Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Pesta Mewah Victoria Beckham Rayakan Ultah ke-50
Umum
22 jam yang lalu
Pesta Mewah Victoria Beckham Rayakan Ultah ke-50
2
Inara Rusli dan Virgoun Berdamai demi Anak
Nasional
23 jam yang lalu
Inara Rusli dan Virgoun Berdamai demi Anak
3
Iqbaal Ramadhan Berbagi Karya dan Kegiatan Terbaru Lewat Saluran WhatsApp Khusus
Nasional
23 jam yang lalu
Iqbaal Ramadhan Berbagi Karya dan Kegiatan Terbaru Lewat Saluran WhatsApp Khusus
4
Mauricio Souza Sebut Permainan Madura United FC Berkembang
Sepakbola
22 jam yang lalu
Mauricio Souza Sebut Permainan Madura United FC Berkembang
5
Alyssa Soebandono dan Dude Harlino Sambut Kelahiran Buah Hati
Umum
23 jam yang lalu
Alyssa Soebandono dan Dude Harlino Sambut Kelahiran Buah Hati
6
Persija Jakarta Nodai Pesta HUT Barito
Olahraga
22 jam yang lalu
Persija Jakarta Nodai Pesta HUT Barito
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  Pemerintahan
10 Besar Nasional

Payakumbuh Terima Adipura 2015

Payakumbuh Terima Adipura 2015
Walikota H.Riza Falepi menerima Piala Adipura dari Menteri LHK Siti Nurbaya,di Hotel Bidakara Jakarta
Selasa, 24 November 2015 17:00 WIB
Penulis: M.Siebert
PAYAKUMBUH - Piala Adipura kembali milik Kota Payakumbuh. Hebatnya, di Sumatera Barat, hanya kota yang dipimpin pasangan Walikota H. Riza Falepi dan Wakil Walikota H. Suwandel Muchtar ini, yang sukses merebut Anugerah Adipura 2015, untuk kategori kota sedang.

Kota Padang, sebagai ibu kota provinsi, hanya memperoleh Sertifikat Adipura, kategori kota besar. Nama Sumatera Barat tetap berkibar dalam kancah perebutan Adipura Nasional tahun ini. Piala Adipura 2015 buat Payakumbuh itu, diterima Walikota H. Riza Falepi dari tangan Wapres Jusuf Kalla bersama Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, dalam acara Malam Anugerah Lingkungan Proper dan Adipura di Hotel Bidakara Jakarta, Senin (23/11) malam.

Dalam laporan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, ada 65 kota yang memperoleh Adipura. Rinciannya, 5 kota metropolitan, 3 kota kategori kota besar, 25 kota sedang, dan 32 kota kategori kota kecil. Sedangkan, kota peraih Sertifikat Adipura yang merupakan penghargaan kepada kota/ibukota kabupaten yang mengalami kenaikan nilai Adipura dibandingkan tahun sebelumnya, tercatat 69 kota. Yaitu, 1 kota kategori metropolitan, 3 kategori kota besar, 18 kategori kota sedang dan 47 kota kategori kecil. Walikota Riza Falepi, saat menerima Piala Adipura itu, didampingi Kepala Kantor Lingkungan Hidup Syamsurial, M.Si, Kepala DTRK Elfi Jaya, ST, Kabid Kebersihan Men Apris, SH, Staf Ahli Walikota Dafrul Pasi dan Ruslayetti, M.Pd, dan Masrizal pejabat di Kantor LH Payakumbuh.

Piala Adipura yang diterima Walikota Riza Falepi itu, merupakan piala kedelapan bagi Kota Payakumbuh di era Pemerintahan Reformasi ini. Pemerintah pusat menilai, Payakumbuh punya manajemen pengelolaan sampah dan lingkungan hidup yang cukup baik, dibanding kota/kabupaten lainnya di Sumatera Barat. Rangking Payakumbuh di tingkat nasional, berada di posisi ke-10 dari 65 kota penerima Adipura. Di Sumatera, Payakumbuh berada di peringkat ke-2 setelah Jambi. Sementara, tahun sebelumnya, Payakumbuh berada di peringkat ke-37 nasional.

Ditunjuknya Payakumbuh sebagai lokasi Tempat Pengolahan Akhir (TPA) Sampah bagi lima kota/kabupaten di Sumatera Barat, bukti nyata kota berpenduduk sekitar 130 ribu jiwa itu, punya komitmen tinggi dalam bidang kebersihan dan persampahan ini. Keterangan Kepala LH Syamsurial, total timbulan sampah di Payakumbuh mencatat 237 per hari. Yang dibawa sampai ke TPA (Tempat Pengolahan Akhir) sampah di Kelurahan Kapalo Koto, Payakumbuh Selatan, hanya 40% dari timbulan sampah dimaksud. Sisanya, 60% sampah lagi, dikelola masyararakat, melalui program bank sampah dan pengomposan disetiap sumber.

