Home  /  Berita  /  Hukum

Nenek 81 Tahun Digertak Rampok: 'Diam Mak, Beko Den Tembak Kapalo Amak Jo Pistol'

Nenek 81 Tahun Digertak Rampok: Diam Mak, Beko Den Tembak Kapalo Amak Jo Pistol
ilustrasi
Minggu, 06 September 2015 08:40 WIB
Penulis: .
TANAH DATAR, GOSUMBAR.COM - Tega benar. Nenek Nurhayati yang berumur 81 tahun dirampok, disekap dan diancam akan ditembak oleh tiga kawanan yang awalnya berpura-pura sebagai teman anak si nenek.

Ironisnya lagi, nenek yang dibujuk naik ke mobil sejak dari Simpang Tiga Batur, Nagari Sungaitarab, Tanah Datar itu, setelah hartanya dilucuti, dibuang di kawasan Baringin, Kecamatan Tilatang Kamang, Kabupaten Agam.

Beruntung, sang nenek bertemu dengan orang baik di Tilatang Kamang. ”Tolong Nak, ambo dimaliang urang. Ka ditembaknyo bagai,” begitu kata Nurhayati kepada orang yang ditemuinya di Tilatang Kamang.

Merasa iba, beberapa orang warga lalu mengantarkan Nurhayati ke Polsek Tilatang Kamang untuk melapor. Karena lokasi kejadian di Sungaitarab, Tanah Datar, Polsek Tilatang Kamang lalu berkoordinasi dengan Polsek Sungaitarab.

Begitu mendapat kabar, Kapolsek Sungaitarab AKP Heri Satriawan bersama anggota langsung meluncur ke Tilatang Kamang.

”Benar, yang dirampok adalah warga Sungaitarab. Lokasinya juga di Sungaitarab. Makanya, proses hukumnya kita yang melakukan,” ungkap Heri.

Kepada polisi, Nurhayati menceritakan kejadian naas yang menimpanya. Berawal saat dia berjalan sendirian di Simpang Tiga Batur sendirian, sekitar pukul 11.00 WIB, Rabu (2/9).

Ketika itu, tiba-tiba satu unit mobil Avanza berhenti tepat di sampingnya. Di dalam mobil, ada tiga pelaku, AG (32), BM (36) dan MS (24), yang merupakan istri pelaku beserta anaknya berusia tujuh bulan.

”Ketiganya seangkatan anak saya. Saat berhenti, lalu melongok keluar dari jendela mobil,” ungkap Nurhayati.

Salah satu pelaku, lalu sok-sok kenal dengan korban dan mengajak ngobrol. ”Katanya, mereka kenal dengan Madi, anak saya. Saya percaya saja. Lalu diajak masuk ke mobil. Katanya mau diantar pulang,” ucap sang nenek seperti dikutip posmetropadang.co.id .

Tanpa merasa curiga, apalagi takut, Nurhayati masuk saja ke mobil. Apalagi, saat itu cuaca panas dan dia lelah berjalan. Di dalam mobil, awalnya ketiga pelaku bicara baik-baik saja. Tapi lama kelamaan, ketiga pelaku mulai berlaku kasar.

”Mereka bertanya-tanya berapa uang saya. Lalu juga meminta gelang emas yang saya pakai. Saya tak mau memberikannya,” ungkap Nurhayati.

Disebabkan Nurhayati menolak, pelaku BM langsung saja main kasar. Tubuh tua Nurhayati dipelintir dengan tangan kirinya. Mulut sang nenek juga dibekap.

"Jan malawan, Mak. Antok sajo. Diam. Kalau ndak, den tembak kapalo amak jo pistol. Agiahan galang ameh amak. Pitih bagai,” begitu ucap pelaku BM kepada Nurhayati.

Waktu itu, korban sudah merasa di ambang kematian. Sebab, pelintiran BM cukup keras. Apalagi, BM menyebut jika dia memiliki pistol.

”Saya tak bisa melawan. Mereka kuat-kuat. Saya sudah tua. Dengan mudah, mereka mengambil gelang emas yang saya pakai, sekalian uang Rp700 ribu di dompet,” ungkap korban.

Setelah berhasil mengambil uang dan emas, korban lalu diajak berputar-putar hingga Tilatang Kamang, lalu dibuang di pinggir jalan.

Setelah itu, pelaku kabur begitu saja, meninggalkan Nurhayati yang menangis di pinggir jalan. ”Lalu, saya ditolong orang yang membawa ke kantor polisi,” tutur Nurhayati.

Mendengar cerita korban, polisi marah bukan main. Tanpa menunggu lama, peristiwa ini dikoordinasikan ke Polres Tanahdatar. Pelaku langsung diburu. Keberadaan pelaku terus dipantau. Polisi yakin, mereka kembali lagi ke Tanahdatar untuk beraksi.

Sial bagi ketiga pelaku. Jejak mereka terendus. Berawal saat petugas patroli curiga melihat mobil Avanza berputar-putar di Batusangkar. Kemudian, mobil tersebut dibuntuti petugas, mulai dari kawasan Jati, Simpang Simpurut hingga ke Kotopanjang dan Minangkabau, terus putar balik lagi ke Kota Batusangkar.

Di depan kantor bupati lama, mobil tersebut dicegat buser. AG dan BM mulai panik. ”Sebelum dicegat, mereka sempat berhenti di rumah warga Simpurut dan berpura-pura bertanya alamat seorang. Mereka mengaku sebagai sopir travel,” ucap Kapolsek Heri.

Keduanya langsung digeledah dan diinterogasi. Awalnya, keduanya berkelit dan berdalih, dengan mengatakan, sedang mencari sewa ke Pekanbaru. Tidak hilang akal, BM yang duduk dibangku belakang dan pura-pura tidur, dibangunkan dan digeledah. Ternyata dompet BM berada di laci depan mobil tersebut. Kecurigaan petugas bertambah kuat.

”Kita curiga kok ada penumpang yang menaruh dompetnya di laci depan mobil,” papar Heri.

Karena mencurigakan, keduanya digelandang ke Mapolsek Sungaitarab. Lalu, Nurhayati dibawa dan diperlihatkan AG dan BM. Rupanya, walau tua, Nurhayati masih ingat dan mengenali pelaku BM.

”Dia yang melucuti gelang emas dan mencuri dompet saya. Dia juga yang menggertak ingin menembak,” ungkap Nurhayati. Tak membuang waktu, keduanya langsung dijebloskan ke tahanan.

Tak membuang waktu, MS yang sedang di Bukittinggi dijemput. Dia akhirnya dibawa ke Mapolsek Sungaitarab beserta bayinya yang masih berusia tujuh bulan. Perannya masih diselidiki.

”Saat ini, ketiga begundal tersebut sudah mendekam di Mapolsek Sungaitarab dan barang buktinya. Sedangkan bukti unit mobil Avanza dititipkan di Mapolres Tanahdatar. Bukti emas korban masih dicari. Pelaku belum mau buka mulut tentang di mana emas tersebut dijual oleh inisial E,” katanya.

Kasatreskrim Polres Tanahdatar AKP Wahyudi menambahkan, pihaknya juga masih melakukan pengembangan apakah pelaku ada kaitannya dengan kejahatan modus yang sama yang terjadi di sejumlah TKP lainnya di Tanahdatar. Saat ini, pelaku sudah mendekam di sel tahanan dan dijerat Pasal 363 KUHP tentang Pencurian. ***

Sumber:posmetropadang.co.id
Kategori:Tanah Datar, Hukum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/