Beginilah Pola Hendri Arnis Memimpin Padang Panjang
Penulis: jontra
Sejak dilantik sebagai orang nomor satu di kota berjuluk “Serambi Mekah” itu, Hendri Arnis selalu mengedepankan prinsip cerdas, tangkas dan tegas serta selalu berprasangka baik.
Walikota yang memulai masa tugas, 1 Oktober 2013 silam didampingi H.Mawardi,M.Kes sebagai wakilnya, sengaja mengubah kebiasaan PNS untuk masuk kantor pukul 8.00 WIB pagi dari jam ngantor sebelumnya pada pukul 7.30 WIB. Supaya semua urusan rumah tangga selesai di pagi hari, menjelang masuk kerja.
Kemudian, kebijakan lainnya dengan menetapkan kendaraan dinas diperuntukan hanya untuk dinas. Tidak dibenarkan dibawa pulang ke rumah. Kendaraan juga harus dilabeli logo Pemda Padangpanjang.
Kepada PNS diminta lebih fokus menjalankan tugas. Sebagai imbalannya tunjangan daerah dia naikan 50 persen. Kondisi ini sangat menyenangkan seluruh staf di jajaran Pemko Padangpanjang. Tidak hanya itu, honor guru mengaji dan garin mesjid juga mendapat peningkatan di masa kepemimpinan Hendri.
Baru-baru ini, dia juga menerapkan setoran non tunai terhadap seluruh pengeluaran pemda. Sehingga uang gaji, honor dan penerimaan lainnya dari kas daerah harus masuk ke rekening si penerima. Dengan demikian tidak ada sisa tinggal atau tercecer di tempat lain.
Pada sisi lain, di balik kelembutan hati sosok energik ini, juga tersimpan sifat tegas. Kepada PNS yang telat masuk, cepat pulang atau melanggar aturan lainnya, selama jam kantor, siap siap saja tunjangan kesejahteraannya dipotong.
"Semua fasilitas sudah ditingkatkan. Saya hanya minta disiplin dalam bekerja. Sepenuh hatilah melayani keperluan masyarakat. Bagi yang melanggar aturan tentu bakal menerima sanksi yang telah ditetapkan," kata suami Ny.Maria Veronika ini.
Untuk kelancaran dinas pula, Hendri Arnis serahkan mobil fortuner yang sehari hari untuk operasional walikota, menjadi mobil operasional Dinas Perhuhungan.
"Jarang pemimpin yang seperti ini. Dia mau memberikan mobil operasionalnya untuk kepentingan dinas," ujar salah seorang staf dinas perhubungan yang enggan disebut namanya.
Ketegasan Hendri dalam dinas, sama seperti Dia menyapa pedagang kaki lima yang berdagang di trotoar. Mula mula diperingatkan dengan lemah lembut, tetapi setelah menghindar pedagang itu kembali lagi. Sekali lagi Wako termuda di Sumbar itu mengingatkan untuk pindah, namun setelah pindah balik lagi. Terakhir Hendri terpaksa marah marah mengingatkan warga untuk taat aturan.
"Tujuan saya hanya demi kebaikan bersama. Jangan cari keuntungan sendiri merugikan orang lain. Ini jalan. Tempat pejalan kaki berlalu lalang. Jangan berdagang di sini," hardik Hendri Arnis kepada pedagang yang keras kepala. Setelah itu, baru trotoar kosong. Pejalan kaki merasa leluasa melintas.
Menurut walikota termuda ini, disiplin mesti ditetapkan disemua lini kehidupan. Karena itu dia menerapkan disiplin plus di sekolah sekolah. "Kedepan pengawas sekolah perlu diberdayakan untuk mengawasi para guru- guru," katanya.(**)
Kategori | : | Padangpanjang, Pemerintahan |