Home  /  Berita  /  Umum
Objek wisata Riau

Wau..! Gelombang Tujuh Hantu Ternyata Bikin Penasaran Para Turis Mancanegara, Maret 2016 Bule Asal Prancis Siap Pecahkan Rekor

Courtesy Of Youtube Objek Wisata Bono Riau.
Sabtu, 02 Januari 2016 14:38 WIB
Penulis: Daniel Caramoy
PEKANBARU - Bagi masyarkat Riau, tentunya sudah tidak asing dengan objek wisata Ombak Bono yang berada di Kuala Kampar, Kabupaten Pelalawan ini. Ombak sungai ini juga terkenal dengan nama Tujuh Ombak Hantu (Seven Ghost).

Ternyata ombak ini sangat diminati para bule yang hoby olahraga air (surfing) seperti yang biasa dilakukan di ombak-ombak pantai pada umumnya. Namun yang unik di Bono ini adalah keajaiban alam dimana ombak tersebut berasal dari sungai bukan laut.

Jika tidak ada halangan dalam waktu dekat atau tepatnya bulan Maret 2016 ini, wisatawan asal negeri tower Prancis akan melakukan pemecahan rekor dunia surfing di lokasi Bono tersebut. Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kadisparekraf) Riau Fahmizal Usman kepada GoRiau.com, Sabtu (02/01/2016).

"Bono merupakan objek wisata yang masuk dalam daftar rencana paket wisata petualang, dimana banyak sekali wisatawan dari dalam maupun luar negeri yang penasaran dan ingin menaklukkan ombak tersebut. Mudah-mudahan kedepan kita bisa menjadikan Bono sebagai objek wisata andalan dan tentunya kami akan bekerjasama dengan berbagai pihak termasuk rencana pembuatan jalan akses menuju lokasi tersebut," ungkap Fahmizal.

https://www.goriau.com/assets/imgbank/02012016/ombakbonoj-3779.jpg

Bono sendiri, merupakan satu dari sekian banyak keajaiban alam di dunia. Fenomena alam yang sejak beberapa tahun terakhir menjadi sorotan bagi khalayak ini bagai 'magnet' yang mampu 'menyedot' perhatian turis mancanegara. Ombak atau Gelombang Bono merupakan peristiwa alam yang terjadi di aliran Sungai Kampar.

Yang menjadi lebih menarik dimana benturan dua sisi mengarah pada lepas pantai akibat peristiwa alam ini menghasilkan gelombang dan ombak besar yang bergulung, bergerak dari muara menuju ke arah hulu yang menakjubkan.

Terus kenapa disebut dengan Gelombang Tujuh Hantu, karena Bono ini menghasilkan gelombang yang bisa mencapai tujuh gelombang berurutan dan menciptakan kubah layaknya ombak laut yang begitu mengesankan.Keunikan lainnya, adalah saat air laut bertemu dengan aliran sungai, maka secara alami akan terjadi gelombang tinggi disertai dentuman keras seperti suara petir disaat badai dengan diiringi hembusan angin kencang.

Gelombang Bono ini juga bisa menghasilkan gelombang dengan panjang gulungan lebih dari 50 kilometer dan mencapai ketinggian hingga empat bahkan enam meter. Kondisi tersebut didukung dengan kecepatan rata-rata 40 kilometer per jam. Bahkan, peselancar dunia asal Inggris, Steve King, berhasil memecahkan rekor dunia di ombak Bono pada Februari 2013. Steve King ditemani oleh dua temannya yang juga berasal dari Inggris, yakni Steve Holmes dan Nathan Maurice berhasil berselancar di atas gelombang 'Bono' dalam waktu 1 jam 4 menit menempuh jarak sekitar 20,65 km (12,8 mil).

https://www.goriau.com/assets/imgbank/02012016/ombakbonod-3778.jpg

Catatan rekor ini mengalahkan rekor Guinness World of Records sebelumnya (atas namanya sendiri) tahun 2006 dimana ia berselancar di atas gelombang Sungai Severn Bore, Inggris. Saat itu Steve menorehkan catatan berjarak 12,23 km (7,6 mil) ditambah 2,66 (1,65 mil) dengan waktu tempuh 1 jam 6 menit. Steve King, memilih ombak 'Bono' di Sungai Kampar, Provinsi Riau, untuk memecahkan rekor dunia berselancar paling panjang dan terlama di gelombang sungai karena rasa penasarannya tentang "Seven Ghost".

Beberapa peselancar internasional yang sudah pernah 'mencicipi' peristiwa alam 'Bono' berasal dari berbagai negara seperti Brasil, Inggris, Jerman, Prancis,  Amerika,  Kanada, Belgia, Singapura, Jepang dan Malaysia.

Secara ilmiah, gelombang bono merupakan salah satu peristiwa alam yang cukup langka dan jarang terjadi. Dimana kita akan menyaksikan sebuah gelombang besar yang layaknya terjadi di tengah laut, namun ini terjadi di sebuah sungai air tawar. Gelombang bono terjadi diakibatkan benturan tiga arus air yang berasal dari Selat Melaka, Laut Cina Selatan dan Aliran air Sungai Kampar.

Bukan hanya sekedar unik dan indah, Bono ternyata juga mempunyai kisah yang tak kalah seru dikalangan masyarakat. Berdasarkan dari dongen dan cerita warga yang sudah turun temurun. Gelombang bono yang ada di sungai kampar adalah bono jantan, sementara bono betinanya berada di daerah Sungai Rokan, dekat dengan Kota Bagansiapi-api.

