Prihatin dengan Kondisi Sepakbola Tanah Air, Ronaldinho asal Indonesia ini Berharap PSSI dan Menpora Segera Islah

PEKANBARU - Masih ingat dengan sosok Ronaldikin, pria asal Kota kembang Bandung yang kerap melakoni berbagai acara televisi nasional dengan karakter sebagai Ronaldinho KW. Sosok Ronaldikin bahkan sempat menjadi pembicaraan di dunia. Pria yang mukanya mirip mantan pemain Brasil Ronaldinho itu mejeng di dua laman internasional, Mirror dan Eurosport pada tahun 2012 silam.

Bahkan Mirror.co.uk menuliskan "Amazing Ronaldinho look-alike spotted by Italian World Cup legend Fabio Cannavaro" (Luar biasa Mirip Ronaldinho Ditemukan Oleh Legenda Italia Fabio Cannavaro).

Cannavaro menemukan Ronaldinho KW saat berkunjung ke Indonesia bersama rekannya Rivaldo, Alessandro Nesta dan Gennaro Gattuso dalam tur Jakarta. Dirinya kemudian memposting foto Ronaldikin tersebut ke akun twitter pribadinya.

"Terima kasih buat supporter Indonesia..Aku cinta kalian," tulis Cannavaro sembari mengunggah foto Ronaldikin. Kicauan ini pun di-retweet 623 kali dan 123 orang menjadikan kicauan ini sebagai favorit.

Sedangkan Eurosport juga menulis, "Fabio Cannavaro snaps picture of amazing Ronaldinho lookalike." (Fabio Cannavaro menjepret foto mirip Ronaldinho yang luar biasa).

Pria bernama asli Sodikin yang memiliki wajah mirip dengan Ronaldinho itu kini bukan hanya dikenal di dunia internasional. Namun sejumlah televisi swasta juga berebut untuk membuat acara dengan menjadikanya ia sebagai tokoh utamanya.

Begitulah sekilas awal ketenaran Ronaldikin didunia maya maupun dalam karier keartisannya. Namun kali ini GoRiau.com tidak akan membahas lebih jauh tentang sosok Ronaldiki, tapi lebih pada sudut pandang dari dia soal sepakbola tanah air.

Usai dibekukannya Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi, sepakbola Indonesia seperti mati suri dan kehilangan ruhnya. Dimata Ronaldikin, saat ini sepakbola tanah air ibarat masakan hambar tanpa adanya liga yang selama ini jadi tontonan massal bagi masyarakat.

"Rasanya hambar tanpa ada liga baik dari mulai liga utama sampai liga-liga lain diberbagai divisi. Kondisi persepakbolaan makin memperhatinkan, cuma meriah disaat ada pertandingan sekelas turnamen seperti Piala kemerdekaan dan Piala Sudirman saja," tutur Ronaldikin kepada GoRiau.com, Minggu (27/12/2015).

Menurutnya, Pemerintah dalam hal ini Menpora dan PSSI harus menghilangkan ego masing-masing demi bangkitnya sepakbola tanah air. "Kalau dua-duanya tak mau mengalah, yang jadi korban bukan hanya pemain dan pelatih, tapi seluruh masyarakat Indonesia juga akan rugi. Dimana hanya sepakbola lah yang bisa dijadikan pemersatu bangsa," tambah kang Dikin.

Dia berharap agar PSSi dan Menpora kembali duduk satu meja dan segera berdamai atau islah. "Segeralah berislah, mau sampai kapan sepakbola kita akan seperti ini, saya juga berpesan untuk rekan-rekan suporter dari Aceh, Medan, Riau, Sumbar, Jawa, sampai ke Papua disaat liga berhenti seperti sekarang ini, alangkah baiknya semua komunitas membenahi diri, memperbaiki kekurangan yang pada intinya semua element harus berubah ke arah yang lebih baik lagi," tukasnya.

Dengan demikian menurut Ronaldikin, sepakbola Indonesia akan kembali bergairah dan bangkit.

"Sudah tidak jaman lagi ada gontok-gontokan, mari sama-sama bergandeng tangan, saat ini bukan lagi persaingan yang diutamakan, tapi bagaimana caranya agar sepakbola tanah air berprestasi baik dalam negeri maupun internasional, perselisihan hanya akan membawa dampak negatif dan tak akan berkesudahan," pungkas Ronaldikin yang saat ini juga sebagai dewan penasehat Milanisti Indonesia dan perwakilan bobotoh Persib. ***