Home  /  Berita  /  Peristiwa

Gawat, 2 Hari 2 Malam Ribuan Pohon Karet Warga Lintau Buo Terbakar

Gawat, 2 Hari 2 Malam Ribuan Pohon Karet Warga Lintau Buo Terbakar
Lokasi kebakaran di Lintau Buo, Tanah Datar.
Senin, 24 Agustus 2015 22:04 WIB
Penulis: jontra
TANAHDATAR, GOSUMBAR.COM — Sedikitnya belasan hektare lahan hutan lindung, Bukit Barisan yang berada dikawasan Jorong Tagopalange, Nagari Pangian, kecamatan Lintau Buo, Tanah Datar hangus terbakar sejak Minggu (23/8/2015) kemarin.

Ironisnya, data tersebut berkemungkinan terus bertambah disebabkan hingga hari ini, Senin (24/8/2015) api masih belum bisa dipadamkan.

Lokasi kebakaran yang merupakan perbukitan serta jarak yang jauh dari sumber air menjadi kendala upaya warga untuk memadamkan api, terlebih lagi angin yang terus bertiup kencang membuat kobaran api semakin cepat menjalari kawasan hutan tersebut.

Selain membakar kawasan hutan, api juga merembes keperkebunan karet warga  yang berbatasan langsung dengan kawasan hutan tersebut. Hingga berita ini diturunkan, asal api masih belum diketahui.

Menurut keterangan dari warga setempat, api sudah mulai terlihat sejak Minggu siang sekitar pukul 12.00 WIB, namun api terus membesar dan tak bisa dikendalikan hingga meluas dan menghanguskan lahan hutan lindung tersebut.

Berbagai upaya seadanya dilakukan oleh warga untuk memadamkan api, seperti menyemprotkan air dengan tabung semprot hingga membuatkan jalur batas api agar tidak meluas.

“Untuk data pasti luas lahan yang terbakar masih kita selidiki hingga saat ini, perkiraan sementara belasan hektare lahan yang hangus, namun melihat kondisi api yang hingga saat ini masih hidup kemungkinan besar luas lahan yang terbakar akan terus bertambah, upaya warga yang berusaha memedamkan api tak bisa berbuat banyak, pasalnya kawasan titik api terus meluas dan menjalari titik-titik yang tak bisa dijangkau,” ungkap Syafrizal, Kepala UPT Distanbunhut Lintau Buo saat dikonfirmasi GoSumbar.

Dari belasan hektare lahan tersebut, api juga menghanguskan pohon karet warga yang pada umumnya baru ditanami oleh petani karet, bahkan luas lahan karet warga tersebut hampir separoh dari jumlah keseluruhan lahan yang terbakar.

“Api juga menghanguskan lahan karet warga, agar tidak lebih meluas, saat ini warga sudah melakukan berbagai upaya, mulai dari menyemprot api hingga membuatkan jalur dengan memberi ruang antara lahan yang terbakar dengan lahan disebelahnya,” tambah Syafrizal.

Warga sekitar berharap agar pemerintah segera turun tangan mengatasi persoalan tersebut, supaya api tidak meluas hingga perkebunan karet warga yang berada dilokasi kebakaran tersebut.

Pantauan GoSumbar dilokasi kejadian, puluhan warga terlihat berupaya memadamkan api dengan alat semprot, termasuk menggunakan senjata seadanya untuk membuatkan jalur api agar tak merembes keperkebunan mereka yang bisa dikatakan tak memiliki batas dengan kawasan yang terbakar.

Camat Lintau Buo, Irwan rahmat mengatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mengatasi persoalan ini, namun lagi-lagi, persoalan jarak tempuh lokasi yang jauh dari sumber air menjadi kendala utama.

“Kita sudah koordinasikan dengan pihak terkait, termasuk dengan pemerintah nagari dan jorong, dimana untuk antisipasi awal kita gerakan warga untuk melakukan berbagai cara memadamkan api, kita sama-sama tahu lokasi nya yang sulit ditempuh menjadi kendala untuk pemadaman,” ujarnya.

Irwan Rahman menegaskan bahwa pihaknya akan terus melakukan pemantauan dan melakukan berbagai upaya untuk mengatasi persoalan ini, terlebih lagi kebakaran yang terjadi dimusim kemarau ini ditakutkan meluas dan menghanguskan perkebunan warga yang berada dekat lokasi kebakaran tersebut. (**)

Sumber:GoSumbar.com
Kategori:Tanah Datar, Peristiwa
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/