Home  /  Berita  /  Peristiwa

Diduga Sediakan Wanita Malam, Café Cinta Fitri Dibakar Massa

Diduga Sediakan Wanita Malam, Café Cinta Fitri Dibakar Massa
Cafe Cinta Fitri yang terletak di Kawasan Kelurahan Talang, Payakumbuh Barat , dibakar massa di malam minggu
Senin, 04 Januari 2016 23:50 WIB
Penulis: Tri

PAYAKUM BUH-Diduga menyediakan wanita malam, serta menjadi tempat transaksi prostitusi yang berkedok hiburan karoke, sebuah kafe kepunyaan seorang wanita berinisial MM (35) yang terletak di kawasan Kelurahan Talang, Kecamatan Payakumbuh Barat, Minggu (3/1) malam dibakar ratusan massa.

Sumber GoSumbar.com menyebutkan, Café  yang terletak di tepi sawah tersebut telah beroperasi sejak setahun lalu. Sejak dibukanya café tersebut, kenyamanan masyarakat sekitar menjadi terusik, karena beroperasi sampai larut malam. “Selama ini masyarakat cukup sabar dan menahan diri. Tapi malam minggu itu, kesabaran berubah menjadi gejolak, aksi massa  tidak bisa dicegah untuk membakar café  yang diduga keras menjadi tempat esek-esek selama ini,”ujar sumber yang tidak mau ditulis  namanya.

Kepala Tim 7 Payakumbuh Fauzi Firdaus, mengatakan bahwa kafe yang dibakar oleh massa tersebut  telah lama menjadi pantauan tim, beberapa kali telah dilakukan rahazia ke lokasi tersebut dan sudah terjaring beberapa wanita yang berpakaian seronok serta tidak jelas asal usulnya.

Aksi massa pada Minggu malam itu tidak bisa dicegah, mereka membakar sekitar pondok pondok yang ada di halaman kafe namun untung saja pihak Damkar cepat sampai ke lokasi dan berhasil memadamkan api sebelum menjalar keruang utama Kafe Cinta Fitri tersebut.

Pembakaran yang didominasi oleh pemuda setempat telah membuat pengunjung yang saat itu sedang ramai berlarian kocar kacir menyelamatkan diri bahkan ada yang sempat menyelamatkan diri masuk ke areal persawahan.

Emosi warga pada malam itu sudah pada puncaknya apa yang mereka dapatkan dilokasi mereka lempar ke areal persawahan di sekitar lokasi, merek kesal karna keberadaan kafe tersebut sudah sangat meresahkan dan menganggu ketertiban. Sehingga malam itu, kafe yang berdiri di lokasi pemukiman warga Talang tersebut nyaris jadi abu dibakar masyarakat.

“Masyarakat betul-betul kesal,  karena pemilik café tidak menghiraukan peringatan pak Lurah, dan  masyarakat, “ungkap Fauzi Firdaus.

Sehari sebelumnya Pihak BNN Kota Payakumbuh sempat mendatangi cafe tersebut pada malam harinya disaat  pengunjung sedang menikmati musik yang sedang berdentum di lokasi itu.Sehingga pihak BNN  sempat  mengumpulkan pengunjung untuk melakukan tes urine memastikan ada atau tidaknya pengunjung yang terindikasi memakai narkoba.

Dan dari informasi lanjutan yang didapat ada pengunjung yang terindikasi dalam pengaruh narkoba berdasarkan hasil tes urine tersebut dan sudah diserahkan ke Polsekta  Payakumbuh untuk ditindak lanjuti prosesnya.

Kafe Cinta Fitri itu memang sudah menjadi langganan dirahazia oleh tim 7 Kota Payakumbuh dan sering terjaring para wanita yang berpakaian seronok dilokasi tersebut.

Walikota Payakumbuh, Riza Falepi yang diminta komentarnya terkait aksi pembakaran sebuah Café tersebut, mengaku kaget dan tidak tahu adanya aksi massa tersebut. “ Kapan, saya tidak tahu”. Sebutnya senin siang (4/1). Tak berselang lama, Alumni ITB Bandung tersebut mengatakan bahwa, tempat-tempat hiburan seperti itu kerap dirazia oleh tim Penegak Perda, namun mereke terkesan main kucing-kucingan dengan petugas.

“ Kita tentu tidak bisa melakukan penindakan /menangkap jika disana ada prostitusi, sebab tidak ada bukti. Mereka terkesan main kucing-kucingan dengan petugas. Ya jadinya, aksi massa yang terjadi”, tambahnya.

Sementara, Ketua DPRD Payakumbuh, YB dt. Permato Alam mengaku menyayangkan aksi main hakim sendiri oleh masyarakat tersebut. Ia juga meminta Pemko Payakumbuh melalui Satpol-PP untuk lebih serius menangani permasalah penyakit masyarakat, sehingga tidak terjadi lagi aksi masyarakat. Termasuk melakukan razia yang memberi dampak kepada sejumlah warung-warung ataupun kedai tuak yang ada.

“ Kita meminta lebih keseriusan Satpol –PP menangani masalah penyakit masayarakat ini. Termasuk melakukan razia ke kedai-kedai tuak, apalagi ada kedai tuak yang beroperasi di tengah-tengah pasar payakumbuh. Namun kita juga apresiasi petugas penegak Perda yangmelakukan penggerebekan beberapa waktu lalu di sebuah rumah yang memproduksi tuak “, sebut Politisi Golkar tersebut di DPRD Kawasan Koto Nan IV, Senin Siang, (4/1).

Hal senada juga diungkapkan, Basril Latif, Anggota DPRD Kota Payakumbuh dari Partai Hanura. Menurut mantan Kepala Samsat Kab. Limapuluh  Kota, penegakan peraturan daerah harus terus dilakukan secara rutin dan tidak pandang bulu, sehingga tidak terjadi aksi massa seperti yang terjadi di sebuah Café di Kelurahan Talang.

“ Saya rasa, kedepannya razia penyakit masyarakat harus lebih digiatkan, sehingga tidak ada lagi terjadi berbagai penyakit masyarakat. Baik prostitusi, judi ataupun lainnya. Satpol-PP juga harus menanggapai setiap pengaduan dari Masyarakat”, ucapnya, Senin sore (4/1).

Sementara, salah seorang karyawan Cafe Cinta Fitri, Mbung, membantah ditempatnya bekerja tersebut merupakan tempat terjadinya trasaksi prostitusi, dilokasi tersebut hanya dijadikan tenpat untuk berdagang makanan dan minuman. " Tidak ada seperti yang dituduhkan  itu. kabanyakan orang-orang dari luar yang datang kesini. kita hanya mencari nafkah disini". sebut pria yang mengaku baru 2 bulan bekerja di tempat tersebut. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/