Home  /  Berita  /  Umum

Kapolda Tepis Isu Broadcast Terorisme di Medsos yang akan Ganggu Kamtibmas di Sumbar

Kapolda Tepis Isu Broadcast Terorisme di Medsos yang akan Ganggu Kamtibmas di Sumbar
Kapolda Sumbar Brigjen Basarudin dan jajaran Polda Sumbar saat mengunjungi Tugu Polwan di Bukittinggi, Kamis 21 Januari 2016.
Kamis, 21 Januari 2016 22:08 WIB
Penulis: jontra
BUKITTINGGI - Beredarnya broadcast melalui BlackBerry Messenger dan Whatsapp (WA) menyebut mantan teroris Filipina pulang ke ranah minang beberapa hari terakhir menimbulkan keresahan bagi warga Sumbar.

Ditambah lagi dalam broadcast dengan tanda pagar Divisi Humas Polda Sumatera Barat itu diikuti pula dengan munculnya informasi adanya Brimob Polda Sumatera Barat berjaga-jaga di salah satu pusat perbelanjaan dan hotel, serta rumah makan siap saji yang disinyalir akan dijadikan sasaran teror.

Menyikapi informasi yang beredar dan meresahkan masyarakat itu, Kapolda Sumatera Barat Brigjen Polisi Basarudin dalam kunjungan kerjanya ke Mapolres Bukittinggi, Kamis 21 Januari 2016 membantah kebenaran informasi itu, serta mengimbau masyarakat untuk tidak perlu takut dan was-was saat keluar rumah.

“Bahkan pihak Polda Sumatera Barat juga telah menelusuri kebenaran broadcast itu melalui Dir Intelkam, dan menyimpulkan informasi ini tidak benar, jadi intinya menurut Kapolda masyarakat tidak perlu khawatir,” sebutnya.

Meskipun Sumatera Barat tergolong Provinsi yang aman, namun menurut Basarudin, aksi terorisme tidak bisa dianggap sebelah mata, masyarakat tidak boleh terlena, apalagi sudah ada dua warga Sumatera Barat yang ditangkap Detasemen Khusus (Densus) 88 Mabes Polri, karena diduga terlibat aksi teror dan bergabung dalam gerakan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).

Kedua warga asal Sumatera Barat yang diduga terlibat aksi teror itu, menurut Basarudin, memiliki peran berbeda, yang pertama ditangkap densus 88 bernama Riswandi asal Kabupaten Sijunjung, ahli merakit bom. Sementara yang tertangkap kedua bernama Aprimul Hendri asal Bukittinggi yang ahli dalam perekrutan, masyarakat dipengaruhi, dicuci otak agar mau bergabung dengan ISIS, dan pergi ke Syria.

 “Namun tak tertutup kemungkinan masih ada pelaku yang lain, maka dari itu masyarakat harus tetap waspada, dan apabila mendapatkan atau menemukan informasi terkait terorisme untuk segera melaporkan, agar dapat ditindaklanjuti secara cepat,oleh jajaran pihak berwajib, "pungkasnya.(**)

Kategori:Bukittinggi, Umum
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/