Hari Ini, Kodam I Bukit Barisan Peringati Hari Infanteri ke 67 di Bukittinggi

BUKITTINGGI - Peringatan hari Infanteri ke-67 tahun 2015 ini dilakukan bertepatan dengan hari Bela Negara, dengan tema “Semangat Yudha Wastu Pramuka Kita Tingkatkan Profesionalisme Militansi dan Soliditas Bersama Rakyat Sebagai Landasan Bela Negara Dalam Rangka Tugas Pokok TNI AD”.

“Maknanya, satuan-satuan Infantri adalah merupakan Korps terbesar di tubuh TNI AD,” Kata Kasdam I Bukit Barisan Brigjen TNI Widagdo Hendro Sukoco, Sabtu 19 Desember 2015, usai bertindak sebagai inspektur upacara di Lapangan Wirabraja Makodim 03/04 Agam, tepatnya di Jalan Sudirman, Bukittinggi.

Upacara hari Infanteri ke-67 diikuti oleh seluruh satuan di wilayah Kodam I Bukit Barisan, yang sebelumnya diawali dengan pelaksanaan perhelatan akbar kegiatan Gerak Jalan Peleton Beranting Yuddha Wastu Pramuka Jaya (YWPJ), karena Upacara peringatan hari Infanteri tahun 2015 identik dengan Corp Pasukan berjalan kaki yang terbagi dalam 10 rute, dengan satu rute sejauh 20 sampai 25 KM.

Widagdo mengatakan gerak jalan Peleton Beranting YWPJ tahun 2015 digelar selama tiga hari mulai tanggal 16-18 Desember dan diakhiri dengan Upacara puncak hari Infanteri pada tanggal 19 Desember 2015, dengan menempuh rute mulai dari Wilayah Kota Padang, Kabupaten dan Kota Solok, Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Agam dan akan berakhir di wilayah Kota Bukuittinggi

“Kegiatan ini melibatkan seluruh Pasukan dari Batalyon Infanteri yang ada di Kodam I/Bukit Barisan sebagai Peleton inti, selain itu juga dalam pelaksanaannya akan melibatkan seluruh satuan kecabangan yang ada,” ungkapnya.

Menurut Widagdo Hendro Sukoco, cikal bakal diperingatinya hari infanteri ini adalah untuk mengenang perjuangan masyarakat bersama prajurit pada saat tahun 1948 bersamaan dengan dikuasainya Yogyakarta oleh Indonesia dari Belanda.

”Perjuangan TNI pada masa itu tidak terlepas dari bantuan masyarakat, sehingga mampu mempertahankan Kemerdekaan Indonesia. Jadi, dengan waktu yang bersamaan ini, sangat tepat untuk membentuk dan mewujudkan kemanunggalan TNI Rakyat,” ujarnya.

Disamping itu sambung Widagdo Hendro Sukoco, juga digelar kegiatan gerak jalan peleton beranting (tonting), untuk mengenang kembali 67 tahun silam saat Panglima Besar Jenderal Sudirman melakukan perlawanan kepada penjajah. Kala itu, prajurit bersama rakyat saling bahu-membahu mengusir penjajah dari bumi pertiwi.

“Dimasa itu itu, belum kenal korps atau angkatan. Disitulah, para prajurit dan rakyat bersatu-padu melawan aksi penjajahan,” terangnya.

Widagdo Hendro Sukoco berharap, nilai-nilai sejarah tersebut bisa dimaknai prajurit Infanteri atau satuan Infanteri sebagai bagian dari pribadi maupun ditengah masyarakat. Dengan begitu, prajurit Infanteri akan semakin memantapkan diri untuk bersama-sama membangun negara lebih solid karena NKRI harga mati bagi para prajurit, pungkasnya.(**)