Home  /  Berita  /  Olahraga
Piala Jenderal Sudirman

Mitra Kukar Tantang Semen Padang di Final Usai Kalahkan Arema Cronus

Mitra Kukar Tantang Semen Padang di Final Usai Kalahkan Arema Cronus
Pemain Arema Cronus Cristian Gonzales dihadang dua pemain Mitra Kukar. (Bola.net)
Senin, 18 Januari 2016 05:53 WIB
Penulis: Calva

MALANG - Mitra Kutai Kartaneggara (Mitra Kukar) permalukan Arema Cronus Indonesia di kandang sendiri dalam semifinal Piala Jenderal Sudirman, di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Malang Jawa Timur, Minggu malam (17/1/2016). Mitra Kukar berhasil mengalahkan Arema dalam drama adu pinalto dengan skor 2-3 dan menantang Semen Padang FC di final.

Pertandingan yang disiarkan langsng Net tv ini, drama adu penalti harus dilakukan di depan sekitar 35.000 pasang mata penonton yang didominasi Aremania. Ini terjadi setelah dua kali 45 menit pertandingan normal, agregat gol kedua tim 3 sama. Meski menang dengan skor 2-1, Arema tetap gagal melaju ke babak final karena pada leg pertama Arema tertinggal satu agregat gol saat melakukan pertandingan tandang sebelumnya melawan anak asuh Pelatih Jafri Sastra di Stadion Aji Imbut, Tenggarong, 9 Januari baru lalu.

"Kita gagal melaju ke babak final Piala Jenderal Sudirman. Tim lawan Mitra Kukar memang lebih sabar dan tenang dalam drama adu penalti leg kedua yang digelar di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang,” ujar Pelatih Arema Joko Susilo menjawab pertanyaan wartawan usai pertandingan yang mempermalukan tuan rumah Singo Edan karena gagal memanfaatkan keberadaan 10 pemain Arema melawan 9 pemain Mitra Kukar.

Dalam pertandingan yang sangat bernafsu itu, satu pemain Arema dan Mitra Kukar sama-sama diganjar kartu merah. Bahkan pada detik-detik berikutnya, satu pemain Mitra Kukar harus keluar lapangan akibat akumulasi dua kartu kuning.

Pada bagian lain Pelatih Mitra Kukar Jafri Sastra menyatakan timnya sejak babak pertama memang diharuskan bermain terbuka. Diakuinya, ada kesan bermain keras dan cepat sehingga berulangkali terjadi duel fisik dan 'duel mulut'.

Hal itu pula yang membuat wasit Dodi Permana harus bertindak tegas, dengan menunjuk titik putih (penalti) setelah Esteban Viscarra dijatuhkan Arthur Cunna di kotak terlarang menit ke-14. Cristian Gonzales yang dipercaya mengeksekusi penalti dengan sempurna membobol gawang Naga Mekes yang dikawal kiper Shahar Ginanjar mantan kiper Persib Bandung itu pada menit ke-15. Skor pun berubah menjadi 1-0.

Kedua pelatih mengakui bahwa mereka sejak kick off babak pertama, bermain terbuka dan saling jual beli serangan. Permainan keras dan duel-duel panas memang terus mewarnai pertandingan.

Usai kebobolan 0-1, Mitra Kukar terus berupaya melancarkan serangan, namun adu fisik antara Antoni J Mossi (Arema) dengan Abdul Gamal (Mitra Kukar) membuat wasit Dodi Permana mengeluarkan dua kartu merah sekaligus untuk kedua pemain tersebut pada menit ke-24. Skor 1-0 tidak bertahan lama berubah menjadi 1-1 setelah Arthur Cunna yang lolos dari kawalan mencocorkan bola dari jarak dekat ke gawang kiper Kurnia Meiga menit ke-31.

Skor imbang membuat anak asuh Joko Susilo meningkatkan serangan dan pada menit ke-40 membuahkan hasil ketika Cristian Gonzales yang menerima umpan dari Dendy Santoso melalui headingnya mampu mengoyak gawang Shahar. Hingga turun minum, skor tetap 2-1 untuk Arema.

Memasuki 45 menit babak kedua, tempo permainan kedua tim semakin tinggi kendati masing-masing pemain lebih terkontrol dibanding babak pertama yang selalu diwarnai adu mulut. Serangan demi serangan terus dilancarkan dan permainan terbuka juga diperagakan kedua tim. Namun, tragedi kartu merah (akumulasi dua kartu kuning) kembali dikeluarkan wasit Dodi Permana kepada Bayu Pradana (Mitra Kukar) karena melanggar salah satu pemain Arema.

Bermain dengan 9 pemain sejak menit ke-73 tak menyurutkan Mitra Kukar untuk tetap menyerang dan bertahan. Arema yang memiliki 'kelebihan tenaga satu' pemain berulang kali gagal menembus jantung pertahanan Mitra Kukar. Karenanya, sampai leuit panjang ditiup wasit, skor tidak berubah 2-1 untuk Arema.

Karena agregat gol sama-sama 3, akhirnya dilakukan adu penalti. Mitra Kukar akhirnya mendampingi Semen Padang di babak final yang bakal digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta, Minggu (24/1/2016) mendatang karena dalam adu penalti, justru Arema terjungkal dengan skor 2-3 untuk Mitra Kukar.

Dari lima tendangan penalti Arema, hanya dua yang mampu membobol gawang Mitra Kukar yang dikawal Shahar Ginanjar, dari eksekusi kaki Esteban Vuscarra dan Samsul Arif. Sementara tiga lainnya, tendangan I Gede Sukadana, Hendro Siswanto dan Cristian Gonzales dimentahkan kiper Shahar. Sedangkan empat tendangan penalti Mitra Kukar hanya satu yang gagal, yakni tendangan Rudolf Y Basna yang melenceng di sisi kanan gawang Kurnia Meiga.

Tendangan tiga pemain lainnya, yakni Patrick Dos Santos, Rodrigo Dos Santos dan Zulkifli Syukur dengan mudah menerobos gawang Kurnia Meiga.

Kesempatan tendangan terakhir Mitra Kukar akhirnya diabaikan setelah penjaga gawang tim dari ranah Kalimantan itu mampu menggagalkan tendangan penalti Cristian Gonzales yang tepat berada dipelukannya. Kekalahan dramatis Singo Edan itu disambut pilu puluhan ribu Aremania. (***)

Sumber:Net tv (live)
Kategori:Olahraga, Rantau
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/