Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
22 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
2
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
23 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
3
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
Olahraga
21 jam yang lalu
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
4
Ilhamsyah Bersyukur Menit Bermain Bertambah
Olahraga
20 jam yang lalu
Ilhamsyah Bersyukur Menit Bermain Bertambah
5
Tekad Bangkit Super Elang Jawan Raih Tiga Poin
Olahraga
21 jam yang lalu
Tekad Bangkit Super Elang Jawan Raih Tiga Poin
6
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
Olahraga
21 jam yang lalu
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
https://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/
Home  /  Berita  /  Ekonomi

Sari Lenggogeni: Pengembangan Pariwisata Perlu 'Transfer of Knowlegde'

Sari Lenggogeni: Pengembangan Pariwisata Perlu Transfer of Knowlegde
Pengamat Pariwisata Sari Lenggogeni. (Humas)
Selasa, 09 Februari 2016 06:01 WIB
Penulis: Yuki Dwi Darma

PADANG - Ada yang menarik dalam seminar nasional kepariwisataan yang digelar di Hotel Grand Inna Muara, Padang, Sumbar, Sabtu (6/2/2016) kemarin. Selain menghadirkan tiga kepala daerah hebat, acara ini juga dipandu moderator yang pengalaman dalam membawakan kegiatan kepariwisataan. 

Moderator seminar tersebut, Sari Lenggogeni, mengaku cukup antusias membawakan acara. Sari juga mengaku kagum terhadap inovasi yang telah dilakukan ketiga kepala daerah.

"Ketiganya punya inovasi masing-masing," ungkap wanita bergelar doktor lulusan Australia ini, kemarin.

Menurut Sari, kegiatan seminar dengan narasumber Walikota Padang H. Mahyeldi Dt Marajo, Walikota Bandung Ridwan Kamil dan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas ini merupakan best practise yang bisa diadopsi oleh daerah lain dalam meningkatkan destination competitiveness.

"Setiap daerah (Padang, Banyuwangi, Bandung) memiliki unique selling proposition serta karakter yang kuat untuk setiap destinasinya," ungkap Sari.

Menurutnya, hal yang sangat menarik adalah leadership style masing-masing kepala daerah dalam mengintegrasikan stakeholders pariwisata. Termasuk bagaimana cara mengubah mindset "customer internal" yang mencakup SKPD dan masyarakat, sebelum "menjual" destinasi pada "customer external", yaitu wisman dan wisnus yang tersegmentasi.

"Berfikir 'out of the box' serta fleksibilitas dan kemandirian, saya fikir itu kunci dari inovasi dari masing-masing destinasi tersebut," ujar Sari menganalisa.

Sari berekspektasi besar terhadap seminar tersebut. Menurutnya forum seminar tersebut mampu memberikan inspirasi, inovasi dan daya saing di industri pariwisata pada peserta yang mayoritas terdiri dari stakeholders pariwisata di lingkup Sumatera.

"Melalui 'transfer of knowlegde' dari cerita sukses ketiga kepala daerah tersebut menjadi inspirasi bagi seluruh peserta. Semoga ada keberlanjutan dari apa yang telah didapat pada seminar tersebut," harapnya. (Humas/Charlie)

Editor:Calva
Kategori:Padang, Ekonomi
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/