https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  Peristiwa

Pasca Kecelakaan, Mahasiswa Khawatir Naik Bus Kampus Unand

Pasca Kecelakaan, Mahasiswa Khawatir Naik Bus Kampus Unand
Bus Kampus Unand yang kecelakaan. (gentaandalas.com)
Minggu, 14 Februari 2016 08:12 WIB

PADANG - Pasca kecelakaan dengan tergulingnya bus kampus Univesitas Andalas (Unand), Jumat (12/2/2016), membuat mahasiswa Unand khawatir menggunakan bus kampus. Apalagi kecelakan korban jiwa dengan meninggalnya dua orang, satu mahasiswa dan sopir bus, sedangkan puluhan lainnya mengalami luka-luka.

Laman mahasiswa Unand, gentaandalas.com, melansir, Minggu (14/2/2016), seperti yang dituturkan Abi Banyu, mahasiswa Teknologi Hasil Pertanian (THP) mengatakan kondisi bus kampus sudah seharusnya mendapat perbaikan. “Demi melakukan tugas yang mulia ini, sopir bus tetap membawa bus dalam kondisi yang tidak sehat. Seperti halnya bus 01 yang seharusnya mendapat banyak perbaikan seperti kaca bagian belakang yang telah pecah,” jelas mahasiswa angkatan 2012 ini.

Lebih lanjut ia mengatakan kecemasan saat menaiki bus kampus telah dirasakannya sejak lama. Sopir bus seringkali ngebut, terutama bus kecil. Akan tetapi, walaupun begitu saya tidak menjadikan ini sebagai alasan untuk tidak pergi ke kampus. Dengan adanya kejadian ini kita harus bisa lebih berhati-hati dan banyak berdoa,” imbuhnya.

Sependapat dengan Abi Banyu, Nikita Afdarani, mahasiswi Jurusan Sosiologi juga merasakan rasa cemas saat menaiki bus kampus. Menurutnya kondisi bus kampus sudah selayaknya mendapat banyak perbaikan. “Penumpang bus kampus kalau bisa jangan terlalu padat atau jangan ada yang berdiri sebab hal ini juga dapat mempengaruhi keseimbangan bus,” tambahnya.

Terkait kondisi bus kampus, Jamiatul Husni, mahasiswi Ilmu Komunikasi sempat merasakan ketidaknyamanan saat menaiki bus kampus. “Hari selasa kemarin saya juga pernah naik bus kecil, saat itu kondisinya kurang bagus karena mesinnya ngadat dan tiba-tiba mati. Kemudian dipindahkan ke bus kecil yang ada di belakang. Setelah bus tersebut memasuki gerbang, mesinnya juga ngadat dan beberapa kali baru mulus. Sebenarnya bus itu butuh service berkala, satu kali dalam dua minggu atau satu kali dalam sebulan agar penyebab kecelakaan dapat diminimalisir,” tuturnya.

Lebih lanjut, Jamiatul Husni berharap ke depannya agar pihak kampus lebih memperhatikan lagi kondisi bus kampus. “Setiap bus itu sebaiknya diperiksa berkala karena rutin digunakan terutama saat perkuliahan. Kita tidak dapat memastikan kondisi bus baik atau tidak saat digunakan untuk ke depannya. Saran juga buat sopir bus, agar tidak ngebut mengendarai dan lebih memperhatikan lagi mahasiswa yang akan naik dan turun dari bus. Hal ini untuk menghindari kecelakaan kecil lainnya,” tutup mahasiswi angkatan 2014 ini. (Devita)

Editor:Calva
Sumber:Gentaandalas.com
Kategori:Peristiwa, GoNews Group, Padang, Sumatera Barat
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/