Home  /  Berita  /  Pemerintahan

Mau Tahu Bagaimana Wako Padang Menjual Pariwisata, Begini Trik Khususnya

Mau Tahu Bagaimana Wako Padang Menjual Pariwisata, Begini Trik Khususnya
Selasa, 09 Februari 2016 05:25 WIB
Penulis: Calva

PADANG - Kota Padang yang semakin ramai dan menggeliat, terutama dalam bidang pariwisata, ternyata punya trik jitu dengan filosofi. Walikota Padang H. Mahyeldi Dt Marajo mengungkapkan trik khusus dalam "menjual" pariwisata Kota Padang. Trik ini disampaikannya saat menjadi narasumber pada seminar nasional kepariwisataan yang digelar Kementerian Pariwisata bekerjasama dengan IKA FE Universitas Andalas dan Pemko Padang di Hotel Grand Inna Muara Padang, Sabtu (6/2/2016).

Walikota membocorkan, dalam membangun pariwisata, Padang mengambil filosofi seperti orang Padang berdagang. Yakni menjual produk di tempat ramai dan meramaikan orang di tempat berjualan.

Saat ini Pemko Padang tengah membangun destinasi wisata menarik. Yakni Kawasan Wisata Terpadu (KWT) Gunung Padang.

Walikota menyebut, di KWT ini terdapat berbagai objek wisata, seperti Pantai Padang, pelabuhan muara, kawasan kota lama (heritage), Gunung Padang, serta Pantai Air Manis. Untuk Gunung Padang dan Pantai Air Manis terdapat legenda cerita turun temurun.

Di Gunung Padang terdapat legenda Siti Nurbaya. Begitu juga Pantai Air Manis denga legenda Malin Kundang.

"Kawasan ini sudah dikenali banyak orang," ujar Mahyeldi.

Dalam pemaparan Walikota Padang di depan peserta seminar, Mahyeldi juga menyampaikan pembenahan Pantai Padang yang dilakukan sejak akhir tahun lalu. Walikota juga memaparkan rencana penataan Pantai Padang. Diantaranya di kawasan Cimpago, Olo Ladang hingga Hangtuah, serta di Taman Padang IORA.

Tidak hanya itu, Walikota memaparkan lomba atau iven yang digelar di Padang setiap tahunnya. Iven itu seperti dragon boat, selaju sampan, festival Siti Nurbaya, ma elo pukek, randai, silek pauh dan kuranji, tari piring, serta kuliner.

Walikota menyebutkan, dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), Padang telah mengeluarkan kebijakan. Empat kebijakan itu yakni mewujudkan kesadaran masyarakat dalam melestarikan adat, seni dan budaya Minangkabau serta kearifan lokal. Kemudian merevitalisasi objek wisata untuk mewujudkan objek wisata Kota Padang sebagai tempat yang ramah dan nyaman, meningkatkan peran serta masyarakat dan sektor swasta, serta meningkatkan sinergi dalam menghadapi MEA.

Di sisi lain, Pemko terus melibatkan seluruh stakeholder dalam pembangunan. Terutama sektor pariwisata. Pemko juga melibatkan peran aktif masyarakat, seperti contoh dalam penataan Pantai Padang, dimana masyarakat membongkar sendiri bangunannya. (Humas/Charlie)

wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/