Home  /  Berita  /  Umum

Pasca Musibah yang Menimpa 9 Pelajar, Objek Wisata Pemandian Tamiang Tigo Malalak Ditutup untuk Umum

Pasca Musibah yang Menimpa 9 Pelajar, Objek Wisata Pemandian Tamiang Tigo Malalak Ditutup untuk Umum
Pemandian Tamiang Tigo, Jorong Nagari Malalak Selalatan Kecamatan Malalak, Agam.
Senin, 19 Oktober 2015 03:41 WIB
Penulis: jontra
AGAM, GOSUMBAR.COM - Setelah terjadinya musibah yang menghanyutkan 9 orang Pelajar di Air Terjun Tamiang Tigo, Malalak, Agam, pihak kepolisian akhirnya mengambil keputusan untuk menutup lokasi itu untuk umum.


Belum bisa dipastikan, kapan objek wisata yang sedang menjadi buah bibir itu dibuka kembali untuk umum.
Penutupan objek wisata itu di instruksikan langsung oleh Kapolsek IV Koto AKP Hendra Restuadi. Sekeliling lokasi air terjun itu sudah dipasangi garis polisi. “Untuk sementara lokasi itu kita tutup, sampai ada kata sepakat antara pemuka nagari dan Pemerintah Kabupaten Agam,” ungkap Hendra.

Tentu saja, penerapan standar keamanan menjadi syarat utama, jika ada rencana untuk membuka kembali objek wisata itu untuk umum. “Kita sifatnya menunggu saja. Kalau prosedurnya sudah dijalankan, tentu akan dibuka kembali. Keselamatan pengunjung itu adalah hal yang utama,” sebut Hendra.

Seperti diberitakan sebelumnya, pada Kamis (15/10/2015), 9 pelajar dihanyutkan air bah. Satu pelajar bernama Monalisa Hayati (17) asal Padusunan Padangpariaman, yang merupakan siswi SMAN 2 Padangpariaman diketahui meninggal. Sedangkan delapan orang lainnya selamat, walaupun dua orang di antaranya sempat pingsan saat dievakuasi tim penyelamat.

“Pelajar bernama Monalisa paling akhir ditemukan oleh tim gabungan yang terdiri dari BPBD Agam, Unsur Muspika Kecamatan Malalak, Tim Sar Padangpariaman, relawan serta masyarakat setempat,” terang Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Agam, Yunaidi.  

Sementara korban yang selamat antara lain, Yesi Novita Ananda, Ismayeni, M Reda, Adi, Randu, dan Waldi Novita, Jupri Gusneldi serta Srinovita.

Kejadian berawal ketika kesembilan siswa salah satu SLTA di Padangpariaman, sedang asyik mandi-mandi. Di waktu bersamaan, turun hujan lebat. Sekitar pukul 17.30, tiba-tiba datang air bah dari atas air terjun. Yang membuat kesembilan pelajar ini tersapu air bah hingga terpencar satu sama lainnya.

Para korban ini bahkan terseret hingga 1 Km. Awal pencarian, ditemukan enam korban dalam keadaan selamat. Sedangkan tiga orang lagi, belum diketahui nasibnya. Tim gabungan pun melakukan penyisiran di lokasi tempat mereka mandi.

Barulah sekitar pukul 20.00 WIB, tim menemukan dua orang lagi dalam keadaan pingsan. Tak lama setelah itu, ditemukan pula jasad Monalisa dalam keadaan tak bernyawa.

“Informasi rombongan ini hanyut kita dapatkan dari warga yang tinggal tidak jauh dari tempat pemandian tersebut. Sedangkan jarak tempat pemandian tersebut dari jalan raya Malalak lebih kurang sejauh 3 Km,” sebut Yunaidi pada GoSumbar.(**)

Kategori:Agam, Umum
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77