Wanita Tani Serahkan Piala APN ke Wawako Payakumbuh

PAYAKUYMBUH- Piala dan penghargaan  Adikharya Pangan Nasional (APN) 2015 yang direbut Kelompok Wanita Tani (KWT) Bunga Melati Kelurahan Padang Alai, Kecamatan Payakumbuh Timur, diserahkan kepada  Wakil Walikota Payakumbuh H. Suwandel Muchtar didampingi Sekdako H. Benni Warlis, dalam acara di Balaikota, Rabu (30/12).

Piala tersebut diterima KWT Bunga Melati, setelah KWT yang dipimpin  Desi Marlina itu ditetapkan Kementerian Pertanian sebagai pemenang dalam  Lomba Adikharya Pangan Nasional (APN) 2015. Penghargaan dan piala itu diterima Desi dari tangan Presiden RI Joko Widodo di Istana Negara Jakarta, Selasa (22/12). Saat penerimaan di Istana Negara juga hadir Kepala Kantor Ketahanan Pangan Antoni Jaya beserta sejumlah anggota KWT.

Wakil Walikota  Suwandel, mengaku bangga dengan prestasi yang diukir KWT Bunga Melati. Penghargaan itu  merupakan salah satu dari sederetan prestasi yang berhasil diraih  Payakumbuh di penghujung tahun 2015 ini. Sebelumnya, awal Desember lalu, Payakumbuh juga sudah menerima Piala Adipura,  Piala Kota Sehat Swastisaba Wistara dan Piala WTN. “Alhamdulillah, di penghujung tahun ini juga memperoleh penghargaan APN,” sebut Wawako.

Penghargaan ini merupakan hasil kerja keras dari masyarakat Kota Payakumbuh dalam upaya mensejahterakan kehidupan bersama. Terutama prestasi di bidang pangan yang diterima oleh KWT Bunga Melati. Hal ini menandakan, masyarakat Payakumbuh merupakan masyarakat yang kreatif dan bermotivasi tinggi di bidang pertanian. Semoga semangat ini bisa terus dipertahankan,” tutur wawako.

Sementara itu, Ketua KWT Bunga Melati Desi Marlina, mengakui, sukses yang diraih kelompoknya, tak lepas dari binaan Kantor Ketahanan Pangan, TP-PKK Payakumbuh dan TP-PKK Kecamatan Payakumbuh Timur, dalam menata dan mengolah tanah pekarangan pada setiap rumah warga. Jika diakumulasikan, katanya, leih kurang 2 hektar tanah pekarangan yang ditanami berbagai jenis tanaman holtikultura di Padang Alai. Sedangkan, areal milik kelompok, lebih kurang 1,5 hektar, katanya,

Tanaman holtikultura, seperti cabe, sayur-sayuran, ubi-ubian, pare, kacang panjang, terung dan berbagai buah, dikatakan Desi, telah memberikan keuntungan cukup lumayan bagi anggota kelompok. Tidak kurang, seluruh anggota telah mengantongi pendapatan antara 1 sampai 2 juta rupiah setiap bulan.  Dengan keuntungan itu, seluruh warga, terutama kaum ibu, makin terangsang dalam menggarap tanah pekarangan, simpul Desi.***