Home  /  Berita  /  Peristiwa

Kedai Kopi Esek-esek di Bukittinggi Diamuk Warga, Ditemukan Kondom dan Pil KB

Kedai Kopi Esek-esek di Bukittinggi Diamuk Warga, Ditemukan Kondom dan Pil KB
ilustrasi
Sabtu, 29 Agustus 2015 08:21 WIB
Penulis: .
BUKITTINGGI, GOSUMBAR.COM - Puluhan warga yang marah merusak sebuah warung kopi yang ada di bawah fly over Aur Kuning, Bukittinggi. Warung itu diobrak-abrik hingga hancur.

Kemarahan ratusan warga pada Kamis (27/8/2015) malam selepas maghrib itu disebabkan karena warung itu diduga sebagai rumah transaksi seks dan dicurigai menyediakan perempuan untuk melayani pijit plus-plus.

Akibat amukan massa, warung sederhana yang siangnya menyediakan jasa makan dan minuman itu berantakan. Beberapa etalase pecah-pecah karena dipukuli dan dilempari dengan batu. Perabotan makan pecah-pecah. Untung saja, amukan warga bisa diredam. Kalau tidak, pemilik warung bisa jad ikut dipukuli.

"Warung tersebut diamuk massa setempat, karena terbukti menyediakan panti pijit plus-plus yang sudah beroperasi sekitar seminggu terakhir," kata Mukhlis (48), Ketua RT/RW 03 Padang Gamuak, Kelurahan Tarok Dipo, Kecamatan Guguak Panjang.

Dituturkan Mukhlis, sebelum mengamuk, warga sudah melakukan pengintaian jauh-jauh hari. "Dalam pengintaian diketahui kalau warung itu merupakan tempat transaksi seks. Ada perempuannya yang disediakan oleh pemilik warung," sebut Mukhlis.

Puncaknya, pada Kamis (27/8/2015) sekitar pukul 19.00 WIB, warga mengadukan hal itu padanya. Mendapat pengaduan itu, Ketua RT langsung mengutus salah seorang warga untuk masuk ke dalam warung menyamar sebagai pelanggan dan melakukan transaksi dengan wanita di dalam warung itu.

Sementara puluhan masyarakat setempat serta beberapa orang anggota Satpol PP Bukittinggi menunggu di luar.

Setelah yang diutus masuk ke dalam dan sesuai ceritanya di luar akan transaksi untuk pijit plus-plus seharga Rp100 ribu, yang bersangkutan langsung keluar dan memberitahu pada Ketua RT serta masyarakat setempat.

Tak ayal lagi, massa yang sudah naik pitam langsung mengobrak abrik tempat itu dan memecahkan etalase serta perabotan lainnya dan pekerja di dalam langsung diamankan digiring ke Satpol PP.

Sementara pengelola tempat itu langsung menghilang. Pihak Polres Bukittinggi yang datang ke tempat itu langsung mengamankan dan menenangkan warga agar jangan sampai membakar tempat itu yang bisa menjalar ke bangunan lainnya sekitar itu.

Dari interogasi terhadap dua karyawan yang diamankan, yaitu Ratih (33) dan Junena (32), asal Pulau Jawa, mereka memang dipekerjakan di tempat itu sejak dua minggu terakhir. Sebelumnya mereka bekerja atau membuka praktek di Payakumbuh.

Dalam penggerebekan tersebut juga diamankan sebuah tas hitam yang berisikan kondom dan pil KB. Dua wanita yang sudah terlihat tua itu, kemudian diamankan satu malam di Satpol PP Bukittinggi.

Kasatpol PP Bukittinggi Drs Syafrnir membenarkan, masyarakat dan beberapa anggotanya sudah menggrebek warung yang menyediakan pijat plus-plus dan dia juga sudah mengantongi beberapa tempat lainnya di dalam Kota Bukittinggi yang disinyalir merupakan tempat pijat plus-plus.

Untuk dua wanita yang sudah diamankan, pada Jumat (28/8) pagi, pihak keluarga dua wanita itu sudah datang dan segera dilepaskan setelah membuat pernyataan tidak akan beroperasi lagi di Bukittinggi.

"Kita juga sangat mengharapkan peran serta masyarakat untuk memberitahu tentang adanya praktik-praktik asusila itu," tutur Syafnir. ***

Sumber:riaupos.co
Kategori:Bukittinggi, Peristiwa
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/