Orang Minang Seluruh Dunia Buru Riza Chalid Karena Sebut Sumbar 'Provinsi Dajjal'
JAKARTA - Pengusaha minyak bernama Riza Chalid yang diduga melakukan penghinaan dengan menyebut Sumatera Barat dengan sebutan provinsi Dajjal kini tak hanya urusan Mabes Polri. Ucapannya yang membuat Warga Minang di seluruh dunia meradang dan ia juga sedang dicari warga Minang di seluruh dunia. Penegasan ini disampaikan Koordinator Himpunan Masyarakat Minang Jakarta Raya (HMMJR) Sarman El Hakim di Mabes Polri, Jakarta.
Pernyataan Riza Chalid tersebut terungkap dalam rekaman percakapan dengan Ketua DPR, Setya Novanto, dan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Maroef Sjamsoeddin. Rekaman itu sendiri direkam oleh Maroef Sjamsoeddin. Dalam rekaman itu, pengusaha minyak tersebut menyamakan Sumbar sebagai "Provinsi Dajjal".
"Dari informasi Kementerian Hukum dan HAM, Riza Chalid sudah lima hari berada di luar negeri. Kami imbau bagi saudara kami orang Minang di luar negeri untuk ikut memantau keberadaan Riza Chalid dan melaporkan keberadaannya," kata Koordinator Himpunan Masyarakat Minang Jakarta Raya (HMMJR) Sarman El Hakim, Kamis, (10/12/2015).
HMMJR juga telah membuat laporan ke Bareskrim Mabes Polri atas perbuatan yang dilakukan Riza Chalid. "Sekarang Riza Chalid jadi DPO orang Minang. Bahkan, kita sudah buka posko untuk menerima laporan di mana keberadaan Riza Chalid," katanya kepada manangkabaunews.com.
Sarman menambahkan, apa yang ditinggalkan oleh pendahulu orang Minang, seperti Muhhammad Hatta dan Buya Hamka adalah satu kebanggaan bagi masyarakat Minang. Tetapi jika disebut Dajjal pihaknya tidak terima.
Hal senada juga disampaikan Sekretaris Jenderal IPPMI, Dedi Warman. IPPM bahkan telah melayangkan gugatan berupa somasi terhadap Riza. Mereka berharap Riza memiliki itikad baik untuk meminta maaf secara langsung dari mulutnya serta secara tertulis. Jika Riza menyampaikan permintaan maafnya, dia akan diproses secara adat dengan melibatkan para petinggi adat Minangkabau. (***)