Home  /  Berita  /  Peristiwa

Waspada Serangan DBD, Dinas Kesehatan Sawahlunto Minta Warga Berprilaku Hidup Sehat dan Surati Puskesmas

Waspada Serangan DBD, Dinas Kesehatan Sawahlunto Minta Warga Berprilaku Hidup Sehat dan Surati Puskesmas
Ilustrasi prilaku hidup sehat dan cara penanggulangan DBD
Senin, 28 Desember 2015 07:17 WIB

SAWAHLUNTO - Kasus DBD (Demam Berdarah Dengue) yang menyerang warga di Kota Sawahlunto yang menyebabkan 3 orang meninggal dunia menjadi perhatian Pemerintah Kota Sawahlunto dan Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Sawahlunto. Kepala Bidang Pengenda­laian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkessos Sawahlunto, Al Anshari menga­takan, atas terjadinya sesangan DBD itu, maka pihaknya telah menyurati seluruh Puskesmas di Kota Sawahlunto.

Dinkessos Sawahlunto minta kepada seluruh pusklesmas me­ningkatkan penyuluhan dan meng­intensifkan kegiatan gotong royong serta pemberian abate kepada masyarakat, ditambah dengan pengasapan atau fooging sesuai dengan hasil pemantauan epidemiologi petugas.

Khusus pengasapan sebutnya, hal itu bukanlah solusi dari pe­me­cahan permasalahan perkem­bangan DBD, karena yang bahan yang digunakan untuk peng­asapan adalah cairan kimia. “Tentu ini sangat berbahaya bagi kesehatan manusia, ditambah lagi fooging tidak membunuh jentik nyamuk. Selain itu nyamuk dewasa yang tidak mati karena fooging nantinya akan lebih tahan terha­dap pengasapan-pengasapan se­lanjuntnya.

Mantan Direktur BLUD RSU Sa­wahlunto itu mengingat­kan, sempat ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) di bulan April lalu, tentu menjadi pelajaran berharga bagi masyarakat dan pemerintah kota dalam hal ini Dinas kese­hatan, untuk lebih waspada dalam memutus mata rantai penyebaran penyakit yang dise­bab­kan oleh gigitan nyamuk tersebut.

Hal yang juga teramat penting dalam memutus mata ranta DBD adalah dengan meningkatkan kebiasaan hidup bersih dan sehat tidak mengharapkan pengasapan atau foging setelah terjadinya kasus DBD.

Kasi Pengendalian Lingku­ngan Sri Wareski Ismal menam­bahkan, tidak ada obat khusus untuk menyembuhkan DBD, maka masyarakat harus meng­hindari kebiasaan menggantung pakaian di kamar. Selain itu, memperbaiki saluran dan tala­ngan air, mengupayakan penca­hayaan dan ventilasi yang mema­dai, menabur bubuk pembunuh jentik atau larvasida,memelihara ikan pemakan jentik seperti ikan cupang serta menanam tanaman yang tidak disukai nyamuk seperti lavender, zodiac dan bungai tahi ayam.

“Bagi masyarakat yang terse­rang demam, demam menggigil dan ada bintik merah, sakit ke­pala dan lainnya agar sesegera mungkin memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan terdekat," katanya sebagaimana dikutip dari Harianhaluan.com, Senin (28/12/2015). (***)

Editor:Marjeni Rokcalva
Sumber:Harianhaluan.com
Kategori:Peristiwa, Sawahlunto
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/