800 Ribu Hektar Hutan dan Lahan Terbakar di Sumatera Hingga Oktober 2015
Penulis: Calva
Lahan yang terbakar di Sumatera tersebar di 10 provinsi, antara lain Sumatera Selatan (359.100 ha), Riau (169.119 ha), Jambi (137.853 ha), Lampung (66.176 ha), Bangka-Belitung (48.996 ha), Sumatera Barat (21.161 ha), Bengkulu (5.805 ha), Nanggroe Aceh Darussalam (4.315 ha), Kep. Riau (2.034 ha).
Provinsi Sumatera Selatan merupakan wilayah yang hutan dan lahannya terbakar tertinggi di Sumatera. Dari luas tersebut luas gambut terbakar 144.410 hektar dan non gambut 214.690 hektar. Penghitungan luas lahan terbakar ini berdasarkan data antar lain dari hasil pantauan dari Satelit Terra, densitas hotspot Terra-Aqua dan SNPP-VIIRS, Landsat-8, peta lahan gambut dari Kementerian Pertanian, dan peta administrasi dari Badan Informasi Geospasial.
Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) jelas memberikan dampak yang lebih besar, baik sosial-ekonomi dan lingkungan. Untuk itu, sambung Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, gambut sangat penting terhadap ekosistem lingkungan. Sutopo menggambarkan gambut sebagai spon yang mampu menampung air dan mengkontrol ekosistem. Karhutla mengakibatkan luas gambut berkurang hingga dampak lingkungan yang besar berupa terlepasnya emisi gas karbondioksida. Gas karbondioksida akan menyumbang emisi gas rumah kaca yang berujung pada pemanasan global.
Secara umum, Sutopo menjelaskan bahwa karhutla di wilayah Sumatera terjadi di tiga wilayah berbeda, seperti wilayah konsesi perusahaan (kebun HTI), lahan masyarakat, dan kawasan hutan atau taman nasional. (***)
Sumber | : | bnpb.go.id |
Kategori | : | Peristiwa |