Home  /  Berita  /  GoNews Group
Pesona Indonesia 2016

Obsession Awards 2016, Menpar Arief Yahya Mengandalkan Achievement

Obsession Awards 2016, Menpar Arief Yahya Mengandalkan Achievement
Menpar Arief Yahya dan Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan, saat menerima penghargaan Obsession Award 2015 yang lalu. (net)
Senin, 29 Februari 2016 22:32 WIB
Penulis: Daniel Caramoy
JAKARTA- Penganugerahan Obsession Awards 2016 bakal digelar lagi awal Maret 2016. Jika tahun 2015 lalu ada kategori Ministers in 100 Days, maka tahun ini akan ada Ministers in 1 Year Award. Lalu siapa yang bakal menjadi nominator?.

Tentu, belum ada yang tahu. Bagaimana dengan Menpar Arief Yahya, yang tahun lalu menyabet Man Obsession Awards 2015, apakah masih bisa bertahan di 2016, setelah satu tahun memimpin Kemenpar?.

“Saya tidak tahu, semuanya tergantung penilaian tim jurinya kan?” jawab Arief Yahya, ketika ditanya seputar award yang diberikan kepada tokoh atau lembaga dan korporasi yang berhasil mencapai kesuksesan di berbagai bidang itu.

Penghargaan ini sendiri dibagi dalam 4 kategori utama, yaitu Best Individual Achievers, Best Regional Achievers, Best SOC (BUMN) Achievers dan Best Private Sectors Achievers. Masing-masing kategori kemudian dibagi lagi ke dalam 6 sub kategori.

Dimana pada tahun 2015 yang lalu, untuk kandidat dari kategori Ministers in 100 Days, muncul nama-nama Arief Yahya, Ignasius Jonan dan Susi Pudjiastuti. Kategori ini dimenangkan oleh Arief Yahya. Kategori Chief Executive Officers, Elvyn JG Masassya, Gatot M Suwondo dan Maryono yang dimenangkan oleh Elvyn JG Masassya.

Masih di tahun yang sama, kategori Leaders of Government Agency/Institution diperdebatkan antara Anang Iskandar, Franky Sibarani dan Husni Kamil Manik. Husni Kamil memenangkan kategori tersebut. Kategori The Rising Star, Arief Wibowo, Dwi Soetjipto dan Erick Tohir, dan pemenangnya Erick Tohir.

Sementara kandidat Best Individual Achivers untuk kategori politik adalah Ferry Mursyidan Baldan, Irman Gusman dan Tjahjo Kumolo. Juaranya Tjahjo Kumolo. Kandidat untuk kategori legislators yaitu Maruarar Sirait, Nasir Djamil dan Zulkifli Hasan. Kategori ini dimenangkan oleh Zulkifli Hasan.

Yang pasti, Menpar Arief Yahya sudah menyampaikan beberapa pointers terkait dengan capaian (achievement) yang berhasil diraih kementerian yang dipimpinnya. "Ada tiga capaian yang kami up date juga prestasi sepanjang 2015 yang sudah diraih. Di bidang pemasaran, kami berhasil menaikkan jumlah wisman hingga 10,3%, menjadi 10,4 juta, dari tahun sebelumnya 9,4 juta,” kata Arief.

Lalu devisa yang dihasilkan dari wisman itu adalah 11,6 Miliar Dolar Amerika. Dengan Wisatawan Nusantara 255 juta atau 100 persen. Pengembangan destinasi ada tiga poin yang berhasil diraih. "Kami mengembangkan Top 10 Destinasi Prioritas. Lalu Pembentukan Badan Otorita Pariwisata. Dan Peningkatan Competitiveness Index, dan membangun Indonesia Incorporated,” jelasnya.

Dari sisi regulasi dan kelembagaan, lanjut Menpar Arief, ada kebijakan Bebas Visa Kunjungan (BVK), terobosan regulasi perahu pesiar atau yacht dengan pencabutan CAIT, dan terobosan regulasi kapal pesiar atau cruise terkait dengan asas Cabotage.

Tahun lalu, saat 100 Hari Pemerintahan Presiden Jokowi, Arief Yahya menyampaikan inspirasi dari kisah Lou Gestner dalam menyelamatkan industri komputer paling ternama IBM (International Business Machines) Corporation.

Dia sendiri, menemukan visi dan strategi Kemenpar yang clear dan achievable. IBM yang berpusat di Armonk, New York, AS itu sempat anjlok, nyaris tak tertolong, berada di titik balik di tahun 1980-an. Penguasa pasar komputer, dari perangkat keras, perangkat lunak, prosesor hingga sistem operasinya itu sudah lampu merah. Sudah mendekati ambang garis kebangkrutan karena pergeseran industri atau industry inflection point.

Intel muncul sebagai kekuatan baru yang mendominasi prosesor. Microsoft melejit dari zero menjadi hero, dengan spesialis bisnis perangkat lunak sekaligus sistem operasinya. Compaq, Toshiba, Acer ikut menggergaji share bisnis PC.

Di tengah guncangan IBM itulah, Lou Gestner membuat escape perusahaan itu dengan visi dan strategi baru yang betul-betul cerdas. "Gestner mengubah haluan IBM, mereposisi dari bisnis computer company menjadi service/solution company. IBM tidak lagi menjual komputer secara stand alone ke pelanggan, tetapi memberikan solusi computer system yang terintegrasi ke pelanggan korporat,” kata Mantan Dirut PT Telkom itu.

Langkah berani Gestner itu diikuti dengan perubahan pola bisnis, budaya perusahaan, core competence, sistem dan organisasi. IMB seolah mengganti DNA dan akhirnya kembali melanjutkan momentum pertumbuhan bisnisnya. "Inilah yang sedang dan telah kami lakukan untuk membangun Kemenpar, dengan spirit baru WIN-Way. Wonderful Indonesia Way, speed dan smart. (*/dnl)

wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77