Home  /  Berita  /  Hukum

Murid SD yang Dibakar di Lubuk Alung, Ternyata Korban Salah Sasaran Dendam Seorang Istri Muda

Murid SD yang Dibakar di Lubuk Alung, Ternyata Korban Salah Sasaran Dendam Seorang Istri Muda
ilustrasi
Rabu, 21 Oktober 2015 19:00 WIB
Penulis: .
PADANG, GOSUMBAR.COM - Wanita berinisial D yang nekat menganiaya murid kelas 1 Sekolah Dasar (SD) di Lubuk Alung, Kabupaten Padangparian bernama Muhammad Raziq (6 tahun) beberapa hari lalu dengan cara disiram bensin lalu dibakar, ternyata salah sasaran.

Usut punya usut, ternyata pelaku bermaksud menganiaya anak seorang pria yang dulu pernah menjadi suaminya, lalu bercerai. Karena dendam, ia bermaksud menganiaya anak mantan suaminya itu.

Hanya saja, Muhammad Raziq yang jadi korban dan kini masih dirawat intensif di RSUP M Jamil Padang tersebut sebenarnya bukanlah orang yang semula ia tuju.

"Pelaku tega membakar Muhammad Raziq yang masih duduk di kelas 1 SDN 21 Sungai Abang, Kecamatan Lubuak Alung, Kabupaten Padang Pariaman," kata Kapolres di Padang, seperti dikutip dari Antara, Rabu (21/10).
Dia mengatakan, akibat kebrutalan pelaku yang dilakukan pada Sabtu (17/10), Raziq mengalami luka bakar hingga 18 persen. Pelaku, D (40), sudah diamankan di Polres Padang Pariaman.

"Perkembangan terbaru dari kasus ini, D kami tetapkan sebagai tersangka, sewaktu penangkapan yang bersangkutan mencoba bunuh diri dengan minum cairan pemutih baju," katanya.

Dia menjelaskan bahwa Raziq merupakan korban salah sasaran yang dilakukan tersangka D, di mana sebelumnya dia berniat melakukan kekerasan terhadap anak salah seorang pria yang berinisial A.

"Namun, tersangka salah orang antara korban dengan anak pria yang berinisial A hanya berbeda nama belakang korban bernama Muhammad Raziq sedangkan anak saudara A, Muhammad Razik," katanya.

Nahas korban menjadi sasaran kebrutalan tersangka hingga dirawat intensif di rumah sakit.

Dia menjelaskan alasan tersangka tega melakukan pembakaran karena sakit hati kepada pria yang berinisial A.

"Tersangka menikah dengan A dan menjadi istri kedua, namun bercerai saat tersangka dalam kondisi hamil dan pria berinisial A rujuk dengan istri pertamanya," katanya.

Setelah itu tersangka melahirkan anak dari perkawinannya dengan A dan pada usia 15 hari anaknya meninggal dunia. Hal inilah yang menjadi penyebab pembakaran terjadi dan pengakuan tersangka dia sudah beberapa kali mengancam pria berinisial A.

Kemudian tersangka membuktikan ancamannya itu dengan menjemput anak A dari istri pertamanya ke sekolah. Namun tersangka salah orang.

Dalam kesempatan itu dia mengimbau kepada warga untuk berhati-hati menjaga anaknya di manapun dan kapanpun.

Pihaknya berjanji akan menuntaskan kasus ini sehingga korban mendapat keadilan, tersangka dijerat dengan pasal 80 ayat 1 jo pasal 76 huruf c, Undang-undang nomor 35 Tahun 2014 Tentang perlindungan Anak dengan ancaman maksimal 15 tahun penjara.

Sementara itu Pejabat Pemberi Informasi Dokumentasi RSUP M. Djamil Padang, Gustavianof, mengatakan kondisi korban sudah mulai stabil dari sebelumnya setelah dilakukan penanganan.

"Kondisi awal pasien mengalami luka bakar 18 persen grade II saat ini sudah bisa berkomunikasi dan sudah makan," kata dia.

Dari kasus ini polisi mengamankan barang bukti berupa seragam pramuka dan sepatu bekas bensin bercampur air milik korban, kemudian sisa bensin dalam botol dan pakaian tersangka saat menjemput korban.***

Sumber:antara
Kategori:Padang Pariaman, Hukum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/