Home  /  Berita  /  Peristiwa

Berselancar Tengah Malam, Satu Lagi Turis Australia Tewas di Mentawai

Berselancar Tengah Malam, Satu Lagi Turis Australia Tewas di Mentawai
Seorang peselancar sedang menjajal ombak Mentawai.
Kamis, 03 September 2015 18:48 WIB
Penulis: .
PADANG, GOSUMBAR.COM - Ombak Mentawai kembali menelan nyawa turis asal Australia. Kejadian tersebut merupakan korban kedua yang tewas berselancar di Mentawai dalam satu pekan terakhir.

Warga Australia bernama, Adam Albert Dube menurut keterangan kepolisian setempat ditemukan dalam keadaan tak bernyawa, Rabu pagi (2/9) setelah pada malam sebelumnya menghilang ketika tengah berenang dilaut bersama dengan teman-temannya.

Kepala Kepolisian Mentawai, Reko Indro Sasongko mengatakan sekelompok turis berjumlah 10 orang tiba di lokasi berselancar populer di perairan Barat Sumatera tersebut pada Selasa lalu.

Setelah minum-minum mereka kemudian naik ke sebuah perahu dan memutuskan untuk berenang pada tengah malam, kata Sasongko.

"Setelah satu jam berenang, mereka kembali ke kapal dan hanya 9 orang saja yang muncul, sementara Dube tidak muncul," katanya.

Pencarian langsung dilakukan untuk menemukan warga Australia yang menghilang tersebut, tapi baru pada keesokan harinya atau Rabu pagi jenazah Dube ditemukan.

Menurut Sasongko, jenazah korban langsung dibawa ke Kota Padang.

Kematian ini terjadi hanya selang beberapa hari saja dari kasus tewasnya warga Australia lainnya, Ronald Stephen Schneider, 54, yang tewas terhempas ke bebatuan oleh ombak besar ketika tengah berselancar di Mentawai pada 28 Agustus 2015, pekan lalu.

Tempat berakhirnya arus ombak di lepas pantai Sumatera yang sangat terkenal didunia ini memang merupakan kiblat bagi peselancar, terutama peselancar asal Australia, yang sengaja mencari ombak bergulung yang besar dan berbahaya.

Sasongko mengatakan kepolisian setempat telah memberikan peringatan kepada para turis dan peselancar untuk berhati-hati selama bulan-bulan musim kemarau seperti ini, karena gelombang ombak cukup tinggi dan besar dan kondisinya sangat berbahaya.

"Tidak hanya saat ini arus air sangat kuat dan juga ombaknya sangat besar, tapi ada banyak pusaran air yang tidak bisa terlihat ketika berada di air tapi bisa terlihat dari atas. Pusaran air ini sangat berbahaya,” katanya.

Kantor berita Australia ABC telah menghubungi Departemen Luar Negeri dan Perdatangan Australia untuk memastikan kabar kematian warganya yang terakhri ini.***

Sumber:jpnn.com
Kategori:Kepulauan Mentawai, Peristiwa
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/