Harga Makin Melorot, Petani Sawit pun Beralih Tanam Singkong
Penulis: .
Seperti halnya yang terjadi pada petani sawit di Kenagarian Surantih, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar).
Pengki (31), yang merupakan salah seorang petani sawit di Surantih mengatakan, sudah sekitar satu bulan ini, ia bertanam ubi kayu yang tidak jauh dari lokasi kebun sawitnya.
"Kebun sawit saya itu saya biarkan saja, malas ke sana, lebih baik bertanam ubi kayu, harganya lebih menguntungkan," ujarnya, Senin (24/8).
Menurutnya, anjloknya harga sawit ke angka Rp 350 per kilogram sudah terjadi di beberapa pekan ini, dan dari ke hari terus terjadi penurunan. Karena sebelumnya, harga sawit Rp 500-Rp 700 perkilogramnya.
"Jika angka segitu, masih bisalah menikmati hasilnya, usai mengambil TBS dari pohon yang sangat menguras tenaga," katanya.
Ia pun mengaku, sudah tidak mengurusi kebun sawitnya, dan jikapun ada sawit yang hendak diambil buahnya, dirinya lebih memilih mengupahkan petani lain, nanti hasilnya dibagi dua. "Saya tidak tahu entah apalah harga sawit bisa seperti itu, kata orang lain akibat dollar juga," tambahnya.
Dikatakannya, jika bertanam ubi kayu, harganya bisa mencapai Rp 2.700 per kilogram. "Modal untuk bertanam ubi kayu juga tidak banyak, dan perawatannya juga tidak susah, ya untuk saat ini hingga ubi kayu tiba masa panennya, saya fokus ke tanaman ubi kayu. Sedangkan untuk kebun sawit, saya biarkan saja dulu," ujar Pengki.***
Sumber | : | jitunewas.com |
Kategori | : | Pesisir Selatan, Umum |