersatu," tutur Menpar Arief Yahya. (*/dnl)

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/