Waspada Serangan DBD, Dinas Kesehatan Sawahlunto Minta Warga Berprilaku Hidup Sehat dan Surati Puskesmas
SAWAHLUNTO - Kasus DBD (Demam Berdarah Dengue) yang menyerang warga di Kota Sawahlunto yang menyebabkan 3 orang meninggal dunia menjadi perhatian Pemerintah Kota Sawahlunto dan Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Sawahlunto. Kepala Bidang Pengendalaian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkessos Sawahlunto, Al Anshari mengatakan, atas terjadinya sesangan DBD itu, maka pihaknya telah menyurati seluruh Puskesmas di Kota Sawahlunto.
Dinkessos Sawahlunto minta kepada seluruh pusklesmas meningkatkan penyuluhan dan mengintensifkan kegiatan gotong royong serta pemberian abate kepada masyarakat, ditambah dengan pengasapan atau fooging sesuai dengan hasil pemantauan epidemiologi petugas.
Khusus pengasapan sebutnya, hal itu bukanlah solusi dari pemecahan permasalahan perkembangan DBD, karena yang bahan yang digunakan untuk pengasapan adalah cairan kimia. “Tentu ini sangat berbahaya bagi kesehatan manusia, ditambah lagi fooging tidak membunuh jentik nyamuk. Selain itu nyamuk dewasa yang tidak mati karena fooging nantinya akan lebih tahan terhadap pengasapan-pengasapan selanjuntnya.
Mantan Direktur BLUD RSU Sawahlunto itu mengingatkan, sempat ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) di bulan April lalu, tentu menjadi pelajaran berharga bagi masyarakat dan pemerintah kota dalam hal ini Dinas kesehatan, untuk lebih waspada dalam memutus mata rantai penyebaran penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk tersebut.
Hal yang juga teramat penting dalam memutus mata ranta DBD adalah dengan meningkatkan kebiasaan hidup bersih dan sehat tidak mengharapkan pengasapan atau foging setelah terjadinya kasus DBD.
Kasi Pengendalian Lingkungan Sri Wareski Ismal menambahkan, tidak ada obat khusus untuk menyembuhkan DBD, maka masyarakat harus menghindari kebiasaan menggantung pakaian di kamar. Selain itu, memperbaiki saluran dan talangan air, mengupayakan pencahayaan dan ventilasi yang memadai, menabur bubuk pembunuh jentik atau larvasida,memelihara ikan pemakan jentik seperti ikan cupang serta menanam tanaman yang tidak disukai nyamuk seperti lavender, zodiac dan bungai tahi ayam.
“Bagi masyarakat yang terserang demam, demam menggigil dan ada bintik merah, sakit kepala dan lainnya agar sesegera mungkin memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan terdekat," katanya sebagaimana dikutip dari Harianhaluan.com, Senin (28/12/2015). (***)
Editor | : | Marjeni Rokcalva |
Sumber | : | Harianhaluan.com |
Kategori | : | Peristiwa, Sawahlunto |