Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
21 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
2
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
22 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
3
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
Olahraga
19 jam yang lalu
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
4
Tekad Bangkit Super Elang Jawan Raih Tiga Poin
Olahraga
20 jam yang lalu
Tekad Bangkit Super Elang Jawan Raih Tiga Poin
5
Ilhamsyah Bersyukur Menit Bermain Bertambah
Olahraga
19 jam yang lalu
Ilhamsyah Bersyukur Menit Bermain Bertambah
6
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
Olahraga
20 jam yang lalu
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
https://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/
Home  /  Berita  /  Pemerintahan

Ternyata, Luas Lahan Persawahan di Bukittinggi Terus Berkurang

Ternyata, Luas Lahan Persawahan di Bukittinggi Terus Berkurang
Lahan persawahan yang ada di Bukittinggi terus mengalami penyusutan.
Jum'at, 16 Oktober 2015 18:50 WIB
Penulis: jontra
BUKITTINGGI, GOSUMBAR.COM - Karena derasnya desakan pembangunan setiap tahunnya, baik itu untuk perumahan, kantor, ruko dan lain sebagainya, mengakibatkan luas lahan persawahan di Kota Bukittinggi terus berkurang setiap tahunnya.

Lahan-lahan yang dahulunya produktif menghasilkan berbagai komoditas pertanian, sekarang berganti hutan beton sehingga sektor agraria bukan lagi menjadi andalan kota wisata itu dalam mencari devisa atau pun memenuhi target Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Menyikapi hal itu, Kepala Dinas Pertanian kota Bukittinggi, Melwizardi, Jum’at (16/10/2015) mengatakan, saat ini, dari 25 KM bujur sangkar luas Kota Bukittinggi, kondisi saat ini luas lahan persawahan hanya 380 hektar untuk tiga Kecamatannya. Lahan persawahan yang terluas berada di Kecamatan Mandiangin Koto Selayan dengan 180 hektar dan yang paling sedikit adalah di Kecamatan Guguk Panjang dengan 12 hektar lahan pertanian saja.

"Luas sawah kota Bukittinggi selalu menurun, dan hal itu tidak dapat dipungkiri, namun demikian walau terus mengalami penurunan luas lahan, Dinas Pertanian akan terus berusaha meningkatkan produktifitas tanaman Padi. Antara lain, melalui intensifikasi dengan mengadopsi paket teknologi yang bisa memacu produktifitas lahan,” terangnya.
 
Melwizardi juga menyebutkan di tahun 2015 ini saja Bukittinggi mendapat anugerah peningkatan produktifitas padi diatas 5 persen bersama 7 daerah lainnya di Sumatera Barat, karena terjadinya peningkatan produksi dari tahun 2014 dibanding 2013 dan penghargaannya diterima pada tahun 2015 ini, tukuknya.

Dikatakan juga, banyak pihak yang bingung kenapa Bukittinggi meraih penghargaan ini dikarenakan jumlah lahan yang sempit. Tapi dengan tangkas Ia menjawab kajian penilaiannya adalah produktifitas per-hektar.

”Misalnya tahun 2013 produksi kita 6 ton, tahun berikutnya naik jadi 6,5 ton. Itu berarti terjadi peningkatan dan ini yang dinilai Propinsi,” terangnya.

Melwizardi berharap, tahun ini produksinya jauh lebih meningkat karena sangat banyak program pemerintah yang telah dialokasikan untuk kelompok tani seperti program Upaya Khusus dari Kementerian Pertanian dalam mencapai swasembada pangan, ujarnya.(**)

wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/