Home  /  Berita  /  GoNews Group
Pesona Indonesia 2016

Efek Promosi Wonderful Indonesia, Accor Hotels Masih Lirik Pasar Wisata Bali

Efek Promosi Wonderful Indonesia, Accor Hotels Masih Lirik Pasar Wisata Bali
Salah satu penampakan Accor Hotels di Bali. (net)
Selasa, 23 Februari 2016 00:19 WIB
Penulis: Daniel Caramoy
DENPASAR- Industri pariwisata Bali terus tumbuh sejak promosi besar-besaran Wonderful Indonesia di mancanegara. Begitu dinobatkan sebagai pulau wisata terbaik kedua di dunia oleh majalah Travel and Leisure, 2015 silam, Pulau Dewata itu makin kencang dilirik investor-investor kelas dunia. Salah satunya AccorHotels yang akan menambah jumlah hotel baru di sana.

"Accor group memang sangat agresif, dan mereka memang expert di bidang hostpitaloty," kata Menpar, Arief Yahya. Hotel yang termasuk di jaringan ini antara lain, Sofitel, Pullman, Novotel, Mercure dan Ibis.

Jaringan hotel terbaik dunia di 2015 itu menggandeng investor lokal untuk berekspansi dan mengembangkan hotel baru di Seminyak, Bali, dengan nama Ibis Styles Bali Petitenget. “Pertumbuhan industri pariwisata di Bali sangat tinggi. Baru akhir pekan kemarin AccorHotels buka jaringan barunya,” terang Ketua UmumPerhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI)Daerah Bali, Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati.

Pariwisata Bali memang ibarat berlian. Kilaunya abadi. Makin lama, harganya makin tinggi. Selain pulau wisata terbaik kedua dunia, Bali juga dinobatkan sebagai jawara Asia. Pesonanya mampu mengungguli Maldives dan Phuket, Thailand. Pencapaian ini diraih karena Bali mempunyai keindahan alam, keunikan budaya, dan keramahtamahan budaya penduduk.

Karenanya, Oka Artha optimistis bahwa industri perhotelan bakal makin berkibar. Apalagi, Menpar Arief Yahya terus terlihat all out mempromosikan Bali. Konsep branding-nya dibuat sangat menarik. Ada Great Bali, Great Jakarta, dan Great Batam. “Konsep great ini penting, karena branding itu sangat mahal. Itu tentu bisa mengerek pertumbuhan industri perhotelan. Buktinya, jaringan hotel sekelas AccorHotels mau mengembangkan pasar di Bali. Kepercayaan itu kan mahal harganya,” papar dia.

Soal ini, General Manager Ibis Styles Bali Petitenget Priyatna Widjajasoekma ikut mengamini. Menurutnya, pasar hotel di Bali,khususnya di Seminyak, masih lebar. Dominasi vila yang ada di kawasan Seminyak menjadi alasannya.”Pasar hotel di sini (Seminyak, Red), adalah wisatawan internasional. Selain itu, kunjungan turis domestik terus meningkat setahun terakhir. Yang biasanya di Kuta kini bergeser ke Seminyak," terangnya.

Karena membidik segmen leisure, pihaknya fokus menggarap bisnis penginapan. Bahkan, sejumlah kamar didesain dengan menyesuaikan kebutuhan untuk tamu keluarga. Sedangkan porsi untuk kegiatan meeting,nincentive, conference, dan exhibition (MICE) lebih terbatas.

"Kami tidak menargetkan okupansi yang tinggi pada tahun pertama ini. Bagi kami, yang penting mengenalkan brand hotel terlebih dulu,” tutur dia.Ibis Styles Bali Petitenget memiliki 134 kamar dengan 10 di antaranya untuk pasar keluarga atau family room. (*/dnl)

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/