https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  Olahraga

Tour de Singkarak Tetap Lanjut Meskipun Kabut Asap Semakin Tebal

Tour de Singkarak Tetap Lanjut Meskipun Kabut Asap Semakin Tebal
ilustrasi
Jum'at, 02 Oktober 2015 06:19 WIB
Penulis: .
PADANG, GOSUMBAR.COM - Panitia iven balap internasional Tour de Singkarak (TdS) 2015 menyatakan belum ada rencana menunda penyelenggaraan lomba tersebut.

Meskipun, volume kepekatan kabut asap semakin tebal menyelimuti Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) akibat dampak dari kebakaran lahan dan hutan yang terjadi di provinsi tetangga.

Bahkan, saat sejumlah pemerintah kabupaten/kota menyatakan kualitas udara di beberapa daerah Sumbar masuk kategori 'Tidak Sehat' hingga 'Berbahaya'.

"Kita tidak ada memaksakan, kita semua (lihat) dengan ilmiah. Makanya nanti dari BPBD. Pokoknya TdS jalan," kata Asisten Deputi Pengembangan Sekmen Pasar Personal Kementrian Pariwisata RI, Raseno Arya di Padang, Kamis (1/10).

Dikatakannya, penyelenggara saat ini tengah mengumpulkan data-data ilmiah dari BMKG. Terkait sejumlah daerah yang ditetapkan status darurat kabut asap, Raseno mengatakan, penyelenggara setiap hari akan melakukan survei dan penelitian bersama BMKG. Apakah para pebalap dapat melalui sesuai jalur yang ditentukan di setiap etape?

"Jadi nanti tiap malam ada meetting, kita sampaikan, bahwa ini lanjut (atau tidak)? Nanti ada UCI (Union Cycliste Internationale) juga, nanti yang menentukan," tuturnya.

Ia meyakini lomba balap yang akan melintasi 18 dari 19 kabupaten/kota se-Sumbar ini tidak akan terganggu kabut asap. Sebab, ia mengatakan, kabut asap tersebut bukan berasal dari Sumatra Barat, melainkan dari Pekanbaru, Jambi dan Palembang.

"Hingga hari ini, (TdS) masih ditetapkan lanjut," ujar Raseno menambahkan.

Sementara itu, Pelaksana tugas (Plt) Kepala BPBD Sumatra Barat, Zulfiatno, sebelumnya mengatakan, akibat pekatnya paparan kabut asap, kualitas udara di sejumlah kabupaten/kota di Sumbar, semakin memburuk.

Bahkan, menurutnya, kualitas udara tergolong masuk kategori Tidak sehat hingga berbahaya. Di antaranya, Zulfianto menyebut, Kabupaten Limapuluh Kota, Kota Payakumbuh, Kabupaten Dharmasraya dan Kabupaten Sijunjung.

Kepala Badan Lingkungan Hidup, Rahmadian menuturkan, tingkat konsentrasi aerosol atau partikel debu (PM10) berada pada angka 638,89 mikrogram per meter kubik dengan kategori Berbahaya.

Sementara itu, Kepala BPBD Kabupaten Limapuluh Kota, Nasriyanto mengatakan, jarak pandang di daerahnya berkisar antara 50 hingga 100 meter. ***

Sumber:republika.co.id
Kategori:Sumatera Barat, Olahraga
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/