Home  /  Berita  /  GoNews Group
Indonesia Wonderful 2016

Momen Imlek, Wisman Singapore Serbu Batam, Kemepar: Ini Bukti Promo Wisata Kita Mujarab

Momen Imlek, Wisman Singapore Serbu Batam, Kemepar: Ini Bukti Promo Wisata Kita Mujarab
Kota Batam.
Senin, 15 Februari 2016 17:11 WIB
Penulis: Daniel Caramoy
JAKARTA- Menpar Arief Yahya membuka keran kepada wisatawan religi internasional ke Indonesia. Napak tilas dan kegiatan budaya itu juga menjadi tema khusus berwisata di tanah air. Terutama wisman asal Singapore yang merasa dekat dengan Batam Bintan.

"Kalau Idul Adha warga muslim Singapore dan Malaysia banyak yang berkunjung ke Batam Bintan. Kebiasaan mereka juga sekaligus menyembelih hewan korban disana," kata Menpar Arief Yahya, Senin (15/02/2016).

Pada saat Imlek kemarin, Batam sempat ramai oleh wisman Singapura. Mereka datang untuk ziarah sekaligus berwisata. Dalam konteks pariwisata, ziarah itu juga aktivitas wisman. Menurut UN-WTO, Badan PBB yang bergerak di bidang pariwisata, definisi pariwisata adalah orang asing masuk ke wilayah suatu negara, minimal 24 jam, melintas borderline, bukan untuk bekerja mencari pendapatan di negara itu.

Begitu pun saat Imlek, umat Konghucu juga boleh bersembahyang di Batam-Bintan, sambil berwisata. Batam rupanya memang menjadi destinasi wisata yang menarik bagi ratusan umat Budhist Singapura.

Dari data Kementerian Pariwisata, setidaknya 197 umat Budhist Singapura masuk ke Batam. Di sana mereka melakukan banyak hal yang tak bisa dilakukan di negaranya."Mereka melakukan Fang Sen. Itu ritual melepas makhluk hidup ke alam bebas. Hari ini, ada ratusan kura-kura, burung merpati dan ikan yang dilepas ke alam bebas. Mereka pada Minggu (14/02/2016),semalam juga melepas 200 lentera udara di kawasan wisata Ocarina Batam Center," tambah Kepala Dinas Pariwisata kepulauan Riau Guntur Sakti.

Menurut Guntur, kegiatan melepas makhluk hidup serta lentera udara sangat dilarang di Singapore. Tapi di Batam, umat Budhist Singapore tadi bisa dengan leluasa melakukannya. "Bagi mereka ini adalah kebajikan untuk alam semesta. Dan pemerintah daerah harus berpartisipasi di dalamnya karena jarak Singapore dan Batam hanya 20 km. Waktu tempuh perjalannya hanya 30 menit. Kami harus bisa melayani tamu-tamu tadi dengan sepenuh hati ," tukas Guntur.

Rombongan peziarah Budhist yang datang ke Batam pun disambut baik oleh Gubernur Kepulauan Riau, HM Sani. Sejak dilantik Presiden Joko Widodo di Istana negara, Jumat (11/2), Sani memang langsung tancap gas menarik lebih banyak wisman ke Kepri. Dia langsung menebar pesona memperlihatkan kemolekan alam dan budaya Batam dan Bintan kemana-mana.

"Ini peluang besar untuk Batam. Umat Budhist Singapore bisa melakukan banyak hal di Batam yang tidak bisa dilakukan di negaranya," papar Sani.

Untuk umat Budhist Singapore, Batam menyediakan Vihara Samudra Dharma, Tiban Mentarau, Tiban Indah untuk beribadah. Setiap bulannya, ada 800 hingga 1.000 pengunjung baik dalam maupun luar negeri berkunjung ke sana.

Di Vihara Samudra Dharma yang dibangun di lahan 1.500 meter persegi ini, juga dibangun patung Dewi Kwan Im setinggi 10 meter. Untuk mendukung keindahan wisata, pihak pengelola vihara juga telah membangun 12 shio yang berlokasi di luar vihara. "Semua orang boleh masuk. Disitu juga dibangun shio-shio bagi pengunjung yang ingin berfoto," jelas Sani. (*/dnl)

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/