Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Inara Rusli dan Virgoun Berdamai demi Anak
Nasional
20 jam yang lalu
Inara Rusli dan Virgoun Berdamai demi Anak
2
Pesta Mewah Victoria Beckham Rayakan Ultah ke-50
Umum
20 jam yang lalu
Pesta Mewah Victoria Beckham Rayakan Ultah ke-50
3
Pertamina GM Tournament 2024, Eka Putra Wirya: Terima Kasih PT Pertamina dan Bank Mandiri
Olahraga
23 jam yang lalu
Pertamina GM Tournament 2024, Eka Putra Wirya: Terima Kasih PT Pertamina dan Bank Mandiri
4
Iqbaal Ramadhan Berbagi Karya dan Kegiatan Terbaru Lewat Saluran WhatsApp Khusus
Nasional
20 jam yang lalu
Iqbaal Ramadhan Berbagi Karya dan Kegiatan Terbaru Lewat Saluran WhatsApp Khusus
5
Alyssa Soebandono dan Dude Harlino Sambut Kelahiran Buah Hati
Umum
20 jam yang lalu
Alyssa Soebandono dan Dude Harlino Sambut Kelahiran Buah Hati
6
Mauricio Souza Sebut Permainan Madura United FC Berkembang
Sepakbola
20 jam yang lalu
Mauricio Souza Sebut Permainan Madura United FC Berkembang
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  Umum

Inilah Kisah Pengabdian Wanita Tua, Penjaga Rumah Kelahiran Bung Hatta

Senin, 14 Desember 2015 16:29 WIB
Penulis: jontra
inilah-kisah-pengabdian-wanita-tua-penjaga-rumah-kelahiran-bung-hattaDessi Warty
BUKITTINGGI - Keseharian wanita penjaga rumah salah seorang Proklamator ini akrab ditemani oleh suara bunyi klakson kendaraan dan derap sepatu kuda (bendi).

Wanita separuh baya bernama Dessi Warty (57) ini, telah melaksanakan tugasnya merawat rumah kelahiran sang Proklamator Bangsa Indonesia Bung Hatta selama puluhan tahun.
 
Iya, Dessi Warty sudah mengabdi sejak tahun 1996 silam dengan ikhlas bekerja di rumah sederhana yang terletak tak jauh dari Pasar Banto dan Simpang Mandiangin, Bukittinggi.
 
Pada awalnya Dessi Warti keberatan jika kisahnya dimuat di Media,”Saya rasa tak perlu dimuat di media karena ini hanya tanggung jawab saya sebagai pekerja disini. Kenapa pula anda harus risau jika saya sudah lama di sini?” tanyanya pada wartawan sambil tertawa renyah, Minggu (13/12/2015) .
 
Akhirnya dengan mengatakan jika dedikasinya mengabdi menjaga rumah kelahiran Bung Hatta bisa jadi inspirasi bagi warga kota lainnya, membuat Dessi mau bercerita dan berharap ada generasi penerus yang mau mengikuti jejaknya.
 
“Saya sudah bekerja bagi Pemerintah Kota Bukittinggi sejak 1985 sebagai tenaga kontrak. Awalnya di Dinas Lingkungan Hidup lalu pindah di tahun 1996 hingga sekarang bertugas merawat rumah kelahiran Pahlawan Nasional kebanggaan warga Bukittinggi ini,” kenangnya.
 
“ Sejak awal bekerja, status saya masih honor. Mungkin karena pendidikan saya hanya tamat SMA,” ungkapnya.
 
Walau statusnya hanyalah tenaga honorer dengan gaji tak seberapa, Dessi Warty mempunyai kebanggaan tersendiri membersihkan berbagai ruangan di rumah nan sederhana itu. Dessi pun mengaku ada ketenteraman tersendiri yang dirasakannya.
 
“ Bagi saya dan rekan-rekan yang lain, ini adalah kebanggaan karena kami merawat rumah orang yang teramat penting bagi kemerdekaan Negara Indonesia,” jelasnya.
 
Selain itu, Ibu empat anak tersebut mengaku jika rumah Hatta ini biasanya sering dikunjungi pejabat penting dari pusat.

Yang terbaru, rumah ini dikunjungi oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo bersama beberapa Menterinya dengan ditemani oleh puteri Bung Hatta, Meutia Hatta beberapa waktu lalu, ujarnya.
 
“Sempat saya bersalaman langsung dengan Presiden Jokowi. Sebelumnya, Ibu Meutia berucap pada Jokowi jika saya sudah bekerja hampir 20 tahun mengurus  rumah ini. Jokowi terkejut dan berharap jika saya bisa terus mengabdi di sini,” kenangnya.
 
Di rumah tua yang penuh sejarah ini, Dessi Warty bekerja bersama tiga rekannya yang lain. Tugasnya membersihkan dan merawat tiap sudut ruangan yang ada. Selain itu, jika ada tamu yang berkunjung, Dessi tampak amat bersemangat menjelaskan serta mengantarkan tamu tersebut menjelajahi rumah mungil nan sederhana yang kondisinya masih asli dan tak boleh diubah ini.
 
Berbeda dengan kebanyakan pegawai lainnya, Dessi tak punya hari libur. Meski kalender merah, Ia tetap melakukan aktifitasnya seperti biasanya dengan status lembur.
 
“Selesai Sholat Idul Fitri, saya bergegas ke sini demi melaksanakan kewajiban. Dessi juga mengaku sudah lupa kapan terakhir lebaran di rumah sendiri. Karena itu, rumah Bung Hatta ini sudah saya anggap saja seperti rumah sendiri,” ucapnya lirih.
 
Jam kerjanya pun tergolong lama dibanding pegawai lainnya. PNS lain harus masuk kantor jam 08.00 pagi hingga 16.00 sore. Sedangkan Dessi sudah ada di Rumah dengan ukuran bangunan 440 meter itu sejak jam 07.30 pagi. Pulangnya jam 17.30 sore.
 
“Pengunjung di sini kebanyakan datang secara berombongan. Jika ada yang datang jam 07.00, saya akan tiba lebih awal. Saat Pak Presiden di sini, sejak jam 05.00 Subuh saya sudah berada di sini,” terangnya.
 
Sekarang Ia sudah berusia kian senja. Tampaknya ia sudah pasrah jika statusnya tak berubah dan tetap jadi honor sepanjang karirnya. Kendati demikian, Dessi tetap berharap di sisa pengabdiannya statusnya dapat terangkat.
 
“ PNS masih tetap saya dambakan. Jika tidak, saya mau bilang apa. Yang jelas, PNS maupun tidak itu adalah yang terbaik. Yang penting, tetap ikhlas bekerja. Karena rezeki sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa. Bagi saya, merawat rumah Hatta adalah sebuah berkah,” tutur Wanita yang tinggal di Kelurahan Tangah Sawah, Bukittinggi.
 
Dibalik sikap lembut sosok keibuannya, wanita separuh baya ini berprinsip teguh jika tanggung jawab adalah amanah yang harus dipikul tanpa berharap lebih dari kemampuan yang dimilikinya.(**)

Kategori:Bukittinggi, Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/