Menurut cerita warga, Bono di kuala kampar tersebut berjumlah tujuh ekor, dimana bentuknya serupa kuda yang biasa disebut dengan induk Bono. Katanya sih, pada musim pasang mati, bono ini akan pergi ke Sungai Rokan untuk menemui bono betina, kemudian bersantai menuju ke selat Malaka. Itulah sebabnya ketika bulan kecil dan pasang mati, bono tidak ditemukan di kedua sungai tersebut.

https://www.goriau.com/assets/imgbank/02012016/ombakbono3-3777.jpg

Jika bulan mulai besar, kembalilah bono akan kembali ketempat masing-masing, lalu main memudiki sungai Kampar dan sungai Rokan. Semakin penuh bulan di langit, semakin gembira bono berpacu memudiki kedua sungai itu. Bagi penduduk daerah Kuala Kampar, bono sudah mereka kenal sejak kecil. Sebab itulah tidak aneh, apabila anak-anak, remaja dan juga orang dewasa menganggap bono sebagai sahabatnya, tempat mereka bermain ketangkasan menunggangi Bono atau disebut Bekudo Bono menggunakan perahu-perahu (sampan) kecil.

Biasanya tempat bermain bono bagi warga sekitar adalah di tempat-tempat dimana bono tidak terlalu besar atau di dalam anak-anak Sungai Kampar yang memiliki Bono, seperti misalnya Sungai Sangar, Turip, Serkap, Kutub dan Sungai Kerumutan. Permainan ini memang besar resikonya, sebab jika salah perhitungan perahu dapat dilemparkan bono ke tebing sehingga hancur luluh. Tetapi dari pengalaman sejak kecil, mereka, para pemain bono ini sudah mengetahui betul dimana tempat yang aman bermain bono.

Penduduk setempat melakukan kegiatan bermain atau Bekudo Bono dengan menggunakan papan selancar Dahulunya, permainan bono tersebut sering dilakukan dengan terlebih dahulu menggelar upacara tertentu untuk menjamin keselamatan para pemainnya. Upacara tersebut dinamakan ‘semah’ yang harus dilakukan pagi atau siang hari. Upacara ini dipimpin oleh seorang ‘Bomo’ atau Datuk atapun para tetua kampung. Hal tersebut dilakukan maksud agar pengendara bono mendapat keselamatan saat mengendarai bono, dan dijauhkan dari segala bahaya.

Selain itu, ada pula cerita mistis yang berhubungan dengan ombak bono tersebut yakni cerita tentang banjir darah di mempusun atau mempusun bersimbah darah, serta terbentuknya Kerajaan Pelalawan pada tahun 1822 M.

Para pendekar melayu konon kabarnya sering ditantang dan diuji ketangkasannya dengan menunggangi gelombang bono tersebut. Siapa yang berhasil menakklukkan gelombang yang sangat tangguh tersebut maka akan dianggap sebagai sosok yang sakti dan memiliki kekuatan terbaik. Cerita lain menyebutkan bahwa dahulunya gulungan ombak ini berjumlah 7 (tujuh) ombak besar dari 7 hantu.

Nah itulah sekilas cerita atau dongeng tentang ombak bono yang menakjubkan, tapi perlu anda ketahui juga bahwa ombak Bono ini tidak ada setiap saat seperti dilaut, namun harus menunggu beberapa waktu, baru kemudian peselancar dapat menikmati ombak selama lebih dari 40 menit. Bono atau ombak terbesar biasanya terjadi ketika bulan purnama besar atau musim hujan tiba, di mana debit air Sungai Kampar cukup besar.

Maka waktu yang baik berkunjung untuk menikmatinya yaitu sekitar bulan November dan Desember atau Januari seperti sekarang ini.

Jika anda berminat mau nunjukin kebolehan seperti bule-bule yang sudah pernah mencobanya, anda disarankan untuk menggunakan jasa operator yang berpengalaman atau orang yang mengetahui kondisi lokal.

Namun bagi anda belum atau tidak ahli dalam kegiatan ekstrim yang satu ini, tenang saja karena masih banyak kegiatan yang dapat kalian lakukan disana. Anda dapat menyaksikan aksi para peselancar yang beraksi menahklukkan ombak Bono, atau berwisata di sekitar desa yang berada di sepanjang sungai. Berkeliling Desa pun dapat juga dengan menyewa sepeda motor yang ditawarkan disana.

Atau anda bisa juga berkeliling mnyusuri seluruh tempat yang ada sisekitar lokasi tersebut. Namun jika anda pertama kali ke lokasi ini diharapkan berhati-hati karena banyaknya tumbuhan liar, jalan yang belum begitu bagus dan tentunya jangan lupa bawa bekal makanan.

Jika anda melakukan perjalanan melalui kota Pekanbaru, anda akan memakan waktu sekitar 5-6 jam untuk mencapai kelokasi wisata Bono ini. Dan jika anda belum paham betul dengan rutenya ada baiknya anda bertanya terlebih dahulu ke gedung Cerita Baru Center yang ada di Kantor Disparekraf Riau. Dimana para petugas ganteng dan cantik siap melayani dan menjelaskan rute serta apa saja yang diperlukan disana. ***

Sumber:Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Riau.
Kategori:Umum
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77