Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Inara Rusli dan Virgoun Berdamai demi Anak
Nasional
19 jam yang lalu
Inara Rusli dan Virgoun Berdamai demi Anak
2
Pertamina GM Tournament 2024, Eka Putra Wirya: Terima Kasih PT Pertamina dan Bank Mandiri
Olahraga
21 jam yang lalu
Pertamina GM Tournament 2024, Eka Putra Wirya: Terima Kasih PT Pertamina dan Bank Mandiri
3
Pesta Mewah Victoria Beckham Rayakan Ultah ke-50
Umum
18 jam yang lalu
Pesta Mewah Victoria Beckham Rayakan Ultah ke-50
4
Alyssa Soebandono dan Dude Harlino Sambut Kelahiran Buah Hati
Umum
19 jam yang lalu
Alyssa Soebandono dan Dude Harlino Sambut Kelahiran Buah Hati
5
Iqbaal Ramadhan Berbagi Karya dan Kegiatan Terbaru Lewat Saluran WhatsApp Khusus
Nasional
19 jam yang lalu
Iqbaal Ramadhan Berbagi Karya dan Kegiatan Terbaru Lewat Saluran WhatsApp Khusus
6
Mauricio Souza Sebut Permainan Madura United FC Berkembang
Sepakbola
18 jam yang lalu
Mauricio Souza Sebut Permainan Madura United FC Berkembang
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  Pendidikan

Pemerintah akan Buat Belajar via Media Sosial untuk Sekolah di Daerah Terkena Asap

Pemerintah akan Buat Belajar via Media Sosial untuk Sekolah di Daerah Terkena Asap
Seorang pelajar memakai masker sepulang sekolahnya di Padang. (cnn indonesia/antara foto/Iggoy el Fitra)
Sabtu, 24 Oktober 2015 06:55 WIB
Penulis: .
JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani ingin memastikan bahwa anak-anak tetap bisa mendapatkan pendidikan melalui media sosial dan media lainnya di tengah pekatnya kabut asap di Sumatra dan Kalimantan.

Puan menjelaskan, pemerintah, melalui Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan, tengah menyiapkan langkah-langkah agar siswa di wilayah yang terkena dampak asap tidak terganggu aktivitas belajar-mengajarnya.

"Karena dampak asap tersebut mengakibatkan anak-anak PAUD, SD, SMP, dan SMA terganggu masalah belajar-mengajarnya," ujar Puan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (23/10).

Menurut Puan, Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) yang sudah sampai pada angka 300 saat ini sudah tidak sehat, bahkan berbahaya bagi kondisi kesehatan di wilayah-wilayah terkena dampak asap.

Hal itu pula yang menyebabkan pemerintah memberlakukan darurat asap ISPU selama 24 jam di mana seluruh provinsi terdampak asap harus memberikan pemberitahuan pada masyarakatnya.

"Ini yang harus disiapkan bahwa anak-anak tersebut yang memang tidak bisa belajar ke sekolah dalam situasi ISPU 200 atau 300 diantisipasi bahwa mereka harus mendapat pendidikan melalui media sosial, media yang dilakukan televisi atau radio, atau hal-hal lain yang harus diantisipasi Mendikbud," katanya.

Dengan demikian, kata Puan, maka diharapkan para siswa tidak ketinggalan pendidikan sekaligus tidak melupakan target kurikulumnya.

Di bidang kesehatan, Puan mengungkapkan, Menteri Kesehatan Nila F Moeloek telah mengirim, mengantisipasi, memobilisasi segala kemungkinan yang ada.

"Kamis (kemarin) sudah mengirimkan 33,8 ton hal-hal yang berkaitan dengan obat, masker, dan lain-lain untuk bisa mengantisipasi dampak kesehatan," ujarnya.

Selain itu, Puan menyampaikan bahwa Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa juga telah ditugaskan untuk mengantisipasi jika nantinya pengungsi harus mengungsikan anak-anak dan bayinya.

"Tetapi memang kami sudah menentukan tempat-tempat shelter atas koordinasi dengan berbagai kementerian yang ada untuk segera memberikan tempat-tempat yang memang diberikan sterilisasi udara di sekolah atau wilayah-wilayah shelter yang sudah ditentukan tempatnya lima provinsi tersebut," katanya. ***

Sumber:cnnindonesia.com
Kategori:Pendidikan
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/