Home  /  Berita  /  Umum

298 Warga Sumbar Terjangkit Kaki Gajah, 10 Daerah Dinyatakan Masih Endemis

298 Warga Sumbar Terjangkit Kaki Gajah, 10 Daerah Dinyatakan Masih Endemis
ilustrasi
Kamis, 01 Oktober 2015 07:12 WIB
Penulis: .
PADANG, GOSUMBAR.COM - Bulan Eliminasi Kaki Gajah (Belkalga) yang jatuh pada Oktober ini ditandai dengan kembali dilanjutkannya pem­berian obat masal pencegahan (POMP) fila­riasis (kaki gajah) selama lima tahun ber­turut-turut, di sepuluh kabupaten/kota di Sum­bar yang termasuk daerah endemis filariasis.

Sejauh ini, total sudah terdapat 298 kasus filariasis di Sumbar. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumbar Rosnisi Savitri, melalui Ke­pala Bidang Penanggulangan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (Kabid P2PL) Irene, Rabu (30/9) mengatakan, sebagai salah satu penyakit yang disebabkan oleh cacing filaria dan dapat menular secara kronis melalui nya­muk, pemberian POMP merupakan langkah paling baik untuk memutus rantai penularan penyakit tersebut.

“Awal Oktober ini, pem­berian POMP serentak kem­­bali dilakukan di daerah en­demis filariasis, obat yang diberikan antara lain DEC, Al­ben­dazole dan Para­ce­ta­mol,” ucap Irene.

Irene menerangkan, se­te­lah POMP filariasis dila­kukan selama 5 tahun ber­turut-turut, langkah selan­jutnya yang akan ditempuh adalah melakukan survei Trans­mission As­ses­ment Sur­vei (TAS) tahap pertama un­tuk me­nentukan langkah pem­­­berian POMP se­lan­jut­nya.

“Jika satu kabupaten/kota lo­los pada TAS tahap per­tama, pe­ngobatan akan di­hentikan di dae­rah terse­but untuk kemu­dian dila­kukan TAS tahap kedua selang dua tahun be­rikutnya. Namun jika tidak lolos TAS tahap satu ini, pem­berian POMP akan terus dila­kukan secara rutin selama dua ta­hun be­rikutnya di kabu­pa­ten/kota tersebut,” jelas Irene lagi.

Untuk mencapai tahap eliminasi, diperlukan kelu­lusan TAS sebanyak dua tahap di kabupateb/kota yang termasuk daerah ende­mis. Dan sejauh ini hanya Ka­bupaten Limapuluh Kota yang telah lulus TAS tahap sa­tu dan dua, sehingga ma­suk dalam persiapan eli­minasi.

Sedangkan Ka­bu­paten Sijun­jung, Padang Pa­riaman dan Kota Sawah­lunto memasuki tahun ke­tiga pengobatan ka­rena be­lum lulus Tas 1.

Kabupaten Agam, Pes­sel, Pasbar dan Kota Bu­kit­tinggi tidak lolos TAS ta­hap satu dan akan dievaluasi lagi setelah dilakukan POMP sebanyak dua putaran lagi. Kota Padang juga tak lulus TAS tahap satu sehingga akan dievaluasi setelah dila­kukan POMP sebanyak satu putaran lagi.

“Dalam pemberian obat, seluruh masyarakat menjadi sasarannya kecuali mereka yang masuk daftar tunda, antara lain anak-anak yang berusia kurang dari dua ta­hun, penduduk yang usia­nya lebih dari 70 tahun, ibu-ibu hamil, penderita gagal ginjal, penderita epilepsi atau ayan, nak-anak berusia lebih dari enam tahun na­mun sering mengalami ke­jang, penderita sakit berat dan penderita filariasis akut,” imbuh Irene. ***

Sumber:harianhaluan.com
Kategori:Sumatera Barat, Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/