Home  /  Berita  /  Umum

Belasan Orang yang Diduga Suku Anak Dalam Terlihat Muncul di Kawasan Biaro Agam

Belasan Orang yang Diduga Suku Anak Dalam Terlihat Muncul di Kawasan Biaro Agam
Sekelompok orang yang diduga adalah suku Anak Dalam, Jambi terlihat di kawasan Biaro, Agam sejak Senin 29 Februari 2016.
Selasa, 01 Maret 2016 22:35 WIB
Penulis: jontra
AGAM - Warga Biaro, Kecamatan IV Angkek, Agam dikejutkan dengan kedatangan belasan orang tak diketahui asal-usulnya, Senin 29 Februari malam sekitar pukul 19.30 WIB.

Belasan orang tak dikenal itu, kemudian menginap tak jauh dari jembatan yang menghubungkan Biaro dan Koto Hilalang. Warga setempat menduga mereka ini diduga bagian dari suku anak dalam (SAD) atau kerap disebut orang rimba.

Hingga malam ini, Selasa 1 Maret 2016, rombongan itu masih terlihat bertahan di Biaro, Kecamatan IV Angkek, Agam. Mereka tampak beraktivitas tak jauh dari jembatan yang menghubungkan Biaro dengan Koto Hilalang.

Seorang pedagang Ketupat Kapau bernama Ef yang tak jauh dari lokasi menyebutkan, rombongan yang diduga berjumlah tiga keluarga dari suku pedalaman itu, menginap semalaman dengan mendirikan semacam tenda di kebun tersebut.

" Saya hitung, ada belasan. Tadi pagi, anak-anak mereka sempat minta makanan. Setelah itu, sebagian bergerak menuju Baso dan lainnya ke arah Biaro," katanya, Selasa siang.

Sebelumnya, rombongan ini juga pernah mampir di kawas tersebut, namun hanya bertahan satu malam di lokasi tersebut. Tapi, biasanya hanya semalam, biasanya rombongan itu bergerak melanjutkan perjalanan ke tempat lain pada keesokan harinya, terang Ef.

Pantauan GoSumbardi lokasi suku anak dalam tersebut, terlihat sosok seperti seperti suku pedalaman ini tengah berjalan di pinggir jalan raya arah Biaro, mereka meminta makanan atau uang kepada orang yang mereka temui.

Salah seorang anggota rombongan yang sempat ditemui, dengan setengah terbata mengatakan, mereka ini berasal dari daerah Muaro Bungo, Jambi. Jika begitu, tentu saja mereka adalah bagian dari suku anak dalam yang biasa dipanggil sanak, oleh warga Jambi dan sekitarnya.

Ketika ditanyakan kemana tujuan, pria itu mendadak bungkam dan memilih tak banyak bicara.

Salah seorang warga yang kebetulan prihatin melihat nasib keluarga yang masih tak jelas asal-usulnya ini, Bujang, yakin, kelompok ini bisa saja berasal dari suku pedalaman, karena bahasa mereka sedikit kurang jelas dan sulit diajak berkomunikasi.

Warga setempat yang tinggal di dekat jembatan itu, Jun mengatakan, warga tak dikenal itu sudah ada sejak sekitar pukul 19.30 WIB. Mereka langsung istirahat di dekat jembatan tersebut.

"Di bawah jalan itu, ada tanah lapang kecil. Mereka tidur di sana, sejak Senin malam, terang Jun.

Jun juga mengatakan, tak mengetahui sama sekali apa tujuan orang-orang tersebut singgah dan menginap. Kemungkinan, kata Jun, mereka berasal dari suku pedalaman, karena pakaiannya sedikit agak kumal dan membawa karung-karung goni seperti orang akan pergi jauh.

"Yang pasti, mereka datang dari arah Payakumbuh dengan jalan kaki menggendong anak mereka," tambahnya.

Disebutkan juga oleh Jun, tahun lalu, rombongan serupa juga pernah menginap di lokasi tersebut. Hanya saja, saat itu arah mereka menuju Payakumbuh, bukan menuju Bukittinggi seperti sekarang ini.(**)

Kategori:Agam, Umum
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77