Tembak Jatuh Jet Su-24 Rusia, Ketegangan Antara Turki Vs Rusia Belum Reda
Penulis: Calva
Namun, Rusia menyangkal tuduhan Turki karena pesawat tempurnya terbang di wilayah udara Suriah yang diperkuat dengan data radar. Presiden Vladimir Putin marah dan bersumpah tindakan Turki akan menjadi “konsekuensi serius”.
Tindakan Turki didukung Organisasi Pertahanan Atlantik Utara (NATO) yang menjadi sekutu Turki. Sekjen NATO, Jens Stoltenberg, percaya alasan Turki melakukan tindakan itu dan mengabaikan kemarahan Rusia.Sekjen NATO, Jens Stoltenberg, telah menawarkan dukungan untuk Turki. Dia menolak bantahan Rusia bahwa pesawat Su-24 itu ditembak jatuh di wilayah udara Suriah.
”Penilaian sekutu yang kita miliki adalah konsisten dengan informasi yang kami miliki dari Turki. Kami berdiri dalam solidaritas dengan Turki dan mendukung integritas wilayah sekutu kami," katanya dalam konferensi pers.
Dukungan juga datang dari Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama. Ia malah justru menekan Rusia agar fokus pada perang terhadap ISIS, bukan memanaskan ketegangan dengan Turki. Obama menyindir manuver pesawat tempur Rusia yang mendekati perbatasan Turki.
”Ini menunjukkan masalah yang sedang berlangsung dengan operasi Rusia, dalam arti bahwa mereka beroperasi sangat dekat dengan perbatasan Turki,” kata Obama, seperti dikutip Reuters, Rabu, 25 November 2015.
“Jika Rusia mengarahkan energinya ke arah pasukan ISIS (Negara Islam Irak dan Suriah) beberapa dari konflik mereka atau potensi untuk eskalasi mungkin bisa berkurang,” lanjut Obama. (***)
Sumber | : | sindonews.com |
Kategori | : | Peristiwa |