Hujan Disertai Angin Kencang Sebabkan Terjadinya Longsor dan Banjir di Wilayah Agam dan Bukittinggi

AGAM - Derasnya curah hujan yang disertai angin kencang dari sore hari pada Sabtu 30 Januari 2016 sekitar pukul 16.40 WIB, menyebabkan sebagian daerah di Agam dan Bukittinggi dilanda peristiwa banjir dan longsor, serta mengakibatkan beberapa atap rumah warga di bukittinggi porak poranda.

Laporan beberapa peristiwa tersebut diterima oleh Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) BPBD Provinsi Sumatera Barat dan kemudian diinformasikan melalui beberapa media sosial.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Agam, Yunaidi menyebutkan pada GoSumbar.com, di wilayah Agam telah terjadi longsor akibat meluapnya sungai Batang Landia dan Sungai Jariang Panta di Kecamatan IV Koto.

Disebutkan juga oleh Yunaidi, akibat terjadinya peristiwa longsor itu juga menutupi akses jalan provinsi yang menghubungkan antara kota Bukittinggi dengan Lubuk Basung, selain itu, longsoran juga terjadi di tiga titik yang menutupi akses jalan kabupaten penghubung antara Panta dengan Ngarai Sianok.

Dikatakan juga oleh Yunaidi, beberapa mobil ikut terjebak diantara titik longsoran. BPBD Agam bersama satgas dan masyarakat setempat mengupayakan segera membuka akses jalan yang tertimbun longsoran tersebut. “Pihak dari PU juga telah dihubungi namun mengalami kendala keterlambatan disebabkan faktor jarak tempuh yang agak jauh dari posko utama”, sebut Yunaldi.

Peristiwa banjir yang diduga kuat berasal dari luapan sungai dari arah Agam, juga telah membawa dampak juga ke Bukittinggi.

Terkait hal ini, Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Bukittinggi, Suyerman menyebutkan, luapan air deras berasal dari kawasan Pulau Anak Aia samping Polsekta.

Debit air yang tinggi kembali menggenangi permukiman warga dengan ketinggian sekitar satu meter. Personil BPBD Bukittinggi juga telah bersiaga di lokasi dan memantau perkembangan debit air di kawasan yang telah menjadi langganan banjir sejak lama jika terjadi hujan lebat.

Menurut Suyerman, meluapnya air tersebut diakibatkan adanya drainase yang tidak berfungsi dengan baik terutama pada musim hujan.

Selain banjir tersebut, Suyerman juga mengatakan sekitar pukul 19.30 WIB hujan yang disertai angin kencang, juga menerbangkan satu atap rumah warga di Mandiangin, serta belasan rumah warga di Banto Darano, Guguak Bulek, MKS dan beberapa rumah warga di Belakang Balok.

Sementara itu, Badan Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Padang Panjang juga memprediksi kondisi cuaca Sumatera Barat malam ini hingga esok hari, masih mengalami hujan dengan intensitas ringan hingga sedang.

BMKGjuga mengimbau agar masyarakat tetap waspada dengan kondisi cuaca ekstrim yang sering terjadi sejak awal tahun 2016 ini. (**)