Faktor pendukung lainnya, LH membuat program gerakan Payakumbuh Bersih, melakukan penilaian lingkungan ke kelurahan dan sekolah secara diam-diam. Kemudian, program Kota Sehat Payakumbuh yang sudah maju, juga merupakan kunci sukses Payakumbuh yang diakui tim penilai Adipura pusat. Berikutnya, tim penilai juga memberikan apresiasi terhadap program pengelolaan air bersih di kota ini. Sistem pengelolaan sumber air yang cukup bagus, ditandai dengan sungai yang bebas dari sampah dan limbah lainnya, memberikan nilai positif dalam perebutan Adipura. Kemudian, juga ditunjang dengan peningkatan ruang terbuka hijau (RTH) untuk publik serta komitmen tinggi Walikota Riza Falepi bersama DPRD Payakumbuh, ungkap Syamsurial. Tak Menyerah dg Keterbatasan “Jangan tanya soal fasilitas. Tapi, lihatlah semangat juang kami yang tak pernah menyerah dengan keterbatasan,” kata Kepala DTRK Elfi Jaya dan Kepala LH Syamsurial.

Menurut kedua pejabat berkompeten ini, peran serta masyarakat dalam mengolah sampah di Payakumbuh cukup tinggi. Karena, sampah-sampah di tengah masyarakat telah diminimalisir jumlahnya, melalui program 3 R (Reduce, Reuse, Recycle).

Di sejumlah kelurahan dan banyak sekolah sudah memiliki bank sampah, dengan program 3 R. Produksi sampah di pasar tradisional di Pasar Ibuah pun, juga tekan lebih sedikit lagi. Karena, pasar sehat ini telah memiliki pabrik pupuk organik, yang bahannya terbuat dari sampah basah dan ampas unggas yang dipotong. Kompos olahan di pasar Ibuah ini, sudah mencapai 3 ton per bulan. Dengan total penerimaan buat PAD lebih kurang Rp7 juta/tahun. Menyangkut armada atau truk sampah yang dimiliki DTRK saat ini, dikatakan Elfi Jaya, cukup minim sekali dibanding dengan total produksi sampah di Payakumbuh.

“Kami sekarang ini baru punya 18 truk, dan mayoritas berusia di atas 10 tahun. Idealnya, minimal DTRK punya 25 truk. Kemudian, ditunjang dengan 22 becak motor yang mengambil sampah sampai ke daerah pemukiman yang memiliki gang-gang kecil, kata Elfi Jaya dengan semangat.

Disambut Meriah

Piala Adipura yang diterima Payakumbuh, kota satu-satunya yang memperoleh Adipura di Sumatera Barat, disambut meriah pasukan kuning dan warga kota setempat.

Piala yang dibawa Kepala LH Syamsurial bersama Kepala DTRK Elfi Jaya, setelah diterima Walikota Riza Falepi dari Wapres Jusuf Kalla bersama Menteri Lingkungan Hidup Kehutanan Siti Nurbaya, di Hotel Bidakara Jakarta, Senin (23/11) malam, diterima Sekdako H. Benni Warlis, di ruang VIP BIM Padang, Selasa (24/11).

Kedua pejabat pembawa Piala Adipura itu, dikalungi untaian bunga melati dari sepasang Uda da Uni Payakumbuh, di bawah pimpinan Nirdawati di BIM. Di ruang VIP itu, puluhan pasukan kuning langsung menyambutnya dengan pekikan hidup Payakumbuh, hidup Sumatera Barat berkali-kali.

Setelah diterima Sekdako Benni Warlis, Piala Adipura itu diserahkan kepada pasukan kuning, untuk selanjutnya diboyong ke Payakumbuh. Di batas kota di depan RM Pongek Situjuah, Wakil Walikota H. Suwandel Muchtar menerima Piala Adipura itu dari tangan Sekdako Benni Warlis. Ratusan pasukan kuning dan warga kota, mengendarai roda dua dan mobil bak terbuka, untuk selanjutnya membawa piala itu keliling kota Payakumbuh. Wawako Suwandel Muchtar, Ketua DPRD YB. Dt. Parmato Alam dan Ketua LKAAM Payakumbuh W. Dt. Paduko Bosa, S.Sos, menyampaikan apresiasinya kepada pasukan kuning dan warga kota yang mampu mempertahankan Adipura di Payakumbuh.

“Adipura ini paling bergengsi dari seluruh Adipura yang pernah diraih Payakumbuh, karena hanya Payakumbuh yang satu-satunya menerima di Sumatera Barat. Dengan demikian Piala ini juga milik warga Sumatera Barat,” sebut ketiganya dalam acara penerimaan Adipura di Balairung rumah dinas walikota, Selasa sore. Ketua DPRD Dt. Parmato Alam dan Ketua LKAAM Dt. Paduko Bosa, minta seluruh warga kota, tetap memiliki komitmen tinggi dalam memelihara dan meningkatkan kebersihan serta menciptakan lingkungan sehat disetiap kelurahan. Adipura bukan tujuan, tapi bagaimana membudayakan hidup bersih dan sehat dalam keseharian masyarakat, katanya***

Sumber:humas pyk
Kategori:Payakumbuh, Pemerintahan
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/