Komisi A Apresiasi Pemko, Dorong Untuk Wujudkan Citra Positif
Penulis: M.Siebert
PAYAKUMBUH-Citra positif Kota Payakumbuh yang terus membangun untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, diapresiasi Komisi A DPRD Payakumbuh. Namun, pemko juga didorong untuk melakukan perbaikan dan meningkatkan pelayanan publik, terhadap kelemahan yang masih menjadi sorotan warga kota. Anggota Komisi A masih mendengar sejumlah suara dan aspirasi warga, untuk memacu perbaikan dan melakukan hal-hal yang belum dikerjakan pemko.
Harapan warga kota tersebut disampaikan anggota Komisi A dalam rapat kerja bersama Sekretariat Pemko Payakumbuh, di ruang rapat komisi di DPRD Payakumbuh, Selasa (12/1). Rapat kerja itu langsung dipimpin Ketua Komisi A Drs. H. Fitrial Bachri, bersama empat anggota komisi, Hurina Jamhur, S.Pd, M. Ridho, SH, H. A. Dt. Rky. Mulie dan H.I, S.Sos. Dt. Rajo Muntiko Alam.
Sementara, dari Sekretariat Pemko Payakumbuh dipimpin Sekdako H. Benni Warlis, didampingi Asisten III H. Iqbal Bermawi, Kabag Perekonomian Julpiter, Kabag Adum Supriadi, Kabag Hukum Prima Yanuarita, Kabag Kesra Devitra, Kabag Tapem Edvidel Arda, Kabag Organisasi diwakil Safri, Kabag Dalminbang Meizon Satria dan Kabag Humas Jhon Kenedi serta Kabid Aset dppka Orion.
Sejumlah catatan prestasi yang diukir Payakumbuh sepanjang tiga tahun terakhir, sejak dipimpin pasangan Walikota H. Riza Falepi dan Wakil Walikota H. Suwandel Muchtar, sudah banyak membawa perubahan bagi wajah kota ini. Kesejahteraan warga juga dinilai sudah mengalami peningkatan dan angka pengangguran serta kemiskinan, juga sudah menurun. Hanya, saja sebut Ketua Komisi A Fitrial Bachri bersama anggota komisi A lainnya, pemko harus lebih peka lagi dalam menangani persoalan yang bentuknya sepele, tapi akan berdampak lebih besar, jika tak diantisipasi dengan cepat
Hampir seluruh anggota Komisi A menerima masukan dari masyarakat, tentang belum kosentrasinya pemko menangani persoalan batas wilayah, nagari dan kelurahan. Kemudian, juga disorot ninik mamak atau pengurus KAN dan Bundo Kanduang, tentang budaya nasi tumpeng dalam perayaan HUT Kota payakumbuh ke-45 baru lalu.
Selain itu juga disorot, pemakaian pakaian adat yang belum sesuai dengan budaya yang ada pada setiap nagari di kota ini. Malahan, ada kaum wanita yang tak bisa membedakan pemakaian gamis ketika pesta perkawinan dan takziah ke tempat kematian.
Di bagian lain, Komisi A juga meminta pemko, untuk menertibkan pakaian PNS di hari Jum’at yang belum seragam. Seperti disampaikan Hurina, masih ada sebagian PNS yang tak pas dalam memadukan pakaian. Pakaian muslimah dipadu dengan celana jean yang ketat, katanya. Persoalan lainnya yang disampaikan, soal air irigasi yang tak merata dan penertiban parkir di Pasar Ibuah.
Menanggapi aspirasi warga yang disampaikan Komisi A itu, disikapi positif Sekdako Benni Warlis. Sekdako berjanji, akan segera melakukan perbaikan dan klarifikasi kepada SKPD teknis. Sementara, terhadap persoalan adat dan istiadat akan dikoordinasikan dengan semua KAN dan pengurus LKAAM Payakumbuh. Pihak pemko melalui Bagian Kesra, dikatakan, akan melakukan diklat adat dan budaya tingkat kota dan kecamatan.
Menyangkut batas nagari dan kelurahan, menurut sekdako, sudah menjadi catatan pemko untuk dikerjakan dalam tahun anggaran 2016. Begitu penggabungan kelurahan tuntas, tapal batas dimaksud akan diselesaikan dengan segera. ***
Kategori | : | Pemerintahan, Umum, Payakumbuh |