PLN Lakukan Pemadaman Bergilir di Sumbar Sampai Akhir September

PADANG, GOSUMBAR.COM - Perusahaan Listrik Negara (PLN) Wilayah Sumatera Barat menyatakan bahwa pemadaman bergilir yang dilakukan saat ini hanya bersifat sementara hingga akhir September 2015.

Kepala Divisi Humas PLN Wilayah Sumbar, Ridwan, mengatakan, pemadaman bergilir dikarenakan adanya perawatan pada sejumlah pembangkit yang ada di daerah ini. Perawatan tersebut dilakukan secara berkala pada setiap pembangkit yang ada.

"Sehingga tidak berakibat lebih parah pada pembangkit. Pemadaman kami gilir per enam hari dari satu titik ke titik lainnya," ujar Ridwan, di Padang, Rabu (16/09/2015).

Adapun beberapa pembangkit yang kini tengah mengalami perawatan di Sumbar antara lain, satu unit dari dua unit pembangkit yang ada di PLTU Teluk Sirih.

Kemudian PLTA Maninjau satu unit, dari empat unit pembangkit. Selain itu, perawatan juga dilakukan pada satu unit pembangkit pada PLTA Batang Agam dari tiga unit pembangkit yang ada.

Pada sub-sistem Sumbagteng terdapat beberapa pembangkit yang tidak siap seperti PLTMG Balai Pungut Riau. PLTG Teluk Lembu Riau, PLTGU Riau Power, PLTMG CNG Sei. Gelam Jambi, PLTG Batang Hari Jambi.

"Musim kemarau yang cukup panjang ini memang belum berdampak pada debet air beberapa PLTA. Debet air masih normal. Pemadaman unit pembangkit PLTA untuk antisipasi saja," katanya.

Saat ini, tambahnya, daya bangkit listrik di Sumbar hanya 440 Megawatt (MW) dari 470 MW total kapasitas terpasang. Sementara, "ratio electrifikasi" mencapai 86 persen.

Untuk itu, pihaknya mengimbau konsumen untuk berhemat dalam memakai listrik, sehingga "ratio electrifikasi" bisa lebih tinggi.

Dihubungi secara terpisah, Ketua YLKI Sumbar Dahniel mengaku pihaknya belum menerima keluhan konsumen terkait pemadaman listrik saat ini.

Ia menilai pemadaman masih dalam batas normal dan wajar, jika alasannya untuk perawatan pembangkit. "Ya, kita sebagai masyarakat konsumen harus maklum itu," ujarnya.

Kendati demikian YLKI mengimbau, agar pengumuman pemadaman bergilir bisa lebih luas lagi. Dengan demikian, konsumen bisa melakukan antisipasi lebih dini.***