Trauma Terjebak Macet Berjam-jam, Warga Padang Enggan ke Luar Rumah

PADANG, GOSUMBAR.COM - Sebagian besar warga Kota Padang enggan beraktivitas di luar rumah saat penutupan Tour de Singkarak (TdS), Minggu (11/10). Mereka trauma karena terjebak macet sampai berjam-jam saat berlangsung etape I beberapa hari lalu.

"Ketimbang terjebak macet sampai tiga jam, lebih baik siang ini saya di rumah saja. Padahal saya siang ini ada rencana pergi ke pesta perkawinan teman di daerah Tabing. Tapi, saya putuskan ke sana nanti malam," kata Yuda (29), security yang bertugas di salah satu instansi pemerintahan di Kota Padang.

Ia menjelaskan, pada etape I , dirinya terjebak macet di daerah Seberang Padang. Ia tidak bisa kemana-mana karena seluruh akses jalan di daerah tersebut ditutup karena menjadi daerah perlintasan peserta TdS. "Karena tidak bisa lewat, selama tiga jam yang terkurung di Seberang Padang," tukas Yuda.

Etape I TdS memang menyisakan kecaman dari warga Kota Padang. Etape Painan-Pariaman ini berlangsung amburadul. Banyak pebalap yang tidak tau arah hingga start harus diulang. Akibatnya, penutupan jalan di Kota Padang berlangsung lebih lama yang semula direncanakan hanya dua jam.

"Anak saya pulang sekolah harus berjalan dari Ganting ke Mata Air karena angkot tidak beroperasi. Menghindari hal serupa, saya melarang keluarga untuk tidak keluar rumah siang ini," tegas Taufik (35) warga Mata Air.

Informasi dari Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Padang, penutupan jalan dilakukan selama lima jam. Pembalap bakal melakukan sprint keliling Kota Padang —, dari Pantai Padang-Kampus Unand, Limaumanih.

Jalan yang akan dilalui pembalap TdS di area Kota Padang adalah, Tabing – Simpang DPRD Sumbar – Masjid Raya (jalan Khatib Sulaiman) – Simpang Bypass – Simpang Katapiang – gerbang Universitas Andalas – gedung Matematika Unand – Simpang Bypass – Jalan Bagindo Aziz Chan – Hotel Grand Zuri – Polsek Padang Selatan – Jembatan Siti Nurbaya – jalan Samudera Pantai Padang. (gip)