Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Jet Pribadi Sandra Dewi Diselidiki Kejagung dalam Kasus Korupsi PT Timah
Hukum
24 jam yang lalu
Jet Pribadi Sandra Dewi Diselidiki Kejagung dalam Kasus Korupsi PT Timah
2
PJ Gubernur Ribka Haluk Buka UKW Perdana Papua Tengah
Umum
24 jam yang lalu
PJ Gubernur Ribka Haluk Buka UKW Perdana Papua Tengah
3
Johnny Depp Berencana Beli Kastil Tua Bersejarah di Italia
Umum
24 jam yang lalu
Johnny Depp Berencana Beli Kastil Tua Bersejarah di Italia
4
Ditanya Kemungkinan Rujuk dengan Farhat Abbas, Nia Daniaty Pilih Bungkam
Nasional
24 jam yang lalu
Ditanya Kemungkinan Rujuk dengan Farhat Abbas, Nia Daniaty Pilih Bungkam
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  Umum

Atasi Kabut Asap dan Kekeringan, BPBD Sumbar akan Libatkan Para Pawang Hujan

Atasi Kabut Asap dan Kekeringan, BPBD Sumbar akan Libatkan Para Pawang Hujan
ilustrasi
Senin, 28 September 2015 05:40 WIB
Penulis: .
PADANG, GOSUMBAR.COM - Selain didera kabut asap, beberapa daerah di Sumbar kini juga dilanda kekeringan. Kesulitan air bersih, dan air untuk mengairi area pertanian menjadi keluhan masyarakat.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar pun berencana akan menggandeng para pawang hujan.

“Dalam Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 dikatakan, penanggulangan bencana ini tak  hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tapi juga masyarakat. Pawang hujan itu kan bagian dari masyarakat, tentunya mereka juga berkewajiban membantu masyarakat lain yang  sedang mengalami bencana kekeringan tersebut,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPBD Sumbar, Zulfiatno, Ahad (27/9/2015).

Menurutnya, keberadaan pawang hujan tentunya sudah menjadi hal yang biasa ditemui. Pada saat suatu acara, mereka seringkali melakukan pengalihan hujan dari satu tempat ke tempat lain.

"Kalau perlu kita undang mereka ke sini untuk mengatasi kekeringan yang terjadi saat ini, seperti di Kabupaten Dharmasraya. Ini tentunya juga solusi untuk mendatangkan hujan ke sana," jelasnya.

Lebih lanjut, Zulfiatno mengungkapkan, jika dalam mengatasi kekeringan ini dengan melibatkan pawang hujan ini sukses, maka akan menjadi percontohan bagi provinsi lain.

“Ini juga sebagai bentuk jiwa sosial dari pawang hujan untuk bahu-membahu mengalihkan hujan. Kalau mereka mampu membantu mengatasi masalah kekeringan, tak ada salahnya mereka diberdayakan,” jelasnya.

Sebelumnya tak hanya status darurat kabut asap, Kabupaten Dharmasraya juga menyatakan status darurat kekeringan selama 14 hari, terhitung sejak Senin (14/9/2015) hingga Senin (28/9).

Selama keadaan darurat, dilaksanakan operasi penyediaan air bersih dan pembagian masker sebagai langkah untuk menanggulangi dampak kekeringan dan kabut asap terus dilakukan.

"Selain bagikan masker, setidaknya 3 tangki air bersih didistribusikan kepada masyarakat setiap hari. BPBD provinsi juga turut menurunkan satu unit mobil tanki air bersih ke sana," katanya. ***

Sumber:riaupos.co
Kategori:Sumatera Barat, Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/