Home  /  Berita  /  Peristiwa

Pesawat Jatuh, Rusia Tetapkan Ahad Sebagai Hari Berkabung Nasional

Pesawat Jatuh, Rusia Tetapkan Ahad Sebagai Hari Berkabung Nasional
Presiden Rusia Vladimir Putin
Minggu, 01 November 2015 07:40 WIB
Penulis: Calva
MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan hari Ahad, 1 Novvember 2015 sebagai hari berkabung nasional, sebagai tanda duka atas jatuhnya Airbus A321 milik maskapai Metrojet di Sinai, Mesir, Sabtu, 31 Oktober 2015.

Pesawat yang membawa 224 penumpang, diantaranya 17 anak-anak itu dilaporkan jatuh di daerah pegunungan di semenanjung Sinai, Mesir tak lama setelah hilang kontak saat mendekati ketinggian jelajah pada Sabtu waktu setempat (31/10/15). Para penumpang dalam pesawat itu sebanyak 214 warga Rusia dan tiga warga Ukraina.

Pesawat yang dioperasikan oleh maskapai Rusia Kogalymanvia di bawah brand Metrojet, dalam penerbangan dari resor Laut Merah Sham el-Sheikh menuju St Petersburg, Rusia, ketika jatuh di tengah Sinai setelah fajar.

Menteri Transportasi Rusia kepada kantor berita Interfax membantah spekulasi bahwa pesawat itu jatug karena tembakan rudal. Ia mengatakan " pernyataan itu tidak akurat."

Sebuah kelompok militan yang berafiliasi dengan Negara Islam di Mesir, Provinsi Sinai, dalam sebuah pernyataan mengklaim telah menjatuhkan pesawat itu untuk merespons serangan udara Rusia yang menewaskan ratusan umat Islam di tanah Suriah.


Pernah Alami Insiden "Tailstrike"

Pesawat Airbus A321 milik maskapai Rusia Metrojet yang jatuh di Sinai Tengah, Mesir ini ternyata pernah mengalami insiden "tailstrike" pada tahun 2001 lalu. Hal itu sesuai dengan database yang dimiliki oleh situs Aviation Safety Network. Tailstrike adalah insiden ekor pesawat yang menggesek landasan saat fase takeoff/landing dilakukan.

Saat kejadian tersebut berlangsung, A321 tersebut masih dioperasikan oleh maskapai Middle East Airlines (MEA). Insiden tailstrike itu terjadi di bandara Kairo pada 16 November 2001 saat pesawat dalam fase landing.

Insiden tailstrike yang berakibat pada kejadian kecelakaan yang lebih besar pernah menimpa maskapai China Airlines pada bulan Mei 2002 lalu, dengan nomor penerbangan CA661.

Saat itu, badan pesawat Boeing 747-200 yang mengangkut 225 orang tersebut tiba-tiba pecah di udara. Investigasi yang dilakukan oleh FAA menunjukkan perbaikan ekor pesawat akibat tailstrike yang tidak sesuai prosedur menjadi penyebabnya. (***)

Sumber:Republika.co.id
Kategori:Peristiwa
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/