Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Jet Pribadi Sandra Dewi Diselidiki Kejagung dalam Kasus Korupsi PT Timah
Hukum
24 jam yang lalu
Jet Pribadi Sandra Dewi Diselidiki Kejagung dalam Kasus Korupsi PT Timah
2
PJ Gubernur Ribka Haluk Buka UKW Perdana Papua Tengah
Umum
23 jam yang lalu
PJ Gubernur Ribka Haluk Buka UKW Perdana Papua Tengah
3
Johnny Depp Berencana Beli Kastil Tua Bersejarah di Italia
Umum
23 jam yang lalu
Johnny Depp Berencana Beli Kastil Tua Bersejarah di Italia
4
Ditanya Kemungkinan Rujuk dengan Farhat Abbas, Nia Daniaty Pilih Bungkam
Nasional
24 jam yang lalu
Ditanya Kemungkinan Rujuk dengan Farhat Abbas, Nia Daniaty Pilih Bungkam
5
KPU DKI Gelar Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubernur Jakarta
Pemerintahan
24 jam yang lalu
KPU DKI Gelar Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubernur Jakarta
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  Umum

Jika Partikel Asap Tembus ke Paru-paru... Ternyata Dampaknya Sangat Ngeri

Jika Partikel Asap Tembus ke Paru-paru... Ternyata Dampaknya Sangat Ngeri
ilustrasi
Rabu, 07 Oktober 2015 14:06 WIB
Penulis: .
JAKARTA, GOSUMBAR.COM - Kabut asap akibat kebakaran lahan dan hutan di sejumlah daerah semakin parah. Pakar pencemaran udara Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Dr Arie Dipareza menjelaskan, apabila suatu daerah mencapai ISPU (indeks standar pencemaran udara) bertanda hitam, atau di atas angka 300, maka daerah itu dikatakan sudah sangat parah.

"Ada hitungannya. Kalau hitam berarti sudah di atas ukuran baku mutu udara ambient," katanya. Saat itu, kualitas udara sudah sangat buruk bagi kesehatan manusia.

Udara tersebut sudah mengandung hidro karbon yang menyebabkan bau tidak enak, partikulat serta asap (erosol) yang menyebabkan pandangan tidak jelas sekaligus sesak napas. "Kalau banyak kandungannya, maka semakin buruk kualitas udara itu," kata dosen Teknik Lingkungan ITS tersebut.

Dia melanjutkan, kondisi partikulat yang di bawah ukuran 5 micro bisa tembus ke paru-paru. Kalau sudah masuk ke paru-paru, partikulat tersebut bakal sulit dikeluarkan.

"Harus segera ditangani kalau sudah begitu. Itu bagian tenaga medis cara penanganannya," ujarnya.

Arie menengaskan, pemerintah harus bersikap lebih tegas untuk mengatasi pencemaran udara di Riau. Misalnya, penyemprotan air dan bahan kimia khusus yang bertujuan untuk mengurangi asap. Tidak hanya itu saja, masyarakat Riau harus menggunakan masker.

Bukan masker pada umumnya, tegas Arie. Masyarakat harus menggunakan masker yang memiliki komponen filter atau penyaring bertingkat lebih tinggi.

"Harusnya ada masker dengan tingkat penyaringan tinggi. Marker itu bisa menyaring partikulat yang benar-benar sangat kecil," katanya.

Hanya saja, Arie mengaku belum pernah menemukan masker jenis tersebut di Indonesia. "Ada jenis masker itu. Mungkin pemerintah bisa mengadakan masker itu untuk masyarakat disana sebagai perlindungan saat ini," tambah Kepala Laboratorium Pengendalian Pencemaran Udara dan Perubahan Lingkungan tersebut.***

Sumber:jpnn.com
Kategori:Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/