Home  /  Berita  /  Peristiwa

Status Gunung Marapi Tetap Waspada, Meski Tertutup Kabut Asap

Status Gunung Marapi Tetap Waspada, Meski Tertutup Kabut Asap
Gunung Marapi, Sumatera Barat.
Rabu, 14 Oktober 2015 19:53 WIB
Penulis: jontra
BUKITTINGGI, GOSUMBAR.COM -  Dalam tempo dua bulan terakhir, dampak kabut asap akibat pembakaran hutan dan lahan di sejumlah Provinsi tetangga, ikut melanda Sumatera Barat.

Hal ini juga menyebabkan Gunung Api Marapi tertutup kabut tebal, sehingga luput dari pengamatan visual.

Berdasarkan informasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bukittinggi, Gunung dengan ketinggian 2891 M dpl itu tengah berada dalam status waspada atau level II dan sewaktu-waktu dapat meningkat statusnya.

Ketua Pos Pengamatan Gunung Api Marapi, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bukittinggi Warseno, Rabu (14/10/2015) mengatakan, status waspada itu belum diturunkan sejak letusan Gunung Api Marapi pada 3 Agustus 2011 lalu.

“Belum diturunkannya status Gunung Api Marapi itu karena aktivitasnya masih tinggi. Bulan ini masih terpantau di alat kami terjadinya gempa letusan dan hembusan,” terangnya pada GoSumbar.

Dikatakan juga oleh Warseno, akibat cukup tingginya aktifitas Gunung Marapi, warga dalam radius 3 km dilarang mendekati puncak karena berbahaya bagi keselamatan jiwa. Status Waspada itu tetap dipertahankan, radius 3 km dari pusat letusan tertutup dari segala aktifitas masyarakat, terutama para pendaki.

“Hingga 13 Oktober ini, pihak PVMBG mencatat sudah terjadi sebanyak 2 letusan dan 15 hembusan dari gunung yang terletak di kawasan Kabupaten Agam dan Tanah Datar itu,”ujarnya.

Hanya saja menurut Warseno, tebalnya kabut asap yang melanda hampir sebagian besar wilayah Sumatera Barat membuat PVMBG kesulitan untuk memantau secara visual. Kendati demikian, menurut Warseno pihaknya masih bisa mengandalkan instrumen untuk memantau aktifitas seismik.

Sejak akhir abad 18, Marapi tercatat sudah meletus lebih dari 50 kali. Terbaru, tanggal 26 Februari 2014, Marapi meledak cukup dahsyat hingga melepaskan material pasir dan vulkanik ke wilayah Tanah Datar dan Agam. Bahkan, pada 2011 lalu, semburan abu yang terbawa angin mencapai wilayah Kabupaten Padang Pariaman.(**)

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/