Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
BPJPH Rilis Indonesia Global Halal Fashion, Targetkan Kejayaan di Pasar Dunia
Internasional
2 jam yang lalu
BPJPH Rilis Indonesia Global Halal Fashion, Targetkan Kejayaan di Pasar Dunia
2
Okto Sebut Sudah 9 Atlet Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
49 menit yang lalu
Okto Sebut Sudah 9 Atlet Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
3
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
35 menit yang lalu
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
4
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
14 menit yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
https://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77
Home  /  Berita  /  Peristiwa
NUSANTARA

Anggota TNI Tewas Ditembak Polisi Setelah Bentrok di Arena Road Race

Anggota TNI Tewas Ditembak Polisi Setelah Bentrok di Arena Road Race
ilustrasi
Senin, 31 Agustus 2015 06:52 WIB
Penulis: .
MAKASSAR, GOSUMBAR.COM - Prada Yuliadi, anggota Batalyon Infanteri 721 Kompi Senapan B Makkasar tewas tertembak dalam keributan yang terjadi antara TNI dan Polri di Kabupaten Polman, Propinsi Sulawesi Barat, Minggu (30/8/2015) siang. Yuliadi tertembak di bagian perut.

Kepala Staf Kodam (Kasdam) VII/Wirabuana Brigjen TNI Kurnia Dewantara mengatakan, kejadian itu berawal saat polisi melakukan pengamanan di stadion Manding tempat pelaksanaan lomba road race.

Di antara penonton ada Yuliadi dan anggota dari Kabupaten Majene dari satuan Kodim Majene, Sulawesi Barat yang ikut menonton.

Anggota Patroli Bermotor (Patmor) dari Polres Polman yang melakukan pengamanan melarang dan mendorong penonton untuk menjauhi lintasan.

"Mungkin ketika dilarang dan didorong itu ada anggota kita yang menyebut kalau dirinya juga anggota, tetapi justru dibalas oleh anggota Patmor dari Polres setempat dengan pukulan," kata Kurnia kepada wartawan saat jumpa pers, Minggu (30/8).

Kurnia menambahkan, kejadian itu pukul 14.00 Wita tetapi sudah diselesaikan. Hanya saja sore harinya, kata dia, pukul 16.00 Wita di titik yang tidak jauh dari lokasi road race itu terdengar letusan dan ditemukan Prada Yuliadi terkapar bersimbah darah.

"Sempat dilarikan ke rumah sakit, namun nyawanya sudah tidak tertolong," kata Kurnia.

Kata dia, mungkin anggota TNI ini salah, namun anggota polisi bersangkutan juga mungkin bertindak berlebihan.

"Anggota kami mungkin salah tetapi mungkin oknum polisi ini juga bertindak over acting," ujarnya.

Sebelumnya, anggota TNI dan Polri di Kabupaten Polman, Provinsi Sulawesi Barat terlibat keributan. Peristiwa itu terjadi saat kedua institusi tersebut bersama-sama lakukan pengamanan kegiatan road race di stadion Manding, Polman, Minggu (30/8).

Informasi yang diperoleh, keributan ini berawal saat polisi menegur orang-orang yang begitu jauh masuk ke lintasan road race karena dinilai membahayakan.

Di antaranya di lintasan itu ada anggota TNI berpakaian preman dan tak terima dengan teguran tersebut. Belum diketahui kronologi dan detail bentrokan tersebut.

Sementara itu, seorang warga menuturkan, dia habis magrib sempat melintas di depan markas Batalyon 721 Kompi Senapan B Makassar. Menurut dia, banyak sekali orang berkumpul dalam suasana tegang. Setiap orang dan kendaraan yang melintas diperiksa. ***

Sumber:merdeka.com
Kategori:Peristiwa
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77