Febby Dt Bangso: Orang Tua Harus Dampingi Anak dalam Penggunaan Medsos

BUKITTINGGI, GOSUMBAR.COM - Pasca beredarnya foto vulgar yang berawal karena keisengan salah seorang siswi Sekolah Menengah Pertama Negeri Bukittinggi di media sosial sejak kamis (24/9/2015) kemarin, menuai beragam tanggapan berbagai kalangan.

"Ini merupakan kegagalan kita bersama dalam mendidik anak, untuk itu harus ada pengawasan ekstra agar peristiwa serupa tidak terjadi lagi,"ungkap Ketua Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Sumatera Barat, Febby Dt Bangso, Jumat (25/9/2015).

Febby mengatakan sangat sedih dan prihatin dengan prilaku siswi ini, kita tidak bisa dengan serta merta menyalahkan anak tersebut, hal ini terjadi karena kelalaian kita bersama dalam mengawasi perkembangan anak kita, jelasnya.

"Beginilah jadinya, jika kita tidak cermat memperhatikan perkembangan anak kita baik di lingkungan rumah maupun di lingkungan pendidikannya, kita lalai memantau serta memberikan pengarahan dan pendidikan kepada anak tentang penggunaan teknologi informasi yang tengah berkembang saat ini,"sesalnya.

Atau cukupkah alasan karena kita terlalu sibuk untuk mencari nafkah sehingga kita alpa memberikan wejangan kepada anak sebagai generasi penerus kita dimasa yang akan datang, ujarnya.

Febby yang juga pernah dilaporkan ke polisi karena mengunggah video kekerasan terhadap anak sekolah di Bukittinggi beberapa waktu lalu itu, juga berharap pihak sekolah bijak menyelesaikan persoalan ini, karena ini juga bagian dari tanggungjawab mereka, ungkapnya.

Siswi ini mesti diberikan pengarahan khusus, karena ia masih dalam masa peralihan dari anak-anak ke remaja. Febby mengatakan tidak setuju dengan pemecatan langsung pada siswi yang bersangkutan, lebih baik anak itu diberikan teguran keras agar tidak mengulangi perbuatannya lagi, ini lebih mendidik, karena para pendidiknya juga harus bertanggung jawab dan tidak hanya melemparkan persoalan ini kepada anak didiknya saja, jelas Febby.

Sumatera Barat yang terkenal sebagai negeri pencetak industri otak hanya akan tinggal kenangan saja dimasa yang akan datang, jika kita tidak mampu mencegah dan menuntaskan persoalan yang terjadi pada anak didik kita saat ini, pungkasnya.(